Selesai sarapan, Ervan berinisiatif mencuci piring bekas mereka makan. Sementara Gea hanya duduk saja sambil memperhatikan. Mereka tak banyak bicara sejak tadi. Ada rasa canggung di dalam hati masing-masing.Ervan pun selesai dengan tugasnya dan mengambil ponsel yang baru saja berdering di saku celana. Ternyata itu panggilan telepon dari Bagus."Halo, Pa.""Halo, Van. Kamu di rumah, kan?" tanya Bagus dengan suara yang terdengar cemas.Ervan duduk berhadapan dengan Gea, lalu menjawab, "Iya, Pa. Kenapa?""Ck! Ada masalah di kantor gara-gara ulah kamu. Beberapa saham ditarik sama pihak investor. Kita butuh bantuan dana dari investor lain. Kalau nggak ketemu juga, perusahaan terancam gulung tikar. Kamu juga sempat pakai uang perusahaan, kan? Sekarang, kamu harus tanggung jawab," ucap Bagus di seberang sana.Ervan menghembuskan napas panjang. Ia memijat pelipisnya yang terasa sakit. "Iya, Pa. Nanti aku us
Last Updated : 2023-02-25 Read more