Share

Bukan Arfa Yang Dulu

Penulis: Melika Sun
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-26 15:41:54

Satu bulan kemudian

"Bergegaslah! Kita harus cepat selagi pria bodoh itu masih tertidur!" ujar Nyonya Miranda sembari memasukkan barang-barang dan surat-surat berharga milik Arfa ke dalam koper miliknya.

"Mama tenang saja, dia tidak akan terbangun hingga esok pagi, karna aku sudah memasukkan obat tidur ke dalam minumannya dengan dosis tinggi," sahut Aleena dengan santainya.

"Tumben otakmu berjalan," komentar Nyonya Miranda tersenyum senang.

Laura hanya memutar bola mata ke atas, lalu kembali melanjutkan mengeluarkan semua uang dan barang-barang dari brankas.

"Jangan sisakan apa pun! Biarkan saja pria bodoh itu hidup menggembel! Untung saja dia masih kehilangan ingatannya saat perusahaannya mulai bangkrut, hingga kita dapat leluasa mengambil semua aset dan kekayaannya yang tersisa," ujar Nyonya Miranda menyeringai lebar.

"Kalau soal itu ... Mama tidak perlu kuatir! Bahkan aku sudah menjual semua mobil milik Mas Arfa dan hasil penjualan dari mobil-mobil itu juga sudah ditransfer ke reke
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Siapa Yang Salah?

    "Aku tidak mau tau! Bagaimanapun caranya kalian harus segera menemukan keberadaan Berlian!" seru Tuan Melviano, membuat Hangga dan Bima garuk-garuk kepala mendengarnya.Sejak pagi pria tampan itu sudah uring-uringan, karna Hangga dan Bima belum juga berhasil menemukan keberadaan Berlian. Termasuk Alex dan Karina.Berlian seolah menghilang di telan di bumi, hingga jejaknya tidak dapat di endus oleh Hangga dan yang lainnya. Dan itu sungguh tidak masuk di akal, kalau menurut Tuan Melviano.Tapi itu salah Tuan Melviano sendiri. Sejak awal, dia sendiri yang melarang para bawahannya untuk tidak memberitahukan tempat keberadaannya saat ini kepada Berlian.Pria itu beralasan, jika ia tidak ingin Berlian mengetahui keadaannya saat ini. Ia tidak ingin wanita itu sedih karna melihatnya terkapar tidak berdaya di atas tempat tidur."Tuan yang melarang kami memberitahu nona Berlian, dan nona Berlian sendiri mengurungkan niatnya menemui Tuan, karna alasan itu. Dia tidak mau terlihat seperti wanita m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Terpaksa Menikah

    Dan di sinilah Tuan Melviano berakhir sekarang. Duduk di tengah-tengah ruangan bagai seorang pesakitan. Kedua tangan dan kakinya diikat menggunakan tali jemuran. Begitu juga dengan wanita yang duduk di sampingnya, yang kondisinya tidak jauh berbeda dengannya.Seluruh warga mengerumuni mereka dengan tatapan marah. Mereka memaksa Tuan Melviano dan Berlian menikah malam itu juga."Kalian berdua tinggal pilih! Menikah malam ini juga atau ... kalian berdua akan diarak keliling kampung tanpa mengenakan busana jika menolak untuk dinikahkan!"Jleggerr!Perkataan ketua kampung itu laksana suara petir di siang bolong, menggelegar dahsyat! Hingga membuat tubuh Tuan Melviano terlonjak kaget, sampai nyaris kehilangan kesadaran dan keseimbangan tubuhnya.Menikah? Dengan wanita buruk rupa bertompel dan bergigi antik seperti Berlian?"Ya Tuhan ... mimpi apa aku semalam? Yang aku cari adalah Berlian, tapi mengapa yang aku dapatkan justru batu kali lumutan," keluh Tuan Melviano dalam hati."Tidak! Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Bukan Mimpi di Siang Hari

    Kedua mata yang masih mengantuk itu langsung terbelalak lebar, saat melihat sosok wanita cantik yang sedang tertidur pulas di sampingnya, seraya memeluk tubuhnya dengan erat.Jantungnya langsung berdetak kencang, aliran darahnya berubah kacau, hingga otaknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Tuan Melvin langsung memutar tubuhnya ke samping kiri."Tidak! Ini pasti mimpi! Dia bukan Berlian, tapi Cantika. Tapi ... kalau dia memang Cantika, lalu ke mana menghilangnya tompel sakti dan gigi keramat itu?" Tuan Melvin bermonolog seorang diri, sambil menepuk-nepuk kedua pipinya berulang kali.Setelah yakin jika dirinya sedang tidak bermimpi, pria itu perlahan membalikkan tubuhnya lagi ke arah wanita di sampingnya."Be-berlian?" guman Tuan Melvin terbata, sambil mengerjapkan kedua matanya berulang kali."I-ini benar-benar Berlian-ku," desis Tuan Melvin seraya menunduk, mengamati wajah cantik itu dari jarak yang sangat dekat.Tiba-tiba saja Berlian membuka kedua matanya, membuat Tuan Melvian

