“Pergi bersama?” Permata tertegun mendengar permintaan putranya. Tatapannya lurus pada mata Angkasa dan pengharapan besar keluar dari sorot mata bocah itu. “Bagaimana kalau dengan Uncle?” Denial menawarkan diri. “Dan Sus Dian.” Jujur saja, Denial tidak suka melihat Angkasa sudah mulai membukakan hati untuk Axel. Sedikitnya, dia merasa cemburu. “Tapi, Uncle, Angkasa mau pergi dengan Mami.” Begitulah jawaban Axel. Tatapan bocah itu tampak polos. Selama ini, Angkasa tidak pernah meminta banyak permintaan. Tapi setiap dia menginginkan sesuatu, tatapan matanya penuh dengan pengharapan. Itulah yang membuat Permata tidak bisa menolak. Denial mengeratkan rahangnya kuat. Namun Axel tidak bereaksi apa pun. Dia seolah menikmati pemandangan di depannya tanpa ingin mengganggu. Axel sebenarnya terkejut karena Angkasa mengajak Permata. Saat mereka berbicara kepada Axel tadi, dia bahkan tidak membicarakan tentang melibatnya Permata di dalamnya. Tapi, itu akan lebih baik karena dengan begitu, akan
Last Updated : 2023-03-27 Read more