Home / Romansa / Istri Warisan CEO / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Istri Warisan CEO: Chapter 341 - Chapter 350

360 Chapters

Bab 341 S3 - Pemakaman

“Kakak.” Almeta terus memanggil kakaknya. Tak rela berpisah dari kakaknya. Jenazah Fazila sudah dimakamkan. Arlo ikut turun memakamkan istrinya. Ini sebagai bukti cintanya untuk terakhir kali. Saat tanah menutup jenazah Fazila, Almeta terus menangis. Mama Ale berusaha untuk menenangkan wanita yang kini jadi menantunya itu. “Sabar, kamu harus ikhlas.” Mama Ale berusaha untuk menenangkan Almeta. Kesedihan keluarga begitu teramat dalam ketika Fazila meninggal. Walaupun baru sebentar menjadi anggota keluarga Janitra, Fazila begitu dekat dengan mereka semua. Almeta terus memandangi foto kakaknya yang berada di atas makam. Kini dia tidak punya siapa-siapa lagi. Kakak dan orang tuanya kini sudah pergi semua. Almeta tidak bisa bayangkan akan seperti apa kehidupannya kelak tanpa kakaknya. Arlo pun terus memandangi foto istrinya. Dia sudah berjuang sebisa mungkin untuk menyelamatkan Fazila. Namun, Tuhan berkata lain. Pemakaman berakhir juga. Satu per satu pelayat meninggalkan makam. Tersi
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 342 S3 - Lupa

Mendapati pertanyaan itu membuat Arlo terdiam. Berpikir jika tentu saja Rafael datang ke sini untuk menemui Almeta. Dia juga tahu jika Rafael pastinya belum tahu jika dia sudah menikah dengan Almeta.“Masuklah, aku akan panggilkan Meta.” Arlo melebarkan pintu rumahnya.Rafael segera masuk ke rumah. Duduk di ruang tamu menunggu Arlo yang memanggil Meta.Arlo mengetuk kamar Meta. Memanggil gadis yang sekarang menjadi istrinya itu. Tepat saat pintu dibuka, Arlo melihat Meta yang baru saja mandi. Rambutnya basah karena baru saja keramas. Aroma sabun dan shampo tercium manis sekali.“Ada Rafael mencarimu.” Arlo memberitahu Almeta.Untuk sesaat Almeta terdiam. Dia tampak terkejut ketika mengetahui jika Rafael datang ke rumah. Sejenak Almeta mengingat jika mereka belum berkomunikasi sejak kematian kakaknya. Hanya bertemu di makam, itu pun hanya sebentar.“Aku akan temui.”Mendapati jawaban Almeta, Arlo segera berbalik. Dia ingin melanjutkan niatnya ke taman belakang untuk menikmati kopi.“Ka
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 343 S3 - Canggung

Almeta mencari di lemari Arlo. Dia tahu persis di mana kakaknya menyimpan dasi. Beberapa kali dia diminta kakaknya membantu membawakan baju yang sudah digosok oleh asisten rumah tangga.Arlo melihat jika Almeta sedang mencari dasi miliknya. Entah kenapa dia merasa jika Almeta tahu tempat-tempat Fazila meletakkan bajunya.“Kamu tahu di mana tempat dasiku?” tanya Arlo.“Iya, aku tahu. Beberapa kali aku diminta Kak Zila membawakan baju dari tempat laundry room. Saat Kak Zila memasukkan baju, aku melihatnya. Jadi aku tahu di mana letak baju-baju Kak Arlo.” Almeta menjelaskan. Akhirnya dia menemukan dasi merah yang dicari Arlo. “Ini dasi yang dicari Kak Arlo.” Almeta memberikan dasi itu pada Arlo.“Terima kasih.” Arlo menerima dasi yang diberikan Almeta.“Kalau begitu aku keluar dulu.” Almeta segera keluar dari kamar Arlo.Arlo melihat dasi yang berada di tangannya. Dia tidak segera memakai dasi tersebut. Sejujurnya Arlo memang tidak bisa memakainya sendiri. Saat sekolah mamanya yang memak
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 344 S3 - Belum Adaptasi

