Home / Romansa / CEO MESUM itu SUAMIKU / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of CEO MESUM itu SUAMIKU: Chapter 31 - Chapter 40

127 Chapters

Bab 31 Bukti Lengkap

Dua hari kemudian, Ervan tak sengaja bertemu dengan Intan di salah satu kafe. Kebetulan Ervan baru saja mengadakan pertemuan dengan salah satu klien yang datang dari Singapura. Ervan menyempatkan waktu untuk bertemu kliennya di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari lokasi kantor.Setelah klien tersebut pergi, Ervan memandang ke arah lain, dimana Intan berada. Wanita itu yang terlebih dulu memanggil namanya."Mas Ervan."Ervan menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. Tatapan sinis Ervan tunjukkan agar Intan tahu, betapa marahnya ia karena ulah kurang ajar Intan dan Fahri."Mas," panggil Intan sekali lagi."Mau apa kamu kesini?" tanya Ervan dengan ucapan tidak ramah sama sekali."Aku mau ketemu sama Mas Ervan. Aku mau jelasin kalau aku itu ….""Kalau kamu itu memang cewek sialan," lanjut Ervan, memotong ucapan Intan.Intan langsung melotot tidak suka. "Aku kan
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Bab 32 Kabur

Intan tergesa-gesa memasuki kawasan perkampungan, dimana Fahri tinggal. Intan harus tahu, dari mana Ervan mendapatkan semua bukti itu. Jika Ervan sudah tahu, niat busuknya untuk mendapatkan kembali apartemen dan mobilnya pun akan sirna.Sesampainya di salah satu rumah berukuran sedang, Intan mengetuk pintunya dengan kasar. Mengetuk beberapa kali sampai akhirnya si pemilik keluar dengan wajah tidurnya.Fahri menggaruk kepalanya dengan mata terpejam. Nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya."Fahri!"Mendengar teriakan Intan, Fahri pun terlonjak dan langsung membuka mata. "Loh, Intan? Mau ngapain ke sini? Nanti ketahuan sama Ervan gimana? Dia sering datang ke sini loh.""Udah deh, nggak usah pura-pura kamu. Ervan udah tahu semuanya dan pasti kamu kan yang bilang sama dia?" tuduh Intan tanpa bukti."Heh, jaga omongan kamu!"Intan mendengus kesal sambil masuk ke dalam rumah Fahri tanpa izin. Fahri sedikit terkejut dan celingukan ke kanan dan kiri. Tidak ada yang mengawasi. Fahri pun lang
last updateLast Updated : 2023-03-01
Read more

Bab 33 Mimpi atau Nyata?

Pukul 17.00, jam kerja telah selesai. Ervan berencana untuk pulang lebih awal karena harus membeli kebutuhan dapur bersama Gea. Tadi, sebelum berangkat ke kantor, Gea sempat meminta izin untuk pergi ke pasar seorang diri. Tentu Ervan tidak mengizinkan. Mengingat ada calon anaknya di dalam perut Gea. Itu sebabnya, Ervan pulang lebih awal hari ini.Saat Ervan baru saja membuka pintu mobil, tiba-tiba ponselnya berdering. Ervan berpikir itu Gea. Tapi, setelah dilihat lagi, ternyata itu nomor telepon yang tak ia kenali."Halo," jawab Ervan."Halo, selamat sore. Bisa bicara dengan Pak Ervan?""Ya, ini saya. Ada apa ya?" tanya Ervan heran.Ervan masuk ke dalam mobil sambil menekan tanda speaker di ponselnya. Mobil melaju perlahan meninggalkan area perkantoran. Namun, beberapa detik kemudian, Ervan menginjak rem secara tiba-tiba. Wajahnya tampak terkejut."Apa?! Intan keguguran?!""Iya, Pak. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkata lain," ucap salah satu pihak yang ternyata d
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

