“Ma, Mama mau ngomong apa, ngomong saja langsung. Nggak peduli kita sehati atau nggak, Mama boleh cerita apa saja.”Patricia mengatupkan bibirnya. Kemudian, ekspresi wajahnya seperti sedang menertawakan dirinya sendiri.“Felicia, kamu ngomong seperti ini, seolah-olah jadi putri kandungku membuat kamu sangat sedih. Kalau bisa memilih, kamu nggak akan memilih aku jadi mamamu, kan?”“Sebagai anak kami nggak bisa memilih. Nggak ada yang bisa memilih orang tua mereka sendiri,” kata Felicia.“Hal terburuk yang pernah aku lakukan dalam hidupku adalah kematian kedua tantemu,” ujar Patricia. “Aku nggak terima, nggak rela. Aku juga bisa. Kenapa bukan aku? Pria yang aku sukai meremehkan aku, yang meninggalkan penyesalan seumur hidupku. Mungkin saja, hari tuaku akan hancur di tangannya. Kenapa Langit begitu nggak adil?”Patricia tidak mengatakan secara langsung kalau dia yang membunuh kakak dan adiknya. Namun, dari ucapannya barusan, secara tidak langsung dia sudah mengakui kalau dia yang membunuh
Read more