Bab 70: Memori di Lampu Merah Tiba-tiba, Aje terkejut, karena bersamaan dengan dirinya yang mendorong pintu ATM, ternyata dari luar ada tangan lain yang juga menarik pintu itu.“Astaghfirullah,” ujar si pemilik tangan.Aje yang segera mengenali orang itu serta merta menyapa dengan ramah.“Hei! Kamu, Kal?”“Lho? Bang Aje? Tumben, pagi-pagi sudah sampai sini.”“Iya, orderan pertama Abang langsung mengarah ke sini.”“Dari daerah jalan Rowo Bening sana?”“Iya.”“Lumayan ongkosnya tuh.”“Biasa saja, tapi, yah, lumayan jugalah. Besar kecil tetap kita syukuri. Nah, kamu, tumben juga pagi-pagi sudah masuk ke ATM?”“Iya, nih, Bang,” lelaki yang dari luar tadi, Hekal, mundur beberapa langkah ke belakang, untuk memberi jalan pada Aje.“Kebetulan,
Last Updated : 2023-06-10 Read more