All Chapters of Sikap Suami Yang Berbeda Padaku: Chapter 21 - Chapter 30

100 Chapters

Bab 21 Foto

Tok.. tok.. tok… Ketukan di pintu membua tubuhku terlonjak kaget. Aku membawa Mawar dalam gendongan lalu membuka pintu. Tampak Bude Yani yang memakai baju gamis berdiri di ambang pintu. “Ternyata kamu malah di kamar nduk. Ayo makan dulu. Bude bawa dua bungkus snack dari acara yasinan tadi.” Aku menganggukan kepala sambil tersenyum. “Iya. Terima kasih Bude.” Setelah itu kami makan malam bertiga. Sama seperti Ibu, suami Bude Yani sudah meninggal sejak sepuluh tahun lalu. Lalu, enam tahun kemudian giliran Bapak yang meninggal. Membuat Ibu dan Bude Yani menjadi janda dan harus pontang-panting menafkahi anak-anaknya. Aku menceritakan semua kejadian hari ini termasuk pesan terakhir yang di kirim oleh Satrio. Asih merutuk saat membaca isi pesan Mas Ragil di hpku. Perasaan takut itu membuatku terus melihat Mawar yang sedang di pangku Bude Yani. “Kamu tenang saja nduk. Kita ini hidup di desa. Kalau Ragil sampai berani membawa Mawar sudah pasti tetangga kita yang akan maju. Dia bisa babak
Read more

Bab 22 Gugatan Cerai

POV BungaWalaupun sudah memblokir nomor Mas Ragil, Ibu mertua dan semua kakak ipar, aku masih menyimpan nomor Rina dan saudara yang lain. Rina baru saja mengirim pesan padaku karena tidak bisa melihat konten yang aku buat di aplikasi Tik Tik. Dengan jujur aku mengatakan pada Rina sudah memblokir semua akses sosial mediaku dari keluarga besar suamiku karena takut jika Mas Ragil dan keluarganya ada yang melihat.[Yah. Padahal aku suka banget sama kontennya Mbak Bunga. Kalau begitu buat akun baru di ID aja mbak. Para sponsor pasti juga setuju.]Boleh juga ide dari Rina. Aku segera mengetikan pesan balasan jika akan mengupload konten di ID juga. Bedanya konten yang di Tik Tik akan aku upload berdasarkan kisah hidupku. Di tambah dengan beberapa kiriman cerita dari pembaca. Sedangkan di ID akan aku buat versi series.[Oke. Terima kasih idenya Rin. Tunggu akun baruku di ID ya.][Siap mbak. Oh iya, Mbak Bunga sudah tahu tentang foto-foto Arum yang pergi bersama pria berseragam ASN di mall. A
Read more

Bab 23 Grup Keluarga

Rina mengirimkan foto-foto yang di maksud. Foto-foto ini memang tidak ada di sosial media. Tapi, sudah sangat ramai di grup keluarga besar mereka. Hingga Arum dan Mas Ragil memutuskan untuk keluar. Aku menatap Satrio yang tengah memasukan baju-bajuku yang dia bawa dari rumah Ibu ke dalam lemari. Sedangkan untuk baju Mawar akan di beli oleh Satrio sendiri setelah ini.“Kenapa Mbak Bunga menatapku seperti itu?Aku menunjukkan foto-foto yang di kirimkan oleh Rina tadi. Kening Satrio berkerut heran. “Darimana orang yang mengirim foto ini bisa dapat bukti secara langsung?”“Jadi, bukan kamu yang mengirim foto ini Yo?” Satrio menggelengkan kepalanya.“Ya nggak lah. Selama ini bukti yang kita dapat kan dari hp Mas Ragil yang aku sadap. Buat bukti rekaman CCTV secara langsung jelas tidak mungkin. Karena mereka tidak pernah melakukannya di dalam rumah kalian. Lagipula dari foto ini, sepertinya di ambil dengan kamera hp.”Debaran dalam dadaku sirna begitu saja. Padahal dulu aku biasa saja saat
Read more

