Beranda / Urban / Jenderal Naga / Bab 1671 - Bab 1680

Semua Bab Jenderal Naga: Bab 1671 - Bab 1680

1969 Bab

Bab 1671

“Aku juga tidak tahu tentang itu. Pak Damendra yang sudah menyembuhkannya. Master Damendra sekarang berada di Gunung Rinto dan aku akan mengantarmu sekarang. Kamu bisa bertanya padanya sekarang,” ujar Basita lalu berbalik dan pergi membawa Chandra meninggalkan Gunung Belakang.Mereka berdua dengan cepat pergi menuju Gunung Depan. Di sana, mereka berdua bertemu dengan Master Damendra yang sudah tampak menua. Master Damendra menyatukan tangannya lalu berkata dengan penuh hormat, “Pak Basita.”Kemudian dia menatap Chandra lalu bertanya, “Kamu pasti Chandra, kan?”“Benar,” jawab Chandra cepat. Chandra tanpa banyak basa-basi langsung bertanya, “Kamu adalah orang yang sudah menyembuhkan Nova dan menyebabkannya hilang ingatan, benar begitu?”“Itu adalah pilihannya sendiri,” jawab Master Damendra. “Apa ada cara untuk memulihkan ingatan Nova?” tanya Chandra lagi.“Ada, tapi ....”“Katakan saja kalau memang ada,” ujar Chandra sedikit memaksa. Akhirnya, Master Damendra berkata, “Dia kehilanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-06
Baca selengkapnya

Bab 1672

Basita merasa kurang senang dengan perintah yang diberikan Chandra padanya. Dia adalah seorang mata-mata dan bukan bawahan dari siapa pun. “Chandra, aku bukan bawahanmu. Kenapa kamu menyuruhku seperti ini?” tanya Basita sambil mengerutkan keningnya dan menatap tajam ke arah Chandra. “Bukankah tugas ini hanyalah hal sepele bagimu?” ujar Chandra santai. “Ini memang hal sepele. Aku akan membantumu sekali ini saja,” balas Basita setuju untuk membantu Chandra. Kemudian dia menunjuk ke arah sebuah halaman rumah yang berada tak jauh dari mereka seraya berkata, “Kamu bisa tinggal di sana untuk sementara waktu.”Chandra mengangguk ringan. Kemudian dia berbalik dan lekas pergi meninggalkan Basita. Basita langsung tersenyum kecil seraya bergumam, “Pemuda ini terlalu berbangga diri.”Chandra bergegas pergi menuju halaman rumah yang ditunjukkan oleh Basita. Kemudian dia masuk ke dalam ruangan yang berada di halaman itu. Ruangan ini memiliki desain yang sederhana dan hanya terdapat tempat tidur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya

Bab 1673

Energi dari Pil Emas Sembilan Putaran langsung memenuhi tubuh Chandra setelah dia meminum pil itu. Dia dengan cepat mengaktifkan energi sejati di dalam tubuhnya untuk menyerap dan menyempurnakan energi ini.Energinya pun meningkat tanpa dia sadari. Auranya juga terasa semakin kuat. Chandra terus memikirkan cara untuk bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan sambil terus menyerap energi dari Pil Emas Sembilan Putaran. Tidak ada catatan sejarah mana pun yang bisa memberitahunya tentang bagaimana cara agar dirinya bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan. Selama berabad-abad, belum ada orang yang bisa mencapai tingkat itu. Jadi, Chandra harus memikirkan caranya sendiri kalau memang dirinya ingin segera masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan. Sekarang, kekuatan Chandra sudah semakin kuat. Hanya dibutuhkan waktu tiga hari untuk bisa menyerap energi Pil Emas Sembilan Putaran secara penuh. Akhirnya, energi sejatinya pun semakin kuat hanya dalam tiga hari saja. Namun, semua kekuatan barunya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-07
Baca selengkapnya

