"Marisa! Kamu kemana saja, sih? Kamu gak lihat jam? Nyadar gak sih udah berapa jam kamu pergi, hah!" bentak Bu Santi. "Maaf, Bu." Marisa tertunduk di depan ibu mertuanya. Bukan karena dia merasa bersalah, tetapi karena dia tidak mau membuat mabuk. "Jangan cuma bisa minta maaf! Jelasin kamu kemana?" tanya Bu Santi dengan nada mendesak. “Sabar, Ma. Ingat kita ada di mana,” tegur Pak Hartawan. Namun, seperti nada biasa selama bicara Pak Hartawan bukan seperti orang marah, maka Bu Santi akan mengabaikannya. "Tadi itu selain Salat Magrib dan makan, Marisa bertemu Dokter Harun. Dokter Spesialis Jantungnya Mas Irawan, Ma. Jadi Marisa tanya-tanya soal kondisi Mas Irawan ke dokter itu. Marisa pikir mumpung dia lagi punya waktu. Takutnya besok dia gak visite karena harus ke Surabaya, karena tadi mobilnya di sebelah mobil Papa." Marisa mencoba menjelaskan agar ibu mertuanya tidak salah paham. "Terus jawaban dokter itu bagaimana?" Bu Santi mulai merasa penasaran dan lupa dengan amarahnya.
Last Updated : 2023-02-25 Read more