All Chapters of Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi: Chapter 71 - Chapter 80

227 Chapters

Bab 71. Danau Misterius

Blammmmmm!Sinar putih terang memancar kuat dari roda cakram Dewa Cahaya. Sinar itu langsung menghantam titik inti formasi penjaga pintu masuk hutan terlarang. Seketika formasi itu pun langsung pecah. Qiang Fan langsung melakukan meditasi untuk memulihkan tenaga menggunakan pancaran kekuatan roda cakram ilmu cahaya. Tak perlu menempuh waktu yang lama untuk Qiang Fan memulihkan tenaganya. Kekuatan yang memancar dari senjata dewa itu memang benar-benar ampuh membuat seseorang pulih keadaannya meskipun dalam keadaan luka parah.Setelah berhasil memulihkan keadaannya, Qiang Fan pun langsung masuk ke dalam hutan. Ia tidak menggunakan ilmu meringankan tubuh melainkan hanya berjalan kaki sambil melihat keadaan. Semakin kaki Qiang Fan melangkah ke dalam semakin ia merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar.Belum sempat masuk ke dalam hutan Qiang Fan kembali dikejutkan oleh gejolak kekuatan di dalam tubuh. Beberapa saat kemudian roda cakram Dewa cahaya yang sudah ia simpan muncul kembali.
Read more

Bab 72. Qiang Fan terkapar

Bummmmm!Qiang Fan terlempar. Kekuatan inti lubang hitam yang ia gunakan tidak berhasil menyerap kekuatan tenaga cahaya yang menyerangnya. Pemuda itu diserang oleh kekuatan yang sangat dahsyat. Naga cahaya yang bahkan kekuatan Roda Cakram Dewa saja tidak mampu menandinginya. “Hueeek!”Qiang Fan memuntahkan darah segar setelah dihempaskan ke tanah oleh Naga cahaya. Pemuda itu pun kemudian roboh tak sadarkan diri.Sementara itu di pusat Menara Luar tempat para senior yang menjadi pengajar berkumpul, nampak Baoli Jang sedang berbicara serius dengan para senior di sana. Sesekali para senior itu mengepalkan tangan mereka. Sepertinya apa yang diceritakan oleh Bao Li Jang membuat mereka sangat marah."Bedebah bocah Qiang itu. Berani sekali ia menghina kita. Apa dia kira dengan menjadi tujuh murid jenius Menara dalam kemampuannya bisa berada diatas kita para senior. Biar aku berikan pelajaran pada para murid kurang ajar itu!” ucap Chao Jang geram.“Kau benar kakak Chao. Sebagai murid ter
Read more

Bab 73. Bertarung Dalam Keadaan Kekuatan Belum Pulih

“Bedebah!” Baoli Jang nampak marah mendengar ucapan Qiang Fan. Ia langsung meminta kepada Chao Jang untuk segera meringkus Qiang Fan atau menghabisinya. "Li Kun… tunggu apalagi? Cepat kau ringkus anak sombong itu. Hendak ku tahu sealot apa dagingnya sehingga berani menantang kita!" Teriak Chao Jang memberi perintah.Li Kun nampak masih ragu. Dari ucapan Qiang Fan ia sudah dapat menebak yang pertama kali bikin onar adalah Baoli Jang. Karena itulah ia agar aku untuk terlibat urusan apalagi sampai bertarung dengan Qiang Fan. "Chao Jang, aku rasa ada sesuatu dibalik urusan ini. Sebelum dijelas duduk perkaranya aku tidak ingin turut campur dalam urusan ini. Apabila kau memang ingin membikin urusan dengannya tanpa tahu duduk perkaranya silakan saja. Tapi kalau terjadi sesuatu maka jangan libatkan aku,” ucap Li Kun yang kemudian agak menepi. "Kau katakan saja bahwa kau pengecut! Mulai hari ini kau aku keluarkan dari kelompok senior naga ungu. Aku sebagai ketua tidak ingin memiliki rekan
Read more