Bab 1674

Rintoku sudah ada sejak ribuan tahun lamanya. Kelompok ini selalu berdiri di pihak netral. Pemimpin dari Rintoku di setiap generasi akan disebut sebagai Basita. Bagi orang-orang luar, mungkin hal ini adalah peraturan yang biasa terjadi di dalam sebuah kelompok. Namun, mereka tidak tahu kalau sejak awal berdiri sampai sekarang, Basita adalah satu orang yang sama. Rintoku akan mengumumkan sosok Basita yang baru setiap generasinya, sekalipun orang yang mereka umumkan sebenarnya adalah satu orang yang sama. Seseorang yang sudah masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan memang akan memiliki usia yang sangat panjang di alam ini. Selama ribuan tahun itu juga, Basita tidak pernah bertemu dengan siapa pun yang berhasil masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan, bahkan mendekatinya pun tidak ada. Baru Chandra seorang yang bisa mendekati Alam Tingkat Sembilan selama ribuan tahun. Basita menantikan Chandra untuk bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan. Namun, Chandra tetap tidak berhasil masuk ke dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya

Bab 1675

Basita menatap punggung Chandra yang terus menjauh. Dia sadar dengan kemampuan Chandra saat ini, Chandra bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan hanya masalah waktu. Namun, dia tidak mungkin bisa masuk ke Alam Tingkat Sembilan saat ini. Kemungkinan besar, dia bisa masuk ke tingkat itu dalam beberapa tahun ataupun beberapa ratus tahun lagi. “Dunia ini terasa semakin menarik,” ujar Basita sambil menyeringai. Di sebuah gua bawah tanah yang terletak di sebuah pegunungan yang berada dekat dengan Gurun Selatan, terdapat sebuah istana bawah tanah. Di sana, ada Tama sedang berlutut di atas tanah yang berada di dalam gua. “Bagaimana?” tanya Jamal yang berada di hadapan Tama. “Aku hanya ingin melaporkan kalau Chandra bulan ini memutuskan untuk bertapa di Gunung Rinto. Sepertinya, dia sudah berhasil memijakkan kakinya di Tangga Langit Kesembilan jika dilihat dari aura kekuatan di tubuhnya. Namun, aku juga tidak tahu apakah dia sudah masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan atau belum,” jawab Ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-08
Baca selengkapnya

Bab 1676

Chandra menghabiskan waktu selama satu bulan untuk bertapa di Gunung Rinto. Pemuda itu sempat berpikir kalau dirinya bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan dengan mudah setelah kekuatannya mencapai puncak. Namun, nyatanya Alam Tingkat Sembilan jauh lebih sulit dari apa yang dipikirkannya. Bahkan dia tetap tidak bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan, sekalipun kekuatannya sudah berada di tingkat ekstrem. Akhirnya, sekarang Chandra memilih untuk menyerah sementara waktu dan meninggalkan Gunung Rinto. Namun, tiba-tiba saja ada seorang pemuda menghadang langkah Chandra ketika dia hendak meninggalkan Gunung Rinto. Pemuda itu terlihat seperti seseorang yang berusia 30 tahunan dengan rambut putih panjang dan pakaian berwarna biru. Chandra langsung mengenali sosok pemuda itu yang ternyata adalah Akasa. Chandra langsung mengernyitkan keningnya. Sepertinya, Akasa sudah berhasil menyempurnakan kekuatannya dengan bantuan Pil Emas Sembilan Putaran yang Chandra berikan. Sekarang, kekuatan A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

Bab 1677

Pastinya sudah ada banyak orang-orang hebat yang masuk ke Alam Tingkat Sembilan selama ribuan tahun ini kalau saja masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan semudah itu. Karena nyatanya, dibutuhkan banyak pengalaman hidup sebelum seseorang bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan dan bukan hanya kekuatannya semata. Akasa langsung menghela napas lega setelah mendengar perkataan Chandra. Akasa juga sempat berpikir kalau dirinya bisa segera menginjakkan kaki di Alam Tingkat Sembilan setelah dirinya berhasil mencapai Tangga Langit Sembilan. Namun, nyatanya dirinya hanya bisa mencapai puncak Tangga Langit Sembilan, bahkan setelah dia berhasil menyempurnakan Pil Emas Sembilan Putaran. Dia hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa masuk ke dalam Alam Tingkat Sembilan. Namun, nyatanya dia tidak bisa melakukannya sampai saat ini.Raut wajah Akasa tiba-tiba tampak ragu lalu dia berkata, “Kalau begitu, bukankah seharusnya sekarang kita berada di tingkat yang sama? Tapi, kenapa sepertinya kekuatanmu j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-09
Baca selengkapnya

