Orang yang duduk di depannya adalah Odelina. Perempuan itu tidak memakai masker, tetapi dia juga mengenakan kacamata hitam dan topi. Setelah masuk, dia melepas topinya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Felicia berkata, “Aku nggak mau ada yang mengenaliku.” “Ada apa? Perasaanmu sedang buru? Bukankah seharusnya suasana hatimu bagus karena lawanmu sudah nggak ada lagi?”Felicia melepas kacamata hitam dan maskernya, dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata, “Aku nggak melakukan apa-apa, dia mati juga bukan karena aku. Meski suasana hatiku cukup baik, aku nggak boleh menunjukkannya.” Odelina memanggil pelayan dan memesan secangkir kopi. Setelah pelayan pergi, dia mencicipi sepotong camilan kecil dan memujinya, “Camilannya enak, rasanya sangat lezat.” “Lihat dulu Ini hotel milik siapa, jelas saja enak.” Felicia tersenyum, lalu menambahkan, “Kudengar para anak-anak dari keluarga Adhitama semuanya jago memasak.” Odelina menjawab, “Yang paling aku kenal adalah adik iparku, Calvin, da
Read more