All Chapters of Rencana Rahasia Para Ipar Serakah: Chapter 81 - Chapter 90

106 Chapters

Bab 81

Di kantor polisi, Daniel akhirnya dipertemukan dengan Tika setelah istrinya itu selesai menjalani pemeriksaan. Mereka duduk berhadapan, di bawah pengawasan dua orang petugas. Raut wajah Tika terlihat sangat kacau. Dia tidak mengatakan apa-apa sampai Daniel lebih dulu bersuara, "Di mana Bella?"Pertanyaan itu terlontar, sebab Daniel tidak melihat putrinya bersama dengan Tika. Tika menatapnya dengan tajam dan menjawab dengan ketus, "Tentu saja aku tinggalkan bersama Linda, mana mungkin aku membawanya ke sini!"Linda adalah saudara Tika yang menyediakan tempat tinggal sementara untuknya. Setelah pergi dari rumah Dean, dia dan Daniel tidak memiliki tempat untuk tinggal. Jadi, untuk sementara, mereka pergi ke rumah Linda dan menginap di sana sampai menemukan tempat untuk tinggal. Sebenarnya, Daniel dan Tika tidak pernah menyangka, bahwa mereka akan dilaporkan ke polisi. Jadi, mereka tidak melarikan diri ke luar kota seperti yang dilakukan Rudy. Mereka hanya menutup toko dan mengganti no
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Bab 82

Kabar ditahannya Daniel di kantor polisi akhirnya sampai ke telinga Yoga. Dia mendapat kabar itu dari seorang temannya yang menghubunginya malam itu. Temannya bilang, dia melihat sendiri kejadian saat Daniel ditangkap oleh polisi di depan sebuah minimarket. Dia juga melihat Dean ada di sana bersama istrinya. Yoga merasa sangat terkejut. Dia pikir, Dean hanya akan melaporkan Rudy dan Lusi karena telah menjual rumahnya dan membawa kabur uang hasil penjualannya. Dia tidak menyangka, Daniel juga ikut diseret ke kantor polisi. Itu artinya, dirinya juga turut dilaporkan dan tinggal menunggu waktu sampai polisi menangkapnya. Memikirkan ini, Yoga mulai gemetar. Dia segera memutus sambungan telepon dengan temannya dan berlari masuk ke dalam rumah. "Tari!" Dia memanggil istrinya dengan panik. Tari yang sedang menyiapkan makan malam menoleh dan mengerutkan kening. Raut wajah Yoga yang begitu panik membuatnya melontarkan pertanyaan dengan bingung, "Ada apa, Mas?"Yoga tidak segera menjawab.
last updateLast Updated : 2023-06-04
Read more

Bab 83

Seorang polisi yang berjaga di luar rumah tiba-tiba berlari masuk ke dalam. "Mereka sudah tertangkap!" Dia melapor pada dua rekannya yang berdiri di depan jendela kamar. Inah, Risa dan Johan saling berpandangan. Dengan raut wajah bingung dan penasaran, mereka bertiga mengikuti langkah para polisi itu ke luar rumah. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Yoga dan Tari sudah diringkus oleh polisi. Wajah dua orang itu tampak pias dan pasrah. Inah berlari mendekat dan bertanya dengan bingung, "Pak, apa salah anak dan menantu saya? Kenapa mereka—""Anak dan menantu Ibu terlibat dalam kasus penipuan yang sedang kami tangani. Mereka akan kami bawa ke kantor pusat untuk menjalani pemeriksaan," ujar salah seorang polisi. Inah sangat terkejut. Dia menatap Tari dan bertanya dengan suara bergetar, "Apa yang sudah kamu lakukan, Nak? Penipuan apa? Kenapa kamu terlibat? Ada apa ini sebenarnya?"Tari hanya bisa menangis dan menundu
last updateLast Updated : 2023-06-05
Read more

