Semua Bab Pelakor Kesayangan Tuan CEO: Bab 81 - Bab 90

100 Bab

Sebuah Keputusan

Arfa memutuskan untuk tidak pulang ke penthouse, ia tidak mau bertemu Aleena dengan wajah babak belur akibat adu tinju dengan Yudha siang itu di kafe.Pria itu memutuskan untuk menginap di sebuah hotel, setelah mengirim pesan kepada Aleena jika ia tidak akan pulang malam itu. Ingin menenangkan diri, begitulah alasannya. Ia tidak tahu jika Aleena sampai kelimpungan mencarinya. [Aku menginap di suatu tempat, tidak usah menungguku pulang] Arfa kembali mengirim pesan singkat kepada Aleena, setelah ia menelfon seseorang untuk mengantarkan pesanannya ke kamar."Aku akan membebaskanmu dari semua tuduhan, aku akan melepaskanmu dari belenggu rasa sakit yang mungkin sudah kau rasakan sejak lama. Aku yakin kau tidak sepenuhnya bersalah, tapi aku tidak akan mampu berada di sampingmu dengan keadaanku seperti ini, Aleena." Pria itu berkata seorang diri, sambil menatap jauh ke atas langit yang terlihat gelap tanpa sinar rembulan.Beberapa menit kemudian seseorang mengetuk pintu kamar Arfa dari luar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-16
Baca selengkapnya

Akhirnya Berpisah Lagi

Sudah dua hari Arfa tidak pulang ke rumahnya. Ia tetap bertahan untuk menginap di hotel.Pria itu benar-benar terlihat kacau. Rambut dan pakaiannya berantakan, wajahnya pucat, bagian bawah matanya terdapat lingkar hitam karena ia terus bergadang selama dua malam ini.Ia berniat melepaskan Aleena agar konflik di antara keluarga dan istrinya itu berakhir, namun pada kenyataannya Arfa justru merasa sangat terluka karna keputusannya sendiri.Saat ini yang Ia butuhkan adalah teman untuk bicara, agar bisa mengeluarkan semua unek-unek di dalam hatinya.Tapi siapa?Satu-satunya orang yang ia kenal dan begitu dekat dengannya hanyalah Aleena, yang sekarang sudah menjadi mantan istrinya."Aku harus pulang dan mengakhiri semua masalah ini," monolog Arfa seorang diri.Setelah yakin untuk pulang, Arfa memilih untuk membersihkan tubuhnya lebih dulu, dan merapikan penampilannya. Ia tidak ingin terlihat rapuh, berantakan, dan menyedihkan di hadapan Aleena. "Aku harus bersikap tidak peduli dan biasa-b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-17
Baca selengkapnya

Bunuh Saja Aku

Wajah pria itu sudah seperti mayat hidup, pucat pasi, seolah sudah tidak ada darah yang mengalir di tubuhnya. Lingkar hitam di bawah matanya nampak terlihat jelas, tatapan matanya kosong, seolah tidak ada lagi semangat hidup dalam jiwanya."Sudahlah, Nak, harusnya kau bersyukur wanita penipu itu memilih pergi sendiri dari kehidupanmu, jadi kita tidak perlu bersusah payah mengusirnya," tutur Nyonya Miranda, tersenyum penuh kemenangan.Begitu juga dengan Laura, wanita itu langsung terlihat sehat wal'afiat begitu mendengar kabar jika Arfa telah bercerai dengan Aleena, serta wanita itu sendiri yang memilih untuk pergi, sesuai dengan apa yang ia inginkan selama ini.Kedua wanita ular itu akhirnya ikut tinggal di penthouse yang dulu di beli Arfa untuk Aleena."Iya, Mas. Harusnya kita bersyukur atas kepergian wanita licik itu, dengan begitu kita bisa memulai semuanya dari awal," imbuh Laura seraya mengusap-usap bahu Arfa dengan lembut.Arfa bergeming, dalam diam pria itu mencoba menerima mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya

POV Arfa

Aleena ... akhirnya ingatan itu kembali.Aku berdiri diantara pembatas rooftop, membulatkan niat untuk mengakhiri hidupku. Kurentangkan kedua tangan ke samping, dengan mata terpejam, bersiap terjun bebas ke bawah.Hingga tiba-tiba saja, dua orang bertubuh tegap menyergapku dari belakang. Tanpa ampun mereka menyeretku kembali ke lantai bawah. Sekuat tenaga aku memberontak, tapi percuma mereka terlalu kuat dibanding diriku yang jarang makan dan jarang tidur sejak kepergian Aleena."Lepaskan aku! Siapa kalian sebenarnya!" Aku berteriak, sambil berusaha melepaskan diri dari cekalan dua orang pria yang membawaku dengan paksa dari rooftop.Dua orang pria itu lalu melepaskan aku, setelah sampai di hadapan seorang pria tampan yang duduk dengan santai di atas sofa.Aku hendak bertanya, namun melihat kehadiran sosok wanita yang aku kenal di samping pria itu, aku pun mengurungkan niatku.Aku yakin, pria yang sedang menatapku dengan tatapan membunuh itu, pasti ada hubungannya dengan wanita yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-21
Baca selengkapnya

Bukan Arfa Yang Dulu

Satu bulan kemudian"Bergegaslah! Kita harus cepat selagi pria bodoh itu masih tertidur!" ujar Nyonya Miranda sembari memasukkan barang-barang dan surat-surat berharga milik Arfa ke dalam koper miliknya."Mama tenang saja, dia tidak akan terbangun hingga esok pagi, karna aku sudah memasukkan obat tidur ke dalam minumannya dengan dosis tinggi," sahut Aleena dengan santainya."Tumben otakmu berjalan," komentar Nyonya Miranda tersenyum senang.Laura hanya memutar bola mata ke atas, lalu kembali melanjutkan mengeluarkan semua uang dan barang-barang dari brankas."Jangan sisakan apa pun! Biarkan saja pria bodoh itu hidup menggembel! Untung saja dia masih kehilangan ingatannya saat perusahaannya mulai bangkrut, hingga kita dapat leluasa mengambil semua aset dan kekayaannya yang tersisa," ujar Nyonya Miranda menyeringai lebar."Kalau soal itu ... Mama tidak perlu kuatir! Bahkan aku sudah menjual semua mobil milik Mas Arfa dan hasil penjualan dari mobil-mobil itu juga sudah ditransfer ke reke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Siapa Yang Salah?

"Aku tidak mau tau! Bagaimanapun caranya kalian harus segera menemukan keberadaan Berlian!" seru Tuan Melviano, membuat Hangga dan Bima garuk-garuk kepala mendengarnya.Sejak pagi pria tampan itu sudah uring-uringan, karna Hangga dan Bima belum juga berhasil menemukan keberadaan Berlian. Termasuk Alex dan Karina.Berlian seolah menghilang di telan di bumi, hingga jejaknya tidak dapat di endus oleh Hangga dan yang lainnya. Dan itu sungguh tidak masuk di akal, kalau menurut Tuan Melviano.Tapi itu salah Tuan Melviano sendiri. Sejak awal, dia sendiri yang melarang para bawahannya untuk tidak memberitahukan tempat keberadaannya saat ini kepada Berlian.Pria itu beralasan, jika ia tidak ingin Berlian mengetahui keadaannya saat ini. Ia tidak ingin wanita itu sedih karna melihatnya terkapar tidak berdaya di atas tempat tidur."Tuan yang melarang kami memberitahu nona Berlian, dan nona Berlian sendiri mengurungkan niatnya menemui Tuan, karna alasan itu. Dia tidak mau terlihat seperti wanita m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Terpaksa Menikah

Dan di sinilah Tuan Melviano berakhir sekarang. Duduk di tengah-tengah ruangan bagai seorang pesakitan. Kedua tangan dan kakinya diikat menggunakan tali jemuran. Begitu juga dengan wanita yang duduk di sampingnya, yang kondisinya tidak jauh berbeda dengannya.Seluruh warga mengerumuni mereka dengan tatapan marah. Mereka memaksa Tuan Melviano dan Berlian menikah malam itu juga."Kalian berdua tinggal pilih! Menikah malam ini juga atau ... kalian berdua akan diarak keliling kampung tanpa mengenakan busana jika menolak untuk dinikahkan!"Jleggerr!Perkataan ketua kampung itu laksana suara petir di siang bolong, menggelegar dahsyat! Hingga membuat tubuh Tuan Melviano terlonjak kaget, sampai nyaris kehilangan kesadaran dan keseimbangan tubuhnya.Menikah? Dengan wanita buruk rupa bertompel dan bergigi antik seperti Berlian?"Ya Tuhan ... mimpi apa aku semalam? Yang aku cari adalah Berlian, tapi mengapa yang aku dapatkan justru batu kali lumutan," keluh Tuan Melviano dalam hati."Tidak! Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-28
Baca selengkapnya

