"Tolong minggir, kalau, aku akan menyuruh satpam untuk menarik kalian keluar,” ujar Felicia dengan serius.Jangan bahas tentang dia bukan anak kandung mereka, bahkan jika dia memang anak kandung mereka, Felicia juga enggan memberikannya."Felicia, kamu nggak bisa begitu nggak berperasaan, bagaimana pun mamaku adalah mama angkatmu yang membesarkanmu. Kamu dan keluarga Gatara harus memberi kami sedikit uang pemeliharaan." Felicia balik bertanya, "Apakah kalian memberi uang pemeliharaan untuk keluargaku? Keluargaku sudah membesarkan Fani hingga dewasa, pengeluaran dan usaha yang dikeluarkan lebih banyak, kalau dua keluarga menghitung biaya membesarkan seorang anak, kalian harus membayar sejumlah besar uang tambahan kepada keluargaku." "Selain itu, jangan lupa, yang menukar aku dan Fani adalah papa kandung kalian. Kesalahan besar yang dibuat papa kalian, kalian bisa menyalahkan siapa? Kalau ingin menyalahkan, salahkan keluarga kalian yang terlalu ambisius!" Mereka berangan-angan menjadi
Patricia kadang-kadang juga mengirimkan beberapa barang kecil untuk suaminya bawa pulang kepada Felicia. Dulu, suaminya sangat dipercaya oleh Patricia di rumahnya. Dalam situasi seperti itu, jika mereka mengatakan anak mereka sakit, Patricia pasti akan membantu mereka.Setelah dipikir-pikir, mereka memutuskan untuk membiarkan Felicia tetap hidup. Namun, mereka sangat buruk terhadap Felicia. Gadis itu bisa bertahan hidup sampai dewasa karena dia memiliki nasib yang keras, juga karena perhatian dari paman dan bibi tetangga, sehingga dia tidak mati kelaparan.Ketika Felicia kembali ke keluarga aslinya, nenek yang merawatnya waktu kecil sudah meninggal. Namun, anak-anak nenek tersebut masih hidup, dan Felicia kemudian memberikan mereka sejumlah uang cukup banyak. Dia juga mengatur pekerjaan yang stabil di perusahaan yang masih terdaftar atas namanya.Ini sebagai balasan atas kebaikan ibu mereka yang merawat dan memberinya makanan saat dia masih kecil."Bagaimanapun juga sudah merawatnya hi
Felicia kembali ke ruang kerjanya dan langsung berjalan ke depan jendela. Setelah melihat ibu angkat dan kedua kakak angkatnya pergi, dia berbalik dan duduk di depan meja kerjanya.Perempuan itu mengirimkan pesan pada Vandi dan meminta lelaki itu untuk tidak melakukan pergerakan apa pun sebelum mereka menjauh. Odelina mengingatkan dirinya untuk tidak masuk dalam perangkap ibunya sendiri.Biasanya, ketika ibunya pergi ke luar kota, dia tidak pernah memberi tahu keluarga ke mana dia pergi atau untuk urusan apa. Ketika Patricia pergi ke Mambera, dia bilang pada Felicia agar bisa mengurus Perusahaan. Itu juga karena keluarga Adhitama mengirimkan undangan dan mereka mengetahuinya karena melihatnya.Ibunya pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Stefan yang merupakan acara terbuka dan transparan, sehingga tidak perlu dirahasiakan. Karena itu, ibunya memberi Felicia beberapa arahan.Namun, kali ini, ibunya pergi ke luar kota lagi, dan tetap memberi tahu Felicia, bahkan mengungkapkan bahw
