Home / Romansa / Baby Sitter Rasa Istri / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Baby Sitter Rasa Istri: Kabanata 21 - Kabanata 30

45 Kabanata

Bagian 21

Sore hari itu berlalu begitu saja, semua larut dalam perasaan masing-masing, diam tanpa bersuara merasakan duka. Bu Haliza datang dadakan menggunakan kereta dari Jakarta, katanya ia ingin merasakan sensasi lain dan tidak ingin diantar supir."Kenapa gak bilang-bilang, Bu! Kan bisa saya jemput," ucap Arkan."Gak apa-apa, yang penting sudah sampai dengan sehat dan selamat."Ia terlihat membawa banyak tas berisi semua untuk cucunya. Sera akui, meski Bu Haliza sosok yang menyebalkan, tapi rasa sayang ke cucunya luar biasa."Sehat, Bu?" sapa Sera."Ya ... beginilah! Seperti yang kamu lihat.""Terlihat sehat dan bahagia," jawab Sera."Tentunya!"Sera pun membawa tas yang berisi makanan untuk dibawa ke dapur, beberapa dimasukkan ke dalam freezer, sisanya dihangatkan oleh Bi Inah. Sera melihat waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, ia hendak izin ke bank untuk sekadar mengurus mobile banking miliknya yang bermasalah."Aku izin ya, Mas. Semoga sebentar," ucapnya pada Arkan yang sedang ke dapur
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 22

Keduanya terdiam, Arkan menatap Sera dan membeku. Sementara Sera membuang pandangannya ke arah lain, enggan melihat mata bening itu."Aku tidak tahu kenapa, entah ini ada yang salah atau tidak, tapi aku rasa kamu orang pertama yang membuatku nyaman dengan waktu yang sangat cepat!" ucap Arkan.Sera menghela napas panjang, sungguh ia paham maksud ucapan Arkan itu. Ada bagian hati yang berbunga sekaligus kandas juga."Itu karena aku pekerjamu yang loyal, Mas.""Tuti sama Aini juga loyal.""Nyaman juga?" Sera mendelik menatapnya.Arkan tidak kuat menahan tawanya, kemudian ia tertawa kecil, setelah itu membawa dirinya lebih dekat pada Sera dan membelai lembut kepala Sera yang terbungkus jilbab. "Ayo pulang!"Sera pun naik ke atas motor, lalu melesat pergi meninggalkan tempat ini, di tengah perjalanan Bu Haliza sudah menelpon karena Kalina tidak berhenti menangis dan mencari Sera.Saat tiba di rumah, Renata sudah ada di sana bercengkrama hangat dengan Haliza. Ia sempat melihat ke arah Arka
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 23

"Ibu berdoa semoga perkawinan kalian panjang, ibu setuju banget kalau sama Renata, sudah cantik, baik dan juga sayang sama anak-anak, itu poin paling pentingnya!""Bu ...." Arkan mencoba menyela."Iya, Alhamdulillah. Kami juga bahagia mendapatkan calon menantu seperti Nak Arkan, orangnya sangat baik. Insyaallah bisa membimbing anak kami Renata!" ucap Ayah Renata.Dihadapkan pada posisi seperti ini seketika membuat Arkan seperti berada di sebuah persimpangan jalan yang tidak tahu harus menentukan langkah kemana. Senyum di bibir ibunya, orang tua Renata dan juga Renata sendiri berbanding terbalik dengan apa yang kini di hatinya.Haruskah ia patahkan semua suka cita ini? Hanya itu yang terbesit di kepalanya saat ini. Bila ia diam saja, maka perasaannya pada Sera tidak akan pernah menemukan tempatnya.Ia pun menghela napas panjang, mencoba bicara sebaik mungkin agar sampainya tidak terlalu sakit apalagi untuk Renata dan keluarganya yang sudah membayangkan lebih dari ekspektasi mereka."Pa
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 24

"Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan, itung-itung double date," ucap Renata."Boleh! Ide bagus! Mau kemana?" jawab Gading."Nonton saja gimana? Sudah lama aku tidak nonton. Gimana, Mas?""Aku ikut saja!" ucap Arkan."Anak-anak gimana, Mas?" tanya Renata pada Arkan. Dimanapun ia berada, entah kenapa pikirannya selalu pada anak-anak."Ada Ibu sama Bi Inah, katanya Bi Inah mulai besok menginap di rumah karena keluarganya semua pulang kampung.""Oh, syukurlah!"Merekapun pergi meninggalkan kafe ini dan masuk ke sebuah gedung bioskop, Gading dan Arkan memesan tiket dan makanan sementara Renata dan Sera menunggu di sebuah kursi."Kamu cocok banget loh sama Gading!" ucap Renata membuka percakapan, karena sejak tadi Sera lebih banyak diam."Kami hanya berteman," jawab Sera."Ah masa sih? Gak keliatan teman loh!"Belum sempat Sera menjawab pertanyaan Renata, Gading dan Arkan pun menghampiri, kemudian langsung masuk ke dalam studio karena film sebentar lagi akan dimulai.Nomor kursi y
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 25

Satu tahun lebih di rumah Arkan banyak cerita bahkan ketika ia mendengar permohonan Kenzo dan Kezia adalah bentuk bila dirinya sudah menemukan tempat untuk di terima.Tapi ... akhirnya semua sudah tiba di penghujung cerita, kata penutup terbaiknya adalah selamat tinggal. Sera menganggap semuanya sudah usai, meski begitu ia tidak akan serta Merta melupakan bila Arkan dan semua yang ada di rumah itu adalah tokoh penting dalam hidupnya.Ada sebuah perasaan sesak yang menerabas dinding hati Arkan. Menyayatnya perlahan sehingga lukanya terasa jauh lebih sakit dari apa yang ia duga sebelumnya."Ayah kenapa tidak menahan Tante Sera!" Kenzo mendekati ayahnya."Sudahlah, Kenzo! Kita kan masih punya Tante Renata!" ujar Kezia masih dengan tangisnya.Kemudian Haliza mengambil Kalina dari gendongan Arkan, sementara anaknya itu masih saja membisu, Arkan kemudian naik ke kamarnya untuk bersiap ke kantor, dan sesampainya di sana, sisi lemahnya sebagai seorang pria tak dapat terbendung.Ia menangis di
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 26

Kemudian Sera dibawa kembali pulang dengan perasaan hampa, ternyata sesaknya masih ada, tapi sudah jauh lebih baik. Hampir 45 menit di perjalanan, akhirnya Sera dan Reza tiba di rumah."Teteh kenal sama yang mesan tadi?" tanya sang Adik.Sera hanya mengangguk."Mau aku buatkan makanan? Teteh belum makan dari tadi.""Nanti saja, Za. Teteh mau istirahat. Kamu juga istirahat, kita bahkan belum tidur sejak semalam."Reza mengangguk. Tidak menyangka bila ternyata adiknya adalah sosok yang baik, sejak kecil memang mereka tidak dekat, apalagi ketika Sera memutuskan untuk tidak lagi tinggal di rumah semenjak masuk SMA.Terlebih lagi, ibunya selalu bilang bila adiknya sosok yang nakal dan pemalas. Ternyata itu berbanding terbalik sekarang.Beberapa hari ke depan ini orderan kue penuh sampai seminggu berikutnya, setidaknya ini membuat dirinya sedikit tenang untuk biaya hidup selanjutnya.Di tempat lain, Gading kelimpungan, beberapa kali ia mencoba menghubungi Sera tapi tidak bisa terhubung."Di
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 27

Dua Minggu menuju pernikahannya dengan Arkan, Renata menghabiskan banyak malam untuk bersujud, meminta pada sang maha kuasa akan ketetapan hati. Ia tak ingin sebuah perasaan cinta membawanya pada sebuah kebencian, ketakutan dan hal lain yang mungkin tidak bisa dirinya kuasai."Kenapa kok akhir-akhir ini ibu perhatikan kamu banyak melamun, Nak.""Tidak apa-apa, Bu!" jawab Renata sambil berjibaku dengan kue kue kering yang akan ia buat."Dua Minggu lagi loh pernikahanmu, kamu masih menerima pesanan. Kan sibuk pastinya.""Gak apa-apa, Bu. Insyaallah keburu." Hati seorang ibu tidak bisa dibohongi, ada yang lain dari sang anak. Tak seperti biasanya, ia bahkan tak nampak ceria menuju hari pernikahannya."Cerita sama ibu, ada apa, Ren?""Kenapa, Bu? Apa aku tidak terlihat baik-baik saja?"Ibunya mengangguk.Renata menghela napas panjang, sejenak ia hentikan aktivitasnya. "Beberapa waktu ini aku merasa kehilangan diriku, Bu.""Kenapa bisa begitu, Ren?""Di satu sisi aku senang akan menikah d
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 28