Bukan Mimpi di Siang Hari

Kedua mata yang masih mengantuk itu langsung terbelalak lebar, saat melihat sosok wanita cantik yang sedang tertidur pulas di sampingnya, seraya memeluk tubuhnya dengan erat.Jantungnya langsung berdetak kencang, aliran darahnya berubah kacau, hingga otaknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Tuan Melvin langsung memutar tubuhnya ke samping kiri."Tidak! Ini pasti mimpi! Dia bukan Berlian, tapi Cantika. Tapi ... kalau dia memang Cantika, lalu ke mana menghilangnya tompel sakti dan gigi keramat itu?" Tuan Melvin bermonolog seorang diri, sambil menepuk-nepuk kedua pipinya berulang kali.Setelah yakin jika dirinya sedang tidak bermimpi, pria itu perlahan membalikkan tubuhnya lagi ke arah wanita di sampingnya."Be-berlian?" guman Tuan Melvin terbata, sambil mengerjapkan kedua matanya berulang kali."I-ini benar-benar Berlian-ku," desis Tuan Melvin seraya menunduk, mengamati wajah cantik itu dari jarak yang sangat dekat.Tiba-tiba saja Berlian membuka kedua matanya, membuat Tuan Melvian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-29
Baca selengkapnya

Balas Dendam

"Sebut namaku, Berlian!" pinta Tuan Melvin sembari terus bergerak maju mundur di atas tubuh istrinya. Gerakannya lembut, namun bertenaga dan terasa menghujam dengan kuat hingga lebih dalam."Ma--as Melvin ...." desah Berlian seraya mencengkram ujung seprei dengan kuat, di tengah gempuran suaminya yang semakin membuat tubuhnya menggila.Pria itu benar-benar menuntaskan dendam hasratnya, tidak membiarkan istrinya beristirahat barang sebentar saja.Setelah melewati siang yang panas, mereka kembali menyambut malam dengan gairah cinta yang semakin berkobar.Ruang kerja, dapur, ruang tamu, ruang tengah, ruang bersantai, hingga kamar mandi dan kamar ganti, sudah seperti kapal pecah karna ulah mereka.Kamar dan tempat tidur?Jangan di tanya lagi bagaimana bentuknya."Teriakan lebih keras lagi, sayang! Aku segera mendapatkanmu!" pinta Tuan Melvin seraya mengerang tertahan di atas tubuh istrinya."Mas ... Mel--vin! Aku mohon!" racau Berlian memeluk tubuh suaminya dengan erat.Beberapa saat kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-30
Baca selengkapnya

Ayo Bekerja Lebih Keras Lagi, Sayang

"Apa kau lelah, sayang?" Pria itu bertanya dengan kedua tangan yang terus bergerilya di tubuh istrinya. Yang katanya berendam agar supaya tubuh rileks dan lebih segar, nyatanya hanya sekedar alasan saja."Istrimu ini masih muda Tuan Melvin, justru aku yang kuatir dengan staminamu yang sudah lebih berkepala empat. Pria tua sepertimu sudah rentan dengan yang namanya sakit pinggang, encok, kram, kesemut--hemmpt ..."Tuan Melvin tidak mengizinkan sang istri melanjutkan kalimat yang meledeknya, langsung saja di bungkamnya bibir Berian dengan ciuman panas dan liar membuat wanitanya terdiam, lalu perlahan membalas permainan bibirnya."Ayo bekerja lebih keras lagi, sayang. Agar dia segera tumbuh di sini," bisik Tuan Melvin mengusap lembut perut istrinya yang masih datar."Jangan kuatir, dia akan tumbuh secepatnya di sini," sahut Berlian sedikit mendongak dengan senyum yang menghiasi wajahnya.Tuan Melvin kembali menyambar bibir istrinya, dan tidak membiarkan kedua tangannya hanya diam. Pria i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status