Bab 84

"Mbak Tika?! Apa yang dia lakukan?!" Nauna berseru kaget saat melihat Tika tiba-tiba datang dan menghadang laju mobil. Dean juga tak kalah kaget. Beruntung, mobilnya melaju sangat pelan, jadi dia masih bisa menghentikan lajunya sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Dean membunyikan klakson beberapa kali, tapi Tika tidak mau menyingkir. Dia berdiri mematung di depan mobil dengan ekspresi yang tidak terbaca. Dia tidak sendirian, Bella ada dalam gendongannya. "Kita turun saja, Mas. Mungkin ada yang ingin Mbak Tika katakan." Nauna menyarankan. Dean mengangguk setuju. Mereka berdua melangkah turun dari mobil dan menghampiri Tika yang masih diam di tempatnya. "Mbak Tika, ada apa? Kenapa menghalangi jalan?" Dean bertanya sembari berjalan mendekat. Tika tidak segera menjawab. Dia menatap pasangan suami istri di depannya secara bergantian dengan tatapan penuh arti. Nauna mengerutkan kening dan bertanya dengan hati-hati, "Ada yang ingin Mbak Tika katakan?""Ya!" Tika menyahut cepat.
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Bab 85

Tika terserempet mobil. Dia dan Bella terpental jatuh ke pinggir jalan. Sementara mobil yang menyerempetnya pergi begitu saja. Orang-orang mulai berkerumun. Tika menangis histeris ketika melihat lengan dan kakinya berdarah. Sedangkan Bella tidak mengalami lecet sedikitpun, tapi gadis kecil itu juga menangis karena terkejut. "Aduh, Mbak, kenapa lari-lari di jalan? Jadi keserempet, kan?" "Iya, kasihan anaknya. Untung saja anaknya nggak terluka.""Ibunya nggak hati-hati. Hampir saja mencelakai anaknya sendiri!"Bukannya prihatin, beberapa orang malah menghakimi Tika. Mereka melihat sendiri bagaimana perempuan itu berlari di jalan raya tanpa mempedulikan kendaraan di sekitar. Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengira dia tidak waras. Pada saat ini, Dean dan Nauna masuk dalam kerumunan dengan wajah panik. Mereka langsung memeriksa keadaan Tika dan Bella yang tak henti menangis. "Mbak, ayo ke rumah sakit!" Nauna meraih lengan Tika dan membantunya berdiri dengan hati-hati. Sedangkan
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Bab 86

“Syaratnya adalah, Mbak Tika harus bersedia menjadi saksi dan memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya pada polisi.” Dean berkata dengan tegas. "Ya, kami ingin Mbak Tika menjadi saksi dan mengakui semuanya pada polisi. Setelah itu, kami akan mencabut laporan terhadap Mbak Tika dengan alasan kekeluargaan. Bagaimana?" Nauna menimpali. Tika terdiam. Sejenak, dia menimbang-nimbang syarat yang diberikan Dean dan Nauna. Tidak butuh waktu lama, dia segera menyetujuinya. “Baik. Aku bersedia menjadi saksi dan akan memberikan keterangan dengan sejujurnya-jujurnya. Aku juga akan mengaku bahwa aku dan Mas Daniel memang terlibat dalam rencana Mas Rudy, meskipun pada akhirnya kami nggak mendapatkan apa-apa." Tika berkata dengan raut wajah meyakinkan. Dean dan Nauna saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, Tika akan langsung setuju. Terbesit rasa ragu di dalam benak keduanya. Mereka tidak bisa mempercayainya begitu saja. "Mbak benar-benar bersedia? Mbak nggak akan memberikan keterangan
last updateLast Updated : 2023-06-13
Read more

Bab 87

Dinara sedang berada di firma hukum ketika Dean dan Nauna menghubunginya dan meminta waktu untuk bertemu. Dia segera setuju dan menawarkan untuk bertemu di luar, tapi mereka lebih memilih mendatanginya langsung. Sekitar sepuluh menit kemudian, mereka sudah berada di ruangan Dinara. Ketiganya duduk berhadapan dan mulai berbicara dengan serius. Ketika mendengar bahwa Dean dan Nauna ingin mencabut laporan terhadap Tika, Dinara agak keberatan. Dia menatap pasangan itu dan bertanya untuk memastikan, "Kalian benar-benar yakin ingin mencabut laporan? Apa kalian sudah memikirkannya baik-baik?"Dean mewakili Nauna untuk mengangguk dan mengiyakan. "Ya, kami sudah memikirkannya baik-baik.""Kami memikirkan nasib anaknya yang masih balita. Selain itu, dia juga berjanji akan menjadi saksi dan mengatakan apapun yang dia tahu dengan sebenar-benarnya pada polisi." Nauna menimpali dengan raut wajah meyakinkan. "Apakah keputusan kami salah?" Dia bertanya kemudian.Dinara tidak segera menjawab. Dia ter
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more