Bab 34 Berita Baru dari Wahyu

"Ayo turun."Ervan mengajak Gea turun setelah tiba di salah satu pusat perbelanjaan. Tak lupa, Ervan membukakan pintu mobil untuk sang istri. Gea yang mendapat perlakuan itu merasa terharu, namun enggan menunjukkannya. Wajahnya tetap terlihat biasa saja, meski hati sedang berbunga-bunga."Kita belanja keperluan dapur dulu ya, Mas," ucap Gea saat memasuki pusat perbelanjaan tersebut."Iya. Beli sekalian yang banyak untuk sebulan.""Iya, Mas."Ervan mengambil satu buah troli besar dan mendorongnya. Mengikuti sang istri yang sibuk memilih bahan-bahan makanan dan beberapa snack ringan untuk camilan di rumah.Saat sibuk memperhatikan sang istri, Ervan dikejutkan dengan suara dering ponsel di saku jas. Gea turut memperhatikan Ervan yang sedang berhenti mendorong troli dan mengambil ponselnya."Dari siapa, Mas?" tanya Gea, penasaran.Ervan menatap Gea. Menunjukkan layar ponselnya ke arah Gea sambil menjawab, "Dari Wahyu, teman sekolah dulu. Kamu lanjut aja pilih belanjaannya. Aku nelpon di d
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

Bab 35 Ingin Mempertahankan

"Mas, ini kebanyakan loh."Gea memperhatikan paper bag yang ada di pangkuannya. Mereka sudah berada dalam perjalanan menuju rumah Nurma dan Bagus. Memang Gea yang ingin pergi menemui mertuanya."Nggak apa-apa.""Tapi, mahal semua, Mas," ucap Gea dengan bibir cemberut. "Uang kamu bisa habis kalau belanja mahal kayak gini."Ervan tersenyum mendengar pernyataan Gea. Lucu sekali. "Walaupun habis, kan habisnya untuk istri. Bukan untuk yang lain."'Mulai lagi deh rayuan mautnya,' batin Gea."Ya iya sih. Cuma agak berlebihan aja, Mas.""Udah nggak apa-apa. Anggap aja itu hadiah pernikahan kita," pungkas Ervan.Mendengar kata 'pernikahan', Gea kembali teringat dengan surat perjanjian itu. Pernikahan mereka hanya akan bertahan sampai bayi ini lahir. Setelah itu, Gea akan pergi ke suatu tempat, dimana dirinya harus membesarkan anaknya seorang diri.Hati Gea mendadak se
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

Bab 36 Nggak bisa jawab, kan?

Setelah berpelukan cukup lama, tangis Gea juga sudah mereda, Ervan merenggangkan sedikit pelukannya. Menatap wajah sendu Gea. Rasa bersalah itu tak hilang meskipun Ervan sudah minta maaf berulang kali.Ada masa depan yang hancur karena ulahnya. Rasa marah yang mendalam terhadap perlakuan Intan, membuatnya menjadi pria yang brutal. Selalu mempermainkan wanita dan menyelesaikan segalanya dengan uang.Tak peduli seberapa banyak uang yang akan dikeluarkan. Asalkan masalahnya cepat selesai.Salah satu alasan Ervan tidak ingin berkomitmen adalah karena patah hati. Kekecewaan terhadap Intan sangat besar sehingga berakibat fatal."Aku—"Belum sempat Ervan mengatakan sesuatu, bunyi klakson mobil dari belakang membuat keduanya tersentak dan saling melepas pelukan.Ervan menoleh ke arah belakang."Setan!" Ia mengumpat kesal.Gea sedikit terkejut mendengar umpatan Ervan. Kemudian tert
last updateLast Updated : 2023-03-05
Read more

Bab 37 Gagal Jadi Kaya

"Kenapa diam aja?"Ervan masih terus menekan Intan untuk bicara. Jangan pernah berpikir Ervan akan menyerah. Tidak lagi. Ervan sudah kapok dipermainkan oleh wanita ular itu. Takkan Ervan biarkan Intan merusak semuanya."Jawab!"Nada suara Ervan meninggi. Membuat Intan terjingkat kaget. "K-Kamu cuma salah paham, Mas. Aku sama Fahri … nggak ada hubungan apa-apa.""Wah!"Ervan tertawa sinis. Intan sama sekali tidak mau berhenti berbohong, hanya untuk menutupi kesalahannya. Menumbalkan orang lain agar Intan tetap dianggap baik."Kenapa Mas ketawa? Apa yang lucu?" tanya Intan."Lucu karena kamu cuma seorang penipu."Intan melotot tajam. "Aku bukan penipu, Mas!""Buktiin!" tantang Ervan sekali lagi. "Buktiin kalau kamu bukan penipu. Jangan cuma omong doang!"'Sialan Mas Ervan! Gimana aku mau buktiin? Fahri aja udah kabur. Sialan tuh cowok! Handphone a
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Bab 38 Insecure