Felicia tiba-tiba berkata dari dalam ruang teh, “Aku belum mulai bekerja, jadi aku melakukannya sendiri.”Kemudian Ivan berkata, “Kamu takut ada orang yang meracuni kopimu, ya?”“Aku nggak takut, sekretarisku akan meracuniku. Aku justru takut, kakakku yang akan melakukannya.”Raut wajah Ivan berubah gelap lalu dia berkata dengan penuh amarah, “Aku ini adalah kakak kandungmu. Bagaimana mungkin aku berani melakukannya?”Walaupun dia tidak menyukai Felicia, dia tidak akan berani menyentuh Felicia sedikit pun selama ibunya masih hidup. Lagi pula, dia juga akan sulit untuk menyentuh Felicia ketika ibunya tiada karena nantinya Felicia yang akan naik takhta menjadi pemimpin keluarga Gatara. Dia sudah cukup bersyukur kalau saja Felicia tidak melakukan hal kotor kepadanya ketika gadis itu menjadi pemimpin keluarga Gatara kelak. Felicia langsung tertawa tanpa mengatakan apa pun. Tidak lama kemudian, Felicia keluar dari dalam ruang teh sambil membawa dua cangkir kopi di tangannya dan berjalan me
“Kak Ivan! Kak Dania nggak mungkin akan menelepon orang-orang itu kalau saja kamu nggak main gila sama Fani,” ujar Felicia serius. “Lagi pula, Kak Dania menghubungi mereka karena Mama yang menyuruhnya. Kamu lebih baik pergi membuat perhitungan sama Mama kalau memang kamu berani. Kenapa sih kamu terus saja menyalahkan Kak Dania?”“Apa kamu sedih karena Fani sudah mati? Kamu memang selalu mencintainya karena dia adalah adikmu, sedangkan aku yang merupakan adik kandungmu bukanlah siapa-siapa bagimu.”“Sayangnya, Fani bukanlah adik kandungmu! Kak Dania adalah istri sahmu yang akan menjadi pendampingmu seumur hidup. Selain itu, kalian juga punya anak-anak yang semakin lama semakin besar. Apa kamu pikir kamu pantas memperlakukan istri dan anak-anakmu seperti ini?”“Mama sudah membantumu agar orang-orang di luar sana nggak tahu keterlibatanmu dalam kematian Fani. Tapi, kamu masih saja menyalahkan orang lain atas kematiannya. Kenapa kamu nggak pernah berpikir atas kesalahanmu sendiri, sih?”“
“Felicia, aku ini kakak kandungmu. Apa pantas kamu mengatakan seperti ini padaku?”“Kamu lebih berpihak kepada kakak iparmu yang merupakan orang luar daripada kakakmu sendiri.”Tujuan utama Ivan menemui Felicia saat ini adalah untuk meminta bantuan Felicia agar bisa membujuk Dania. Anak-anak mereka sudah besar, jadi untuk apa mereka bercerai? Lagi pula, dia tidak akan lagi terlalu sering bermain api di luar sana nantinya. “Apa kamu mau keponakanmu kehilangan keluarga mereka yang utuh? Kamu seharusnya membantuku untuk membujuk Dania agar kami nggak bercerai. Apa dia pikir kalau dirinya itu masih muda? Apa mungkin dia masih bisa menikah lagi setelah bercerai dariku? Kalau pun bisa, mungkin dia hanya bisa menikah dengan orang tua saja.”“Laki-laki muda mana yang mau menikah dengannya? Lain lagi denganku, aku adalah laki-laki yang punya uang dan bisnis yang sukses. Aku masih bisa mencari perempuan usia 18 tahun setelah bercerai darinya. Apa mungkin kakak iparmu itu bisa menikah dengan lak
Felicia berkata dengan ketus, “Aku sudah bilang, aku nggak ada waktu untuk mengurus masalah remehmu!”Ivan hanya bisa menatap Felicia tajam lalu bergegas keluar dengan penuh amarah. Felicia tidak memandang status saudara dalam masalah ini. Kedatangan Ivan ke kantornya hari ini cukup mempengaruhi suasana hati Felicia. Dia duduk di sofa selama beberapa menit lalu berjalan mengelilingi ruangan kantor. Kemudian dia menuang segelas air hangat dan meminumnya. Tidak lama kemudian, dia berusaha menenangkan diri dan meredakan amarahnya. “Kurang ajar! Aku akan langsung memaki Kak Dania kalau sampai dia tidak jadi menceraikan laki-laki bajingan itu!” maki Felicia. Entah ajaran seperti apa yang ibunya terapkan kepada anak-anaknya. Kenapa semua anak-anaknya tumbuh menjadi orang-orang yang tidak baik? Di sisi lain, Dania tidak datang untuk menemui Felicia. Karena perempuan itu sudah kembali ke rumah orang tuanya. Orang tuanya sempat marah kepadanya setelah mendengar Dania yang hendak bercerai de