Bab 74. Penyamaran Iblis

Li Kun sedikitpun tidak takut. Ia tetap berada di depan Qiang Fan memposisikan diri sebagai pelindung. Baginya duduk perkara sudah jelas meskipun tidak mendapatkan penjelasan langsung dari pemuda itu. Dengan sifat arogan yang dimiliki Baoli Jang ia sudah dapat menebak siapa yang membuat gara-gara.Mengenai Chao Jang, sedikitpun Li Kun tidak memperdulikannya. Ia sendiri merasa tidak cocok dengan pemimpin kelompoknya itu. Li Kun menganggap Chao Jang sedikit sombong dan arogan. Hal yang sangat tidak ia sukai dalam diri seorang praktisi.“Coba saja kau habisi aku, kalau kau bisa!” tantang Li Kun.Ucapan Li Kun menambah kemarahan Chao Jang hingga memuncak. Ia langsung mengerahkan kekuatan lalu menyerang. Kini terjadi pertarungan satu lawan satu antara Chao Jang melawan Li Kun. Murid-murid lain pun menepi untuk melihat pertarungan dua senior mereka yang berada di tingkatan yang sama.Gebrakan pertama membuat keduanya sama-sama terlempar. Ternyata keduanya sama telah menggunakan tiga peremp
Read more

Bab 75. Serangan Ke Murid Jenius Menara Dalam

"Mengapa kau tidak membantu mereka?" tanya Li Kun menengok ke atas di mana Qiang Fan saat itu masih melayang di udara.“Keduanya bukan orang yang baik dan akan bisa menjaga rahasia keadaan sekte ini. Aku rasa tiga orang itu bukan ras iblis terakhir yang menyusup. Aku akan melaporkan ini, tapi aku harap kau untuk bersikap tenang seperti biasa. Jangan pernah membicarakan masalah ini dengan orang lain, karena kau tidak tahu apakah orang itu adalah dari ras iblis yang menyamar atau betul-betul manusia. seandainya manusia pun belum tentu orang itu bisa dipercaya,” ucap Qiang Fan menjawab sekaligus menasehati Li Kun.Setelah itu Qiang Fan kembali ke Menara Dalam setelah sebelumnya benar-benar mengingatkan Li Kun untuk tidak membicarakan apa yang terjadi kepada orang lain. Agaknya Qiang Fan mempercayai Li Kun. Itu sebabnya ia tidak menghabisi senior yang satu itu.Sesampainya di menara dalam Qiang Fan tidak langsung menceritakan apa yang terjadi kepada gurunya. Ia menunggu pada saat mel
Read more

Bab 76. Penculikan Murid Jenius

Pedang yang digunakan orang bertopeng itu adalah pedang milik keluarganya. Prasangka buruk pun langsung berkecamuk di pikiran Lu Than. Terpikir olehnya penyerang adalah keluarganya yang berkhianat. Tentu tidak ada yang bisa menggunakan pedang itu kecuali keturunan darah keluarga Lu.Hanya sesaat Lu Tan dapat berpikir, lelaki bertopeng itu pun kembali menyerangnya. Dengan kekuatan penuh yang digunakan oleh lelaki bertopeng itu membuat Lu Than semakin kerepotan. Serangan yang dilakukan lelaki bertopeng itu semakin membuat hati Lu Than berkecamuk. Jurus yang digunakan orang itu adalah jurus andalan keluarga Lu yang hanya keluarga Lu menguasainya.“Siapa kau?” tanya Lu Than setelah melompat beberapa tindak untuk menjauh dari serangan musuh.“Hahaha..”Bukannya menjawab pertanyaan Lu Than, orang bertopeng itu malah tertawa keras. Sebuah tawa penuh ejekan kepada Lu Than. Saat Lelaki bertopeng itu tertawa, terlihat taring yang cukup panjang menghiasi bibirnya. Topeng yang ia gunakan memang
Read more

Bab 77. Keadaan Genting Guang Long, Qiang Fan berkultivasilah!

"Guru, apakah kau tidak memiliki kecurigaan terhadap seseorang atau kelompok yang menjadi pelaku penculikan Lu Than? Aku tidak mengerti mengapa sepertinya empat Kaisar Emas Menara Bintang Dewa ini tidak begitu peduli dengan hilangnya pemuda itu. Bukankah ia termasuk dari tujuh murid jenius? Tapi seolah-olah keberadaannya tidak begitu penting di sekte ini."Qiang Fan berbicara setengah kontes kepada gurunya. Ia menganggap Sang guru seolah-olah tidak begitu memperdulikan menghilangnya satu dari tujuh murid utama rekrutan baru Menara Bintang Dewa. Itu sebabnya ia mengungkapkan setengah kekesalannya kepada Sang guru.“Aku rasa kau pun tahu siapa pelaku penculikan itu! Tidak mungkin ada yang mampu memasuki menara bintang Dewa ini tanpa memiliki tanda khusus sebagai anggota atau mendapatkan izin langsung dari ketua. Kalau tidak Setidaknya ia mendapatkan izin khusus dari kami empat Kaisar Emas,” sahut Guang Long.Sebenarnya Qiang Fan memang menduga bahwa pelaku penculikan salah satu dari tu
Read more