"Gimana kondisi Gea?"Lastri yang baru tiba di rumah sakit setelah dihubungi Nurma pun langsung menanyakan keadaan Gea. Wajahnya tampak panik."Sabar ya, Bu Lastri. Dokter belum keluar," ujar Nurma.Lastri hanya bisa diam sambil menggenggam tangan Nurma. Bukan hanya Lastri, semua yang ada di sana juga merasa cemas, terutama Ervan. Ia bisa melihat wajah Gea yang berkeringat karena menahan sakit. Entah apa yang dirasakan istrinya tadi.Hingga beberapa saat kemudian, Fredy keluar dari ruang ICU dan menghampiri Ervan. Pria berparas tampan nan lembut itu tersenyum."Pak Ervan ya?" tanya Fredy."Iya, Dok," jawab Ervan cepat. "Gimana kondisi istri saya, Dok? Dia baik-baik aja, kan?"Fredy mengangguk. "Semuanya baik-baik aja, Pak. Istri Bapak cuma kram karena merasa kaget aja. Kalau boleh saya tahu, apa tadi sempat terjadi masalah? Karena Ibu hamil itu sangat sensitif perasaannya, Pak. Kalau ad
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Bab 39 Mas cemburu ya?

Malam hari, Ervan dan Gea duduk berdampingan di ruang keluarga. Gea sibuk menonton film aksi sambil menikmati buah-buahan segar. Sedangkan Ervan, pikirannya justru terfokus pada Fredy. Ada ketakutan yang Ervan rasakan ketika tahu bahwa pria itu adalah teman dekat Gea. Tidak menutup kemungkinan, Fredy pernah menaruh hati pada Gea.Ervan bisa membaca dari sikap Fredy yang begitu lembut dan perhatian pada Gea. Ia semakin penasaran saja dengan kisah masa lalu Gea dan Fredy. Mungkinkah mereka hanya sekadar teman saja?Ervan menatap Gea yang masih asyik dengan tontonannya saat ini."Gea.""Hhm?" Gea hanya menggumam sambil membalas tatapan Ervan."Boleh tanya sesuatu?""Boleh, Mas."Ervan berdehem sejenak, lalu duduk bersila di atas sofa sambil menghadap ke arah Gea. "Ehm, kamu kenal Dokter Fredy udah lama, kan?""Udah, Mas. Kenapa?""Nggak kenapa-napa," jawab Ervan gugup. "Aku cuma mau tanya pendapat kamu tentang dia aja. Menurut kamu, dia itu tipe orang yang gimana?"Gea tampak diam sambil
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

Bab 40 Kemunculan Fahri

"Van!"Ervan yang baru turun dari mobil dan hendak masuk ke lobi kantor menoleh ke belakang. Matanya melotot saat melihat siapa yang datang. Ia berjalan mendekati pria itu lalu memukulnya—tepat di area rahangnya. Ervan sudah tidak bisa mengontrol emosinya dan melupakan perkataan Wahyu."Bangsat lo!"Bugh!"Ampun, Van….""Nggak usah lo minta ampun sama gue! Minta ampun lo sama Allah!" teriak Ervan tepat di depan wajah Fahri. "Gara-gara ulah lo sama cewek sialan itu, perusahaan Bokap gue hampir hancur. Tega lo ya sama teman sendiri. Dimana otak lo, hah?!"Fahri yang sudut bibir dan pipinya sudah lebam pun menyatukan kedua tangan di hadapan Ervan. Matanya sembab dan ada lingkar hitam di sekitarnya. Kemungkinan besar Fahri kesulitan tidur—memikirkan nasibnya yang buruk."Gue minta maaf, Van. Gue terpaksa karena diancam sama Intan. Please, percaya sama gue," lirih Fahri."Cih!"
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status