Bab 88

Pagi itu, Tika datang ke kantor polisi sesuai janji. Dia sengaja datang lebih awal agar bisa bertemu dan bicara dengan Daniel terlebih dahulu. Wajah Daniel terlihat lebih kusut hari ini. Sepertinya, dia benar-benar tidak tidur semalaman. Begitu melihat Tika, dia segera duduk dan bertanya dengan nada tak sabar, "Bagaimana? Kamu berhasil membujuk Dean dan Nauna untuk mencabut laporan terhadap kita?"Tika menatapnya dengan datar. Dia menarik napas panjang, lalu berkata dengan tenang, "Ya. Mereka akan mencabut laporan hari ini."Daniel terkesiap. Sepasang matanya terbuka lebar-lebar. Dia menatap Tika dengan tatapan tak percaya. "Kamu serius? Mereka benar-benar mau mencabut laporan?"Tika mengangguk. "Ya. Aku serius. Mereka nggak tega pada Bella, karena itu memutuskan untuk mencabut laporan."Daniel merasa sangat lega. Wajah kusutnya seketika dihiasi dengan senyum merekah. Dia bahkan tidak bisa menahan tawa kemenangan yang keluar dari mulutnya. "Ternyata Dean dan Nauna memang benar-bena
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 89

Jeremy bersikap acuh saat berpapasan dengan Dean, Nauna dan Dinara. Wajahnya terlihat dingin dan tatapannya begitu tajam. Tanpa berkata apa-apa, dia melangkah pergi begitu saja bersama dengan David dan seorang pengacara yang mendampingnya. Dinara agak terkejut dengan sikap acuhnya. Begitu pula dengan Dean dan Nauna. Mereka sempat mengira, Jeremy akan menyerang mereka dengan kata-kata tajam. Akan tetapi, laki-laki itu justru berlalu tanpa kata. Dinara menatap punggung yang semakin menjauh dengan tatapan nanar. Ada perasaan aneh yang menyusup ke dalam hatinya pada saat ini, tetapi segera dia tepis seiring menghilangnya Jeremy dari pandangan. "Sepertinya, dia baru saja diperiksa." Dean membuka suara, membuat Dinara segera berpaling ke arahnya. "Ya, sepertinya begitu," sahutnya dengan acuh tak acuh. Mereka tidak membahasnya lagi dan bergegas masuk ke dalam. Tika rupanya sudah menunggu. Perempuan itu segera menghampiri begitu melihat mereka datang. "Oh, ternyata Mbak Tika sudah di sin
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 90

Hari itu, setelah menjemput Alina dari sekolah, Dinara membawanya pergi ke rumah Dean dan Nauna yang sekarang ditempati oleh keluarga Jeremy. Dia menghentikan mobilnya di depan gerbang dan menatap bangunan rumah itu dari dalam mobil. "Ma, ini rumah siapa? Kenapa kita pergi ke sini?" Alina bertanya dengan bingung, sembari mengikuti arah pandangan ibunya. Dinara menoleh dan menatap wajah cantik putri kecilnya dengan tatapan lembut. Lantas, dia tersenyum dan berkata, "Ini rumah baru Papa, Sayang."Sepasang bola mata Alina seketika memancarkan binar kebahagiaan. Gadis itu menatap Dinara dan bertanya dengan antusias, "Benarkah? Ini rumah baru Papa? Mama nggak bohong, kan?"Dinara tersenyum dan mengusap kepalanya dengan lembut. Ada rasa sedih yang terlintas di hatinya, saat melihat mata Alina yang berbinar-binar. Dia pasti sangat merindukan ayahnya. "Iya, Sayang. Ini rumah baru Papa," ucap Dinara dengan lirih. "Kalau begitu, ayo kita masuk!" Tanpa menunggu tanggapan Dinara, Alina sudah
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status