Share

Chapter 143

“MAS ARSENN!”

Arsenio menoleh, dia mendapati Andhira yang berlari kepadanya. Gadis itu tidak datang seorang diri, tetapi bersama dengan Darwis, Reno, Garaga, Zavian dan Kalvin. Ya, dirinya dan Andhira memang janji untuk bertemu di café miliknya, sudah dipastikan aksi Andhira saat ini mendapatkan perhatian dari pelanggannya.

BUK!

“Aww,” ringis Arsenio, lengannya dipukul menggunakan totebag milik Andhira. Tanpa nunggu lama, dia membawa tubuh Andhira ke dalam dekapannya dan menarik ke dalam ruang kerjanya.

Kelima laki-laki yang bersama dengan Andhira pun mengikuti keduanya, tidak membiarkan untuk Arsenio dan Andhira untuk berduaan. Kalvin menutup kembali ruang kerja Arsenio, dan berdiri di sisi kanan Zavian.

Andhira mendongak, menatap tajam Arsenio yang menaikkan sebelah alisnya. Arsenio bingung, sedangkan Andhira kesal kepada kekasihnya.

“Kamu kenapa sih? Gak seneng kalau aku pulang?” tanya Arsenio, menatap kedua iris mata milik kekasihnya, tidak direspon oleh Andhira. Semakin membuatny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status