Puspa bangun pagi, membantu Elisha membuat sarapan dan duduk bersama di meja makan. Elisha melihat putrinya makan terburu-buru, dia dengan cepat memarahi. “Sudahlah tidak doa, makan pun seperti hewan. Pelan-pelan!”‘Uhuk!’ Puspa yang terkejut pun langsung tersedak. “Kenapa, sih. Ini Puspa buru-buru, loh.”“Buru-buru apa, Ibuk tahu jadwal masuk kamu jam berapa. Biasanya juga jam segini masih luluran di kamar mandi!”Puspa mencebik, “Sok tahu. Tapi betulan, Puspa buru-buru hari ini.”“Memang ada masalah apa?” Tanya Elisha agak serius.Tapi Puspa malah menjawab bercanda, “Kepo, deh. Sudah, ah. Puspa berangkat dulu, Assalamualaikum!”Elisha pun dibuat tersedak ketika mendengar salam dari Puspa barusan, “Anak kurang ajar! Beraninya kamu main-main dengan salam agama orang lain! Hei, Puspa!”“HAHAHA …” Puspa hanya tertawa kencang dan tidak menganggap serius kemarahan Ibunya.***Di gedung Rumah Duka, orang-orang mulai berdatangan. Sinta baru saja sampai, turun dari mobil yang ia kendarai da
Baca selengkapnya