“Kamu pesen paket?”Andhira menggeleng, menatap Reno yang sedang menatapnya. Pada saat mereka tiba di depan pintu unit apartement yang disinggahi oleh Andhira, terdapat satu box berwarna biru muda, dan berhasil membuat Andhira kebingungan.“Kamu bawa aja deh, aku trauma,” ucap Andhira, melirik box dibawah sana. Dia kembali mengingat saat mendapatkan kotak box dari orang yang tidak dikenal, dan isi di dalam box tersebut membuatnya pingsan.Reno berjongkok, mengambil box tersebut dan menggoyangkannya. Tidak ada bunyi sama sekali. Matanya tertuju pada tulisan tinta printer di bagiann atas box, sebelah alisnya terangkat saat melihat sih pengirim.“Manuel?” tanya Reno, melirik ke sisi kanannya dan mendapati gelengan kepala dari Andhira.“Kamu bawa aja, aku gak mau terima apapun itu dari orang lain. Kecuali, papih, mamih, Darwis, mas Arsen, dan keluarga besar aku,” tolak Andhira, jelas saja dirinya tidak akan menerimanya, walaupun itu dari Manuel.Reno melirik pintu apartement milik Andhira
Read more