Bab 24 Pencurian

Aku memilih tidak membalas pesan dari Arga lalu merebahkan tubuh di samping Mawar. Bagaimana aku bisa bekerja sama dengan keponakan yang nakal dan tengil seperti Arga. Anak itu tumbuh tidak terkenali karena terlalu di manja oleh Ayah serta Kakung dan Utinya. Arga tidak pernah bicara sopan pada orang yang lebih tua. Selalu memukul semua saudaranya untuk melampiaskan kemarahan, pemalas dan pengangguran. Di usia dua puluh dua tahun, Arga sama sekali belum memiliki pekerjaan. Sejak masih kecil, Arga memang tidak suka dengan Arum yang memang jauh lebih pintar darinya. Bisa di bilang ini adalah kesempatan Arga untuk menjatuhkan Arum dan Mas Ragil. Sayangnya aku tidak mau bekerja sama dengan Arga. Aku hanya bisa menghela nafas sebal. Sepertinya besok aku harus mematikan aplikasi wa biasa yang aku gunakan dan meminta Ibu serta Satrio menghubungi aku lewat wa business. Kelopak mataku perlahan terpejam. Dalam tidurku aku kembali bermimpi saat Satrio yang baru saja gajian membelikan sejumlah p
Read more

Bab 25 Istri Untuk Ragil

POV Ragil Sebagai anak laki-laki sekaligus anak bungsu, aku sudah di beri tahu sejak kecil harus memenuhi kebutuhan Bapak dan Ibu saat mereka tua nanti. Bapakku adalah seorang guru SMA. Sedangkan Ibu adalah guru SMP. Aku punya satu kakak laki-laki dan dua kakak perempuan yang bernama Mas Budi, Mbak Sindy dan Mbak Yuni. Bapak dan Ibu selalu memberikan apapun yang aku dan Mas Budi mau. Tapi, tidak untuk Mbak Sindy dan Mbak Yuni. Jika mereka ingin mendapatkan barang Mas Budi, Mbak Sindy dan Mbak Yuni harus menyerahkan uang jajan mereka. Hal yang kemudian aku tiru. Mas Budi berhasil memikat Mbak Tina yang merupakan anak juragan sapi di desa ini. Orang tua Mbak Tina juga punya berhektar-hektar sawah. Baik untuk di kelola sendiri maupun untuk di jual lagi. Mas Budi memang beruntung. Mendapat Mbak Tina yang cantik dan dari keluarga kaya. Selain itu, orang tua Mbak Tina menentang adanya perceraian. Jadi, Mbak Tina bisa menjadi istri yang penurut untuk Mas Budi. Mbak Sindy dan Mbak Yuni jug
Read more

Bab 26 Pencarian

Entah sudah berapa kali aku mengirim pesan pada Bunga. Tapi, tidak pernah di balas. Hingga gurp keluargaku menjadi ramai kembali dengan foto-foto yang mirip denganku dan Arum. Sialan. Ini semua pasti perbuatan Satrio. Hanya dia yang bisa menyadap hp dan semua akun sosial mediaku. Padahal aku sudah berhati-hati. Karena grup keluarga ini terdiri dari anak-anak Mbah Buyut, itu berarti semua saudara sepupuku juga di masukan dalam grup ini. Mereka dapat dengan cepat mengenali postur tubuhku yang tinggi besar. Tapi, wajahku dalam foto ini sama sekali tidak terlihat. “Sialan. Aku pasti akan memberi pelajaran padamu dan keluargamu Bunga.” Aku segera mengirim pesan lain untuk Bunga. Bukannya di balas nomorku justru di blok. Aku membuka akun Tik Tik untuk melihat konten yang di unggah Bunga. Dia juga membuat konten tentang keluarga kami. Karena penasaran dengan respon followernya, aku mencoba melihat. Aku yakin akan banyak yang kontra dengan Bunga. Bukan karena sudah membuka aib keluarga. Ka
Read more

Bab 27 Dinas

Aku duduk di bawah jendela untuk memastikan jika tidak ada orang yang bisa melihatku saat mereka mengintip. Sedangkan Ibu sembunyi di bawah tempat tidur. Kondisi kami sangat memprihatinkan. Seolah-olah kami adalah buronan yang sudah melakukan kejahatan. “Kalau Ragil nggak ada di rumah ini, Bapak yakin Ibumu ada di dalam. Kita dobrak saja pintunya.” Seru Bapak yang tidak kalah marah dengan Mas Budi. “Pelaku utamanya itu Ragil, Pak. Jangan lampiaskan hal ini pada Ibu.” Aku menghela nafas lega. Syukurlah karena Bapak menuruti permintaan Mas Budi. Lima belas menit kemudian Bapak dan Mas Budi sudah pergi dari rumah ini. Tanganku sudah menjambak rambut dengan kasar. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku kabur dari rumah ini maka aku tidak akan bisa bekerja. Tapi, jika aku bertahan maka Mas Budi dan Bapak bisa mencegatku di depan sekolah. “Ibu nggak mau tahu. Besok kamu antarkan Ibu ke rumah kosnya Arum di kota.” Tubuhku seketika terlonjak kaget saat mendengar suara Ibu yang sudah duduk di
Read more