Bab 1678

Nova merasa sangat tertekan. Kenapa dia bisa kehilangan ingatannya? Apa yang terjadi selama 11 tahun ini? Sandra juga tidak tahu, kenapa Nova bisa kehilangan ingatannya seperti ini, jadi dia pun berkata, “Sudah, kamu nggak usah mikirin itu terus. Lebih baik, sekarang kita jalan-jalan saja.”“Okelah, kalau begitu,” balas Nova sambil mengangguk pelan. Lagi pula, Nova sudah merasa bosan dengan terus berada di rumah selama beberapa waktu belakangan. Akhirnya, dia mengiyakan ajakan Sandra untuk menghilangkan kepenatannya. “Tunggu sebentar, ya. Aku mau ganti baju dulu,” ujar Nova lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Tidak lama kemudian, Chandra tiba-tiba saja muncul di kediaman keluarga Kurniawan tepat ketika Nova sudah selesai berganti pakaian dan hendak berjalan keluar bersama Sandra. Chandra datang dengan membawa buket bunga di tangannya. “Nova, ini untukmu,” ujar Chandra sambil menyerahkan buket bunga yang ada di tangannya. Namun, Nova tampak acuh tak acuh seraya berkata, “Aku nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-10
Baca selengkapnya

Bab 1679

“Nova, kamu sudah pulang?” tanya Chandra ketika dia melangkah masuk ke dalam kediaman keluarga Kurniawan dan menemukan Nova di sana. “Chandra, kamu sudah datang.”“Kak, silakan duduk.”“Cepat, buatkan teh untuk Chandra.”Keluarga Kurniawan langsung sibuk ketika Chandra datang. Sebaliknya, Chandra justru mengabaikan keluarga Kurniawan karena tatapannya hanya tertuju ke arah Nova. Dia melihat Nova yang tampak cemberut dengan ekspresi kesal di wajahnya. Chandra menyentuh dagunya lalu bergumam dengan nada ragu, “Kenapa dengan bibi ini. Padahal aku tidak mengusiknya sama sekali.”“Nova.”“Chandra.”Mereka berdua melontarkan kata-kata dengan serempak. “Kamu yang bicara dulu,” ujar mereka kembali bersamaan. Nova langsung tampak tersipu dan berhenti berbicara seakan dia sedang menunggu Chandra untuk berbicara. Hal ini tentu saja langsung membuat Chandra tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku yang akan bicara duluan. Jadi, aku berencana untuk pindah ke rumah keluarga Kurniawan,” ujar Chandra
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-10
Baca selengkapnya

Bab 1680

Chandra bisa mendengar omelan Nova dari luar pintu kamarnya. Dia bisa mendengar semuanya dengan sangat jelas. Chandra menyentuh hidungnya lalu bergumam, “Ternyata Nova kesal karena aku nggak datang menemuinya selama sebulan ini.”Chandra pun dengan cepat mengetuk pintu. “Siapa itu?” tanya Nova dari dalam kamar. Chandra berdiri tepat di depan pintu lalu berkata, “Ini aku, Chandra.”Nova dengan cepat membuka pintu. Namun, dia hanya membuka pintu sedikit saja sampai Chandra pun tidak bisa melewati pintu itu. Nova menatap Chandra lalu bertanya, “Kenapa? Ada masalah apa kamu ke sini?”“Ada hal yang mau aku bicarakan denganmu,” jawab Chandra. “Katakan saja. Aku akan mendengarkannya,” balas Nova acuh tak acuh tanpa berniat mempersilakan Chandra masuk ke dalam kamarnya. Kemudian Chandra pun berkata, “Jadi begini, aku harus pergi untuk beberapa lama beberapa hari lagi.”Nova tiba-tiba saja terkesiap dengan perkataan Chandra lalu dia pun bertanya tanpa bisa menahan dirinya, “Pergi? Memangn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
166167168169170
...
197
DMCA.com Protection Status