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Balas Dendam

    "Sebut namaku, Berlian!" pinta Tuan Melvin sembari terus bergerak maju mundur di atas tubuh istrinya. Gerakannya lembut, namun bertenaga dan terasa menghujam dengan kuat hingga lebih dalam."Ma--as Melvin ...." desah Berlian seraya mencengkram ujung seprei dengan kuat, di tengah gempuran suaminya yang semakin membuat tubuhnya menggila.Pria itu benar-benar menuntaskan dendam hasratnya, tidak membiarkan istrinya beristirahat barang sebentar saja.Setelah melewati siang yang panas, mereka kembali menyambut malam dengan gairah cinta yang semakin berkobar.Ruang kerja, dapur, ruang tamu, ruang tengah, ruang bersantai, hingga kamar mandi dan kamar ganti, sudah seperti kapal pecah karna ulah mereka.Kamar dan tempat tidur?Jangan di tanya lagi bagaimana bentuknya."Teriakan lebih keras lagi, sayang! Aku segera mendapatkanmu!" pinta Tuan Melvin seraya mengerang tertahan di atas tubuh istrinya."Mas ... Mel--vin! Aku mohon!" racau Berlian memeluk tubuh suaminya dengan erat.Beberapa saat kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Ayo Bekerja Lebih Keras Lagi, Sayang

    "Apa kau lelah, sayang?" Pria itu bertanya dengan kedua tangan yang terus bergerilya di tubuh istrinya. Yang katanya berendam agar supaya tubuh rileks dan lebih segar, nyatanya hanya sekedar alasan saja."Istrimu ini masih muda Tuan Melvin, justru aku yang kuatir dengan staminamu yang sudah lebih berkepala empat. Pria tua sepertimu sudah rentan dengan yang namanya sakit pinggang, encok, kram, kesemut--hemmpt ..."Tuan Melvin tidak mengizinkan sang istri melanjutkan kalimat yang meledeknya, langsung saja di bungkamnya bibir Berian dengan ciuman panas dan liar membuat wanitanya terdiam, lalu perlahan membalas permainan bibirnya."Ayo bekerja lebih keras lagi, sayang. Agar dia segera tumbuh di sini," bisik Tuan Melvin mengusap lembut perut istrinya yang masih datar."Jangan kuatir, dia akan tumbuh secepatnya di sini," sahut Berlian sedikit mendongak dengan senyum yang menghiasi wajahnya.Tuan Melvin kembali menyambar bibir istrinya, dan tidak membiarkan kedua tangannya hanya diam. Pria i

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Duda Merana Sepanjang Masa

    Hangga dan Bima terus saja misuh-misuh tidak karuan, saat menyadari jika mereka kembali kenak prank. Dengan perasaan cemas, mereka mendobrak pintu utama yang menuju ke arah dapur, karena kuatir sebab Tuan dan Nyonya mereka tidak kunjung keluar dari area tersebut.Mereka mengira jika Tuan Melvin dan istrinya pingsan di dalam karena overdosis obat kuat, tapi ternyata mereka tertipu, pasangan pengantin baru itu diam-diam kembali ke kamar mereka tanpa di ketahui oleh siapa pun.Tidak hanya Hangga dan Bima, seluruh pelayan pun ikut cemas dan panik tadi.Sambil terus mengoceh, Hangga dan Bima terpaksa menikmati makan siang dengan menu seadanya, karna memang para pelayan belum sempat memasak menu untuk makan siang.Belum juga kedua orang kepercayaan Tuan Melvin itu menyentuh makanan mereka, tiba-tiba seorang pengawal datang dengan langkah tergopoh-gopoh."Tuan Hangga, ada sebuah mobil box minta izin untuk masuk, mereka bilang dari restoran XX, mereka datang untuk mengantarkan pesanan makan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Lihat Aku, Alisya

