“Kenapa ke sini? Kalau cuma mau tanda tangan itu, kan, bisa ketemu di luar.” Indah mengangkat Alif yang tadi ia pangku ke dalam dekapan.Arsya memandang meja catering dan menunjuknya. “Masakannya enak?”“Enak. Makasih banyak. Pertanyaan saya tadi, Pak. Kalau cuma tanda tangan itu, kita bisa ngobrol di luar. Saya nggak enak ….” Indah baru saja akan mengatakan bahwa ia tidak enak kalau Bu Anum atau tetangga melihat Arsya masuk ke rumah. Tapi rupanya Bu Anum yang sedang bersiap pulang keluar dari kamar. Indah menekuk wajahnya menjadi sangat serius.“Saya mau lihat Alif sebelum mengajak mamanya ngobrol di luar.” Arsya ikut duduk di lantai, tak sampai semeter dari Indah.“Selamat malam, Pak,” ucap Bu Anum.“Malam,” sahut Arsya tersenyum.“Saya bisa jaga Alif kalau Bapak dan Mbak Indah mau keluar.”“Nah, begitu. Terima kasih. Saya ada sedikit urusan bersama Mama Alif. Bukan sekarang, tapi sebentar lagi. Sekarang saya mau lihat Alif yang katanya sudah pintar mengenali mamanya. Begitu, kan?”
Last Updated : 2023-07-28 Read more