“Biarkan dia masuk,” jawab Patricia setelah terdiam beberapa saat. Dania membuka pintu ruang kerja setelah mendengar jawaban Patricia lalu berjalan masuk. Dania berniat menceraikan Ivan setelah merasa sangat kecewa dengan perlakuan laki-laki itu padanya. Ketetapan hatinya sudah berubah dan pakaiannya juga tidak secantik sebelumnya. Sekarang, pakaian dan cara berdandannya terkesan lebih sederhana. Lagi pula, suaminya tetap berselingkuh setelah dia berdandan dan mengenakan pakaian yang indah serta cantik. Jadi, untuk apa lagi dia berdandan demi suaminya? Sekarang, dia akan menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya. Dania berjalan mendekati Patricia dan tidak langsung menyapanya. Dia memilih untuk melihat Patricia yang sedang berlatih kaligrafi. Setelah beberapa saat, Dania pun berkata, “Ma, tulisan kaligrafi Mama sangat berantakan karena suasana hati Mama sedang kurang baik. Jadi, jangan memaksakan diri begini.”“Semua orang pasti pernah mengalami suasana hati yang buruk.”Patric
Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil
Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga
Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa
"Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang
Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me
“Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s
Yang menemani Aldi pulang bersama adalah salah satu murid terkuat Rubah Perak yang dijuluki Elang. Usianya masih cukup muda, kira-kira tak jauh berbeda dengan Daniel. Dia adalah orang yang sangat serius, tatapannya tajam, dan siapa pun yang ditatap olehnya akan langsung bergidik ketakutan.“Ma, ini bukti-bukti yang dikumpulkan sama Pak Setya. Aku temui ini di tempatnya.”Aldi lantas memberikan bukti-bukti yang dia temukan kepada ibunya. Yuna tidak langsung melihatnya ketika dia mengambil itu dari Aldi, tetapi menyerahkannya kepada Setya.Bukti-bukti yang Setya kumpulkan itu dijaga dengan sangat baik. Meski sudah lewat belasan tahun sekalipun, tulisannya masih bisa dilihat dengan jelas.“Setya, coba lihat apa ini,” kata Yuna dengan lembut.Setya pun mengeluarkan kacamatanya dan mengambilnya dari tangan Yuna. Dia membuka kotaknya dan melihat satu per satu, lalu berkata, “Ya, ini bukti yang aku kumpulkan. Nggak banyak, tapi semuanya mengarah ke Patricia.”Setya kemudian menyerahkan kembal
“Kalau cara kamu ngejar dia cuma begini saja, apa bisa terkejar? Kalau kamu nggak berhasil, mending kejar si Katarina lagi saja sesuai yang Nenek sudah atur. Nenek pilihin kamu Katarina berarti memang dia yang paling cocok sama kamu. Kamu ngejar Katarina juga baru dua tiga bulan saja. Perasaannya masih belum terjalin. Aku dan Kak Stefan juga nggak langsung suka pada pandangan pertama. Tetap harus dijalani dulu sampai lama baru muncul rasa tertarik. Kayak waktu aku ngejar Rosalina, memangnya