Suara telepon terdengar ketika Rafael melajukan mobilnya. Dia melihat ponselnya yang diletakan di layar spedometer. Tertera nama sang mama yang menghubungi.“Siapa?” tanya Almeta.“Mama.” Rafael mengambaikanRafael mengabaikan panggilan itu dan melanjutkan kembali melajukan mobilnya.“Kenapa tidak diangkat?” tanya Almeta.“Malas.” Rafael sudah tahu alasan mamanya menghubunginya. Kemarin mamanya mengajaknya untuk makan bersama temannya. Rafael sudah menebak jika mamanya ingin mengajaknya bertemu dengan anak temannya.“Angkatlah. Jangan mengabaikannya.” Almeta menegur Rafael.Mendengar permintaan Almeta, Rafael menepikan mobilnya. Kemudian mengangkat sambungan telepon dari sang mama.“Ada apa, Ma?” tanya Rafael.“Kamu ini ke mana? Kenapa belum datang?” Sang mama menegur Rafael.“Aku tidak bisa ke sana.” Rafael menolak tegas.“Mama tidak mau tahu. Kamu harus ke sini.”Sambungan telepon langsung terhenti. Hal itu membuat Rafael terkesiap. Mamanya sesuka hatinya mematikan telepon.“Kenapa?
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 345 S3 Berikan Waktu

“Belum.” Almeta menggeleng.Arlo hanya terdiam saja ketika Almeta belum mengatakan apa-apa pada sang kekasih.“Tadi aku mau bicara, tetapi dia sibuk. Jadi aku belum sempat.” Almeta menjelaskan pada suaminya itu. “Berikan aku waktu, Kak. Aku harus mengatakan di waktu yang tepat. Karena ini pasti akan jadi pukulan berat untuknya.” Almeta menatap Arlo. Dia sadar jika memang harus segera memberitahu Rafael. Namun, memang tidak semudah itu. Dia harus mengatakan di waktu yang pas.“Baiklah.” Arlo mengangguk. Lagi pula dia tidak merasa harus terburu-buru untuk Rafael tahu. “Tapi, jangan terlalu lama untuk mengatakannya. Aku takut ini akan jadi masalah nanti.” Arlo tidak mau sampai ada drama antara Rafael dan Almeta.“Baik, Kak, aku akan selesaikan secepatnya.” Almeta mengangguk.Mereka kembali menikmati makan bersama. Tidak ada yang bicara lagi. Keduanya hanya memilih fokus pada makan saja.Keadaan dingin dan sepi ini memang begitu menyiksa. Mereka sejujurnya sulit menerima kenyataan ini. Na
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab 346 S3 - Aku Sudah Menikah

Kelas berakhir, Almeta segera keluar dari kelas. Saat baru saja keluar kelas, dia sudah disambut oleh Rafael. Melihat Rafael saat baru keluar membuat hati Almeta terasa sakit sekali. Bayangan perpisahan sudah berada di depan mata. Rasanya begitu berat untuk dilalui Almeta.  Rafael menyambut Almeta dengan senyum di wajahnya. Dia selalu senang ketika bisa bertemu dengan Almeta.“Ayo.” Rafael mengulurkan tangannya.Almeta hanya terpaku melihat Rafael yang mengulurkan tangan. Merasa antara pantas tidak pantas melakukannya.‘Jika ini adalah terakhir kali aku menggenggam tangannya, maka biarkan aku menggenggamnya untuk terakhir kali.’Kalimat itu yang akhirnya mengantarkan Almeta menerima uluran tangan Rafael. Dia menggenggam erat tangan Rafael.Rafael senang ketika Almeta mau menerima uluran tangannya. Dia menggenggam erat tangannya agar tak pernah terlepas.Mereka berdua langsung ke mobil. Rafael melajukan mo
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab 347 S2 - Kenapa Kamu Menikah?

Rafael masih membeku mendengar penjelasan dari Almeta. Dia masih bingung dengan yang dikatakan oleh Almeta.“Meta, jangan bercanda. Coba jelaskan padaku dengan benar.” Rafael benar-benar dibuat pusing dengan apa yang dikatakan oleh Almeta. Dia memegangi bahu Almeta agar Almeta mau melihat ke arahnya.Almeta masih terus menangis. “Aku sudah menikah dengan Kak Arlo. Waktu itu Kak Zila meminta kami menikah di saat-saat terakhirnya, dan akhirnya kami memutuskan untuk menikah.” Almeta berusaha untuk menjelaskan pada Rafael.Tangan Rafael yang memegangi bahu Almeta langsung terlepas. Apa yang dikatakan Almeta benar-benar membuatnya terkejut sekali.“Kamu sedang bercanda ‘kan?” Rafael masih belum percaya.“Aku tidak bercanda, aku benar-benar sudah menikah dengan Kak Arlo.” Almeta hanya bisa menangis.“Kenapa kamu harus menikah dengannya? Bukankah kita sudah sepakat untuk menikah jika nanti sudah bekerja.” Rafael menatap Almeta. Banyak mimpi yang dibangun bersama Almeta. Namun, sepertinya sem
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Bab 348 S3 - Bercerailah