Bab 28 Ketahuan

Aku segera menghentikan mobil di tepi jalan. Lalu turun dari mobil dan berjalan menuju penjual bubur itu. Tapi, sayangnya orang yang aku kira adalah Bunga ternyata orang yang salah. Agar orang-orang tidak menganggapku orang jahat, aku juga ikut membeli bubur. Lumayan untuk mengganjal perut setelah tadi malam aku tidak makan apapun. Saat akan berbalik badan, aku merasa jika ada orang yang mengawasiku dari jauh. Namun, saat menolehkan kepala hanya ada orang-orang yang lewat. Pandanganku tertuju pada rumah joglo modern yang pagarnya baru di bangun. Kelihatan seperti rumah mewah. Apalagi dengan halaman rumah yang luas. Membuat aku semakin iri dengan pemilik rumah itu. Setelah membayar satu bubur dengan teh hangat yang aku beli, aku masuk kembali ke dalam mobil. Tiga hari ini hidupku benar-benar jungkir balik. Bunga kabur dari rumah dengan membawa Mawar. Awalnya aku mengira jika Bunga hanya pergi sebentar karena tidak membawa bajunya di dalam lemari. Namun, tadi malam aku sadar jika bebe
Read more

Bab 29 Asli

Arga sudah tersenyum senang melihat kedatangan Satrio. Kenapa dia harus datang di saat seperti ini sih? Dan apa tadi yang Satrio katakan? Kenapa dia harus bertanya tentang Bunga dan Mawar padaku? “Duduk dulu Yo. Kebetulan kami lagi bahas sesuatu.” Lek Wito sudah berdiri dan mempersilahkan Satrio untuk duduk di sampingku. “Saya kesini mau cari Mbak Bunga dan Mawar Pak Lurah. Seperti yang Pak Lurah tahu, sejak bolak-balik keluar kota saya tidak pernah datang kesini lagi.” “Sudah coba di hubungi?” Satrio menganggukan kepalanya. “Sampai kemarin masih kirim pesan, telpon atau video call. Tapi sejak tadi pagi, Mbak Bunga sama sekali nggak bisa di hubungi.” Pandangan Satrio kini beralih padaku. “Memang Mbak Bunga dan Mawar dimana mas?” Lidahku terasa sangat kelu. Tidak tahu harus menjawab apa untuk pertanyaan Satrio yang satu itu. Satrio kini mengalihkan pandangan pada Bapak dan Ibu yang sama-sama terdiam. Bahkan Bapak dan Ibu sudah menundukan kepala mereka. Begitu juga dengan Mas Budi,
Read more

Bab 30 Cerita

POV Bunga Sepagi ini aku sudah bangun untuk membersihkan rumah. Satrio mengatakan padaku jika aku tidak perlu menyapu atau mengepel rumah setiap hari. Karena Satrio sudah membeli robot penyedot debu yang bisa bergerak sendiri tanpa perlu di pegang. Setelah aku menyalakan robot penghisap debu, aku memandikan Mawar di kamar mandi yang berada di dalam kamar kami. Sejak pindah ke rumah ini, Mawar sangat riang dan senang. Apalagi saat aku mengijinkannya bermain di taman. “Ibu aku mau bubur.” “Kok bubur? Kenapa nggak nunggu Ibu selesai masak sop ayam kesukaan Mawar?” Mawar menggelengkan kepala dengan ekspresi yang menggemaskan. “Soalnya Om Tukang di beliin makanan terus. Tapi, aku nggak.” Aku tertawa sambil memakaikan Mawar kaos berwarna merah muda dan rok berwarna senada. “Oke. Ibu belikan Mawar bubur di depan. Sekalian nanti kita pergi ke tukang sayur ya.” “Hore.” Seru Mawar sambil mengangkat kedua tangannya. Om tukang yang di maksud Mawar adalah tukang yang bekerja untuk membangun
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status