Setelah mereka melewati hari itu, sikap Arfa perlahan berubah. Pria itu memutuskan untuk berdamai dengan hatinya, dan mengubah strategi rencananya.Rasanya tidak adil, jika ia bersikap mengabaikan Aleena, hanya karena bukti dan laporan dari salah satu pihak. Arfa juga perlu bukti dan penjelasan langsung dari Aleena, agar ia bisa bersikap adil dan tidak salah dalam membuat keputusan nantinya."Apa kau tidak lapar, sayang? Kita bercinta bahkan sebelum makan malam, sepertinya perutku butuh asupan gizi untuk pertempuran selanjutnya," tanya Arfa, seraya membelai punggung mulus Aleena yang terbuka.Sebenarnya ia tidak terlalu lapar, hanya saja ia kuatir jika Aleena yang kelaparan saat ini, selain itu tiba-tiba saja fantasi liarnya kembali hadir, ingin merasakan sensasi bercinta di atas meja bar di dapur."Bukankah tadi Mas Arfa bilang, jika ingin makan malam aku saja, dan itu sudah cukup untuk membuat Mas Arfa kenyang seumur hidup?" ujar Aleena, membalikkan perkataan Arfa saat pria itu mera
Last Updated : 2023-06-07 Read more