Sesuai janjinya dengan Rafael tadi pagi, akhirnya Almeta menemui di tempat parkir setelah kelas berakhir. Almeta berharap jika ini akan jadi perpisahan yang baik untuk mereka.“Ayo masuk, aku antar pulang.” Rafael menatap Almeta yang baru datang. Meminta gadis yang masih dianggap sebagai kekasih itu untuk masuk ke mobilnya.Mengingat harus bicara dengan Rafael baik-baik untuk meninggalkan perpisahan yang baik, akhirnya Almeta setuju masuk ke mobil.Rafael segera menyusul Almeta masuk ke mobil. Kemudian melajukan mobilnya. Mengantarkan Almeta untuk pulang.Suasana masih sunyi. Tidak ada yang bicara sama sekali. Mereka masih berada di pikiran masing-masing.“Apa pernikahan kalian sudah sah secara hukum?” Akhirnya Rafael membuka suara juga.“Belum, Kak Arlo sedang akan mengurusnya.” Almeta menceritakan sedikit rencana Arlo.“Mintalah Kak Arlo menghentikannya.” Rafael berbicara tanpa menoleh sama sekali ke arah Almeta. Pandangannya lurus ke depan.Almeta membulatkan matanya. Dia benar-ben
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Bab 349 S3 - Tapi, Kami Saling Mencintai

Mendapati pertanyaan itu membuat Rafael bungkam. Selama ini orang tua Rafael memang tidak suka dengan Almeta. Menurut sang mama, Almeta tidak sederajat. Ditambah lagi Almeta tidak punya orang tua. Jika sang mama tahu jika Almeta kini sebatang kara, jelas sang mama tidak akan mengizinkan.“Mau tidaknya mamaku, bukan urusan Kak Arlo!” Rafael tidak mau Arlo ikut campur terlalu jauh.“Jelas itu urusanku. Sekarang Almeta adalah istriku. Dia sudah menjadi tanggung jawab penuhku. Jadi keadaan apa yang terjadi padanya, aku harus tahu pasti. Kamu pikir pernikahan hanya masalah dua orang saja? Pernikahan itu adalah milik keluarga juga. Kalian tidak akan bisa hidup hanya berdua saja tanpa keluarga.” Arlo mencoba menjelaskan pada Rafael.“Tapi, kami saling mencintai. Pasti kami akan dapat melalui semua.” Rafael merasa jika tidak masalah jika sang mama tidak merestui mereka. Yang pasti mereka akan bahagia karena saling mencintai.Arlo tersenyum tipis. Kehidupan rumah tangga bukanlah sekadar tentan
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Bab 350 S3 - Harta Karun

“Ada banyak buku di rumah mama. Siapa tahu ada yang kamu cari.” Arlo yang mendengar cerita Almeta pun langsung memberitahu.Almeta langsung berbinar merasa begitu senang ketika mendengar jika ada banyak buku milik Arlo. Siapa tahu dia bisa menemukan buku yang dicari.“Nanti kamu bisa lihat buku itu saat kita ke rumah mama sekalian makan malam.”“Baik, Kak.” Almeta mengangguk.Arlo segera pergi ke kamarnya. Membersihkan diri untuk segera pergi ke rumah mamanya.Almeta begitu senang mendengar jika di rumah Arlo banyak buku. Dia berharap mendapatkan buku yang dicarinya.Setelah bersiap, Arlo dan Almeta pergi ke rumah Mama Ale dan Papa Alca. Karena rumah memang dekat, jadi mereka tidak perlu waktu lama untuk sampai.“Halo, Meta. Apa kabarmu?” Mama Ale langsung memeluk Almeta.“Baik, Tante.” Almeta menerima pelukan Mama Ale.“Kamu masih belum bisa memanggil ‘mama’?” tanya Mama Ale.Almeta memang belum terbiasa memanggil ‘mama’ jadi dia selalu lupa.“Maaf, Ma.” Almeta berusaha untuk memangg
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
1
...
313233343536
DMCA.com Protection Status