"Ada siapa, Sayang?"Sera nampak ragu untuk menjawab, ia takut kejujurannya akan menimbulkan salah paham dan menjadi sebuah perdebatan, Sera malas dengan itu."Umh ... ada Mas Arkan dan anak-anak," jawab Sera ragu.Terlihat dari ujung telepon sana Gading diam sejenak, raut wajahnya berubah."Mas ....""Oh, lagi pada main, salam ya buat mereka."Sera mengangguk."Ya sudah ... Have fun ya. Nanti kalau sudah senggang langsung kabari aku."Sera kembali mengangguk, tidak nampak kemarahan di sana. Gading memang nyaris tak pernah menunjukkan sikap marah sepanjang Sera mengenalnya."Aku tutup teleponnya, ya! Miss u!"Sera hanya tersenyum, sejenak ia melihat ke arah Arkan yang membuang muka. Kemudian panggilan pun ditutup."Tante, siapa itu?" Kezia panik dan mendekat.Sera nampak ragu untuk menjawab dan gugup. "Teman Tante!""Teman kok panggil sayang!"."Neng, makanan sudah siap!" Terdengar suara dari dalam."Iya, Bi!" jawab Sera. "Yuk makan dulu, makanannya enak loh!" Sera mengalihkan pembica
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 29

"Kenapa, Mas?" tanya Sera dengan bibir bergetar."Masuk ke dalam mobil!" Perintah gading. Tanpa banyak bicara Sera menurut, jantungnya berdebar karena ketakutan, untuk pertama kali Sera melihat Gading seperti ini.Tanpa banyak bicara Gading melajukan mobilnya meninggalkan mall, diam masih menyelimuti keduanya. Gading terlihat beberapa kali mengatur napas."Mau sampai kapan?" Gading membuka percakapan."Apa Mas?" tanya Sera tidak mengerti. Ia masih takut melihat wajah calon suaminya."Mau sampai kapan seperti itu, Ra? Aku ini calon suami kamu, aku ini mencintai kamu, sakit melihat kamu dengan orang lain!""Maaf, Mas!" Sera menundukkan wajah."Selama ini aku diam, tapi ternyata aku tidak sekuat itu. Apa kamu pikir aku tidak tahu selama ini kamu sering berbalas pesan dengan Arkan? Seandainya posisi itu di balik ke kamu, kira-kira kamu marah gak? Sakit tidak? Cemburu tidak."Sera diam, ia masih menundukkan wajah."Kita ini mau menikah, Ra! Aku ini calon suamimu, aku tidak ingin kamu meli
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa

Bagian 30

Kenzo dan Kezia menunduk seraya memejamkan mata ketika kata sah bergumam dari para saksi, sementara Arkan membuang wajah menyembunyikan air matanya yang terus berderai. Sera melihat ke arah pria yang ia cintai dan juga tak kuasa menahan tangis, kali ini dirinya resmi menjadi istri seorang Gading. Makan tutup semua perasaan, mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus mencoret nama Arkan dalam-dalam dari hatinya.Selepas ijab kabul dilaksanakan, seluruh tamu undangan menikmati makanan yang sudah dihidangkan, sementara beberapa lainnya ada yang naik ke pelaminan sekadar mengucapkan selamat. Begitu juga Arkan dan anak-anaknya. "Selamat untuk kalian berdua, semoga selalu dilimpahkan kebahagiaan," ucap Arkan berusahalah tegar, meski merah di matanya tak bisa ditutupi.Sementara Kenzo dan Kezia tak mengucapkan satu patah kata pun, mereka hanya menunduk seraya menekuk wajahnya. "Terimakasih sudah datang," jawab Gading."Aku menitipkan Sera padamu untuk selamanya dijaga dan disayangi!"Gading
last updateHuling Na-update : 2024-08-02
Magbasa pa
PREV
12345
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status