Bab 78. Musuh bertemu lawan tangguh

“Kau pasti pelaku penculikan Lu Than bukan?” bentak pemuda berpakaian biru.Nama pemuda itu Jan Kaibo. Ia merupakan salah satu murid dari tujuh murid jenius anggota baru Sekte Menara Bintang Dewa. Malam itu Jan Kaibo sedang berjalan di sekitaran taman dekat rumah kecilnya. Tiba-tiba saja lelaki berpakaian serba hitam menggunakan topeng naga muncul dan mengancamnya. “Kalau kau tahu, maka sebaiknya kau tidak melakukan perlawanan. Kau tenang saja tidak akan mengalami nasib buruk apabila ikut denganku dengan cara baik-baik. Seperti temanmu Lu Than, sekarang ia sedang menikmati kesenangan yang jarang orang dapatkan. Kau pun akan mendapatkan hal itu apabila kau mau ikut denganku tanpa perlawanan.” “Bedebah… kau kira aku takut denganmu! Kita lihat saja kau yang menangkap aku, atau aku yang akan meringkusmu!” sahut Jan Kaibo.Tanpa bicara lagi Jan Kaibo langsung menyerang. Ia tidak membiarkan musuh yang menyerang duluan. Jan Kaibo yang merasakan musuh hanya beberapa tingkat di atasnya m
Read more

Bab 79. Tewasnya Lelaki Bertopeng Naga

Lelaki bertopeng Naga nampak hendak lari meninggalkan tempat. Ia sepertinya sudah tidak memperdulikan Jan Kaibo yang menjadi incarannya. Kemunculan lelaki bertopeng rajawali membuat nyalinya hilang.Namun rencana lelaki bertopeng Naga itu tidak bisa ia lakukan. Lelaki bertopeng rajawali itu langsung melayangkan pukulan. Lelaki bertopeng naga mencoba menangkis dengan seluruh kemampuannya.Bummmmm!Ledakan keras terjadi akibat benturan dua tenaga. Lelaki bertopeng naga terpental puluhan tombak lalu terhempas. Sesaat ia berkelojotan sampai akhirnya tak bergerak lagi. Dibalik topengnya nampak ada darah yang mengalir keluar. Lelaki bertopeng naga itu pun tewas.Lelaki bertopeng Rajawali kemudian meninggalkan tempat itu dengan kecepatan yang sulit diiukuti nata. Jan Kaibo menarik nafas lega nyawanya terselamatkan. Ia ingin mengucapkan terimakasih kepada orang yang menolongnya namun telah meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian orang-orang sekte Menara Bintang Dewa bermunculan. Merek
Read more

Bab 80. Menara Luar Bergejolak

“Aneh sekali, masakah Seorang praktisi yang berada di ranah Kaisar beladiri pencak bisa mati dengan cara seperti ini. Seperti seorang manusia biasa yang tidak bisa apa-apa saja,” gumam Wakil ketua sekte Menara Bintang Dewa.“Memang aneh sekali hal ini terjadi pada seorang praktisi bela diri di ranah Kaisar. Kematian seperti ini biasanya hanya terjadi pada orang-orang biasa yang tidak pernah mempelajari ilmu kultivasi. Apakah sebelum matinya kekuatan pelindung menara Selatan telah diserap oleh orang lain. Sehingga ia pun sekarat dan tewas dengan cara seperti itu,” timpal Pelindung Menara Barat.“Kalau begitu kumpulkan semua para anggota yang berada di menara dalam. Kita akan lihat mereka satu persatu Siapakah yang sudah memiliki kultivasi tinggi berada di atas kalian para kaisar emas. Kalau ada yang seperti itu, maka dia patut dicurigai.”Akhirnya semua praktisi yang berada di menara dalam dikumpulkan. Tidak terkecuali tujuh murid baru yang dianggap jenius. Semua dikumpulkan untuk
Read more
PREV
1
...
678910
...
23
DMCA.com Protection Status