“Mau menyusui di sini?” ulang Arsya. Indah langsung mengangguk. “Menyusui Alif maksudnya?” Arsya sedikit kurang siap dengan pertanyaan Indah sampai harus salah menyusun kalimat pertanyaan. “Iya, Pak. Menyusui Alif," tegas Indah dengan sedikit penekanan pada nama Alif. "Saya minta maaf sebelumnya, tapi Bapak jangan lihat ke sini dulu, ya. Nggak lama.” Indah kesal sekaligus geli melihat wajah Arsya yang biasa datar terkesan cuek itu sekilas bisa jadi sebodoh itu karena mendengar kata menyusui. Arsya bergerak linglung. Menyandarkan punggungnya dengan kepala mendongak, lalu menggeleng karena merasa posisi itu tidak benar. Arsya kemudian berputar ke kiri, namun ia malah beradu pandang dengan Indah. Ia merutuk dalam hati lalu berputar sedikit ke kanan sampai katanya menatap tirai kaca mobil. Ia memperhatikan jahit tepi tirai yang ternyata sangat kecil dan rapi. Detil sekali, pikirnya. Ia lalu menyentuh tirai kecil itu. Wow, lembut. Kenapa ia baru tahu kalau tirai jendela mobil itu sangat l
Last Updated : 2023-08-03 Read more