    Sebuah helikopter mendarat di atas atap rumah sakit swasta terbesar yang ada di ibukota.Seorang pria tampan turun terlebih dahulu dari helikopter. Pria itu kemudian merentangkan kedua tangannya, menyambut sang istri yang sudah bersiap untuk turun. "Uuhg! Ternyata Berlian-ku semakin bertambah berat badannya," kata Tuan Melvin sembari menggendong sang istri turun dari helikopter."Kau terus saja menyusu setiap malam, bagaimana nafsu makanku tidak bertambah banyak dan berat badanku tidak ikut naik, hem," sahut Berlian dengan berbisik, membuat Tuan Melvin langsung tertawa mendengarnya.Sebelum menurunkan tubuh sang istri, Tuan Melvin lebih dulu meremas bokong Berlian dengan begitu gemas hingga membuat wanita itu terpekik tertahan.Beberapa pengawal yang mendengar pekikan Berlian, seketika langsung menoleh. Namun, mereka buru-buru berpaling saat menyadari apa yang sedang terjadi di antara Tuan dan Nyonya mereka."Kondisikan tanganmu, Tuan Melvin!" ujar Berlian dengan bibir mengerucut, la

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Menyewa Mata-Mata

    Sebelah tangan dan kakinya di pakaikan gips, sementara wajahnya sudah mirip seperti alien, biru biru dan banyak terdapat benjol seperti habis disengat ribuan lebah. Arfa mendelik ke arah Alex, namun sayang ekspresinya itu semakin menambah kelucuan di wajahnya menurut kacamata Alex, yang semakin membuat pria itu tertawa terbahak.Arfa mendengus kesal, melihat Alex sampai membungkuk bungkuk memegangi perutnya karna keasyikan tertawa."Kau sepertinya sangat bahagia sekali melihat keadaanku seperti ini," ujar Arfa dengan bersusah payah menggerakkan mulut, sambil menahan sakit di sekitar wajah dan bibirnya."Aku? Bahagia?" gumam Alex memasang wajah polos seperti tidak mengerti apa-apa."Cih!" Arfa berdecak kesal seraya memalingkan wajahnya."Aku bukannya bahagia, sejak melihatmu aku langsung membayangkan bagaimana Hangga mengamuk sampai membuatmu babak belur seperti ini, hingga membuatku tidak bisa berhenti tertawa," ujar Alex kembali tertawa."Teman tidak punya ahlak!" gerutu Arfa menaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14

Bab terbaru

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Emir dan Ariz

    Tubuh Tuan Melviano langsung digotong ke atas brankas, dan di bawa keluar menuju unit gawat darurat.Pria itu jatuh pingsan sesaat setelah anak keduanya lahir. Dia pingsan bersamaan dengan istrinya. Sangat kompak, bukan?"Apa aku perlu menelpon dokter Anda, Tuan?" tanya Hangga setelah Tuan Melvin sadarkan diri.Melihat tuannya jatuh pingsan dengan wajah pucat, membuat Hangga langsung diliputi kecemasan."Tdak perlu, ini tidak ada hubungannya dengan penyakitku. Aku pingsan karena aku tidak kuat melihat penderitaan yang sedang dirasakan oleh istriku. Ia sampai bertaruh nyawa, demi melahirkan anak-anakku," sahut Tuan Melvin terdengar lemah.Pria itu perlahan bangkit, dan berniat turun dari atas tempat tidur. Ia sudah tidak sabar untuk melihat istrinya dan kedua bayi kembarnya."Tunggulah sebentar lagi, Tuan. Kau masih terlihat lemah, jika Nyonya melihatmu seperti ini, dia pasti akan berfikir yang tidak-tidak," ujar Hangga, mencoba mencegah niat tuannya yang akan pergi menemui istrinya.T

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Tidak jadi Surprise

    Tuan Melvin mengecup bahu istrinya yang terekspos. Mereka baru saja selesai mandi bersama dan saat ini sedang berdiri di depan sebuah cermin besar, yang memantulkan seluruh bagian tubuh mereka.Tuan Melvin berdiri di belakang Berlian, sambil memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Tangannya sejak tadi tidak mau berhenti, mengusap dan membelai setiap bagian tubuh Berlian yang menonjol."Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua, sayang. Aku sudah tidak sabar lagi menanti anak kita lahir ke dunia ini," ucap Tuan Melvin kembali mengecup bahu istrinya dengan lembut."Hanya tinggal menghitung hari, Tuan Melvin, semoga prediksi Dokter Rahayu tidak meleset," sahut Berlian, sambil membelai rahang kokoh suaminya.Usia kandungan Berlian sudah 9 bulan, dan prediksi Dokter Rahayu masa bersalinnya jatuh di bulan depan, yang hanya tinggal sepuluh hari lagi."Kau sungguh terlihat sangat seksi, sayang," ucap Tuan Melvin mengusap perut istrinya yang terlihat semakin membesar."Apa kau sedang menggodak

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Keputusan Arfa

    Sejak pertemuan itu, Arfa terus merenungi nasibnya. Ingin berpaling dari Alisya, namun nyatanya ia tak mampu.Nama wanita itu telah terpatri dalam hatinya, begitu juga cintanya.Semakin ia memaksa melupakan, bayang-bayang wajah Alisya semakin terlihat nyata hadir dalam mimpinya."Lama-lama aku bisa gila kalau terus begini. Apa yang harus aku lakukan, Alisya," gumam Arfa seraya membelai foto Berlian yang sedang tersenyum di layar ponselnya."Selama ini kau begitu sabar hidup dalam penderitaan bersamaku, tanpa pernah berkeluh kesah kepadaku. Tapi aku begitu bodoh, karena tidak bisa mempertahankanmu."Arfa mengusap air mata, yang tiba-tiba saja menetes dari pelupuk matanya. Menguatkan hati, pria itu akhirnya mengambil keputusan besar dalamnya.Keputusan yang tidak pernah terlintas sama sekali dalam hidupnya. Mengakhiri semuanya."Maafkan aku, sayang, aku terpaksa mengambil keputusan ini. Teruslah hidup bahagia, dan jangan pernah menyesal atas kepergianku."Arfa melangkah dengan gontai me

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Tidak Ada Ruang Untuk Cintamu

    Berlian menggeliat kecil, dengan rasa malas wanita itu perlahan membuka kedua matanya. Dan begitu ia membuka mata, seraut wajah tampan telah menyambutnya dengan senyum menawan.Senyum di wajah Berlian pun langsung terbit, manakala manik matanya bertemu dengan bola mata biru yang sedang menatapnya dengan penuh cinta."Apa tidurmu sangat nyenyak, sayang?" Tuan Melvin bertanya sambil merapikan hijab istrinya yang sedikit berantakan.Pria itu lalu membantu sang istri untuk duduk, kemudian menyerahkan sebotol air mineral yang telah di bukanya.Seperti orang kehausan, Berlian segera meminum air mineral itu hingga hanya menyisakan sedikit saja, dan sisa air yang sedikit itulah yang akhirnya di habiskan oleh Tuan Melvin."Tidurku sangat nyenyak, Tuan Melvin. Sampai rasanya aku malas untuk bangun, apalagi saat kau hadir dalam mimpiku, itu membuatku ingin terus tertidur," jawab Berlian tersenyum. Wanita itu lalu mengulurkan tangannya ke atas membelai rahang kokoh milik suaminya."Bahkan dalam

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Kenyataan Pahit

    Dari tempatnya berdiri, Arfa dapat melihat dengan jelas sosok wanita yang sedang duduk sambil bergelayut manja pada lelaki tampan nan gagah di sampingnya.Senyum bahagia terukir jelas di wajah wanita itu. Sesekali pria di sampingnya mendaratkan sebuah ciuman di puncak kepala wanita yang tersenyum bahagia.Rasa cemburu dan sakit hati telah menguasai hati Arfa. Ingin rasanya ia menghampiri wanita itu, dan mengungkapkan isi hatinya.Namun sayang, terlalu banyak pengawal yang berjaga di sekitar pasangan suami istri itu, bisa mati konyol kalau Arfa sampai nekat mendekat.Meskipun ia datang dengan menyamar sebagai karyawan hotel, tapi bukan berarti anak buah Hangga tidak bisa mengenalinya."Sebenarnya mereka sedang merayakan acara apa? Mengapa mereka justru mengundang anak-anak yatim piatu dan orang-orang yang kurang mampu?" batin Arfa heran."Mereka juga memberikan hadiah dan juga uang kepada para tamu," imbuhnya."Hei! Kau! Jangan hanya berdiri di sana! Bantu yang lain menyiapkan hidangan

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Hadiah Terindah

    Tuan Melvin menangis haru, bibirnya tanpa henti mengucap syukur.Pria itu masih terus mendekap tubuh istrinya yang duduk di atas pangkuannya, tidak ingin melepaskannya meskipun sebentar saja."Terima kasih, sayang ... terima kasih," lirih Tuan Melvin penuh haru."Kita akan menjadi orang tua, Mas," lirih Berlian dengan berurai air mata bahagia."Iya, sayang, sebentar lagi kita akan menjadi orang tua," sahut Tuan Melvin seraya mendaratkan sebuah ciuman lembut di kening istrinya.Saking tidak percayanya , Dokter Vina sampai berulang kali melakukan pemeriksaan untuk memastikan kehamilan Berlian, dan ia terlalu bahagia mengetahui kebenarannya, sampai jadi gugup saat hendak menyampaikan kabar gembira itu.Brak!Pintu kamar terbuka dengan kasar, membuat Tuan Melvin dan Berlian langsung menoleh bersamaan.Hangga dan Bima masuk dengan tergesa, di ikuti oleh semua pelayan di belakang mereka.Tuan Melvin buru-buru meraih selimut, lalu menutupi kepala istrinya yang tidak memakai hijab dengan seli

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Ada Apa Dengan Berlian?

    "Apa pertemuan ini sangat penting, Tuan Melvin? Bukankah kau bisa menyuruh Alex untuk menjadi wakilmu?"Tuan Melvin menghela nafas dalam-dalam, sudah ketiga kalinya sang istri menanyakan hal yang sama, pun di jawab olehnya dengan jawaban yang sama, tapi Berlian seperti menderita amnesia akut, wanita itu kembali mengulang pertanyaannya, lagi dan lagi."Jika hanya bertemu dengan rekan bisnis yang sama-sama sudah manula, mengapa harus berpakaian terlalu rapi seperti ini? Seperti mau ketemu mantan saja!" oceh Berlian menatap tidak suka penampilan suaminya mulai dari atas sampai ke bawah.Tuan Melvin meringis, nyaris seperti orang yang sedang menahan mules di perut. Pria itu berulang kali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tidak tau bagaimana cara mengekspresikan kebingungannya."Sayang ... pertemuan ini benar-benar sangat penting, dan Alex tidak bisa mewakilinya karna memang harus aku yang langsung turun tangan," ujar Tuan Melvin dengan sangat berhati-hati. Salah bicara sedikit saja, b

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Menyewa Mata-Mata

    Sebelah tangan dan kakinya di pakaikan gips, sementara wajahnya sudah mirip seperti alien, biru biru dan banyak terdapat benjol seperti habis disengat ribuan lebah. Arfa mendelik ke arah Alex, namun sayang ekspresinya itu semakin menambah kelucuan di wajahnya menurut kacamata Alex, yang semakin membuat pria itu tertawa terbahak.Arfa mendengus kesal, melihat Alex sampai membungkuk bungkuk memegangi perutnya karna keasyikan tertawa."Kau sepertinya sangat bahagia sekali melihat keadaanku seperti ini," ujar Arfa dengan bersusah payah menggerakkan mulut, sambil menahan sakit di sekitar wajah dan bibirnya."Aku? Bahagia?" gumam Alex memasang wajah polos seperti tidak mengerti apa-apa."Cih!" Arfa berdecak kesal seraya memalingkan wajahnya."Aku bukannya bahagia, sejak melihatmu aku langsung membayangkan bagaimana Hangga mengamuk sampai membuatmu babak belur seperti ini, hingga membuatku tidak bisa berhenti tertawa," ujar Alex kembali tertawa."Teman tidak punya ahlak!" gerutu Arfa menaha

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Lihat Aku, Alisya

    Sebuah helikopter mendarat di atas atap rumah sakit swasta terbesar yang ada di ibukota.Seorang pria tampan turun terlebih dahulu dari helikopter. Pria itu kemudian merentangkan kedua tangannya, menyambut sang istri yang sudah bersiap untuk turun. "Uuhg! Ternyata Berlian-ku semakin bertambah berat badannya," kata Tuan Melvin sembari menggendong sang istri turun dari helikopter."Kau terus saja menyusu setiap malam, bagaimana nafsu makanku tidak bertambah banyak dan berat badanku tidak ikut naik, hem," sahut Berlian dengan berbisik, membuat Tuan Melvin langsung tertawa mendengarnya.Sebelum menurunkan tubuh sang istri, Tuan Melvin lebih dulu meremas bokong Berlian dengan begitu gemas hingga membuat wanita itu terpekik tertahan.Beberapa pengawal yang mendengar pekikan Berlian, seketika langsung menoleh. Namun, mereka buru-buru berpaling saat menyadari apa yang sedang terjadi di antara Tuan dan Nyonya mereka."Kondisikan tanganmu, Tuan Melvin!" ujar Berlian dengan bibir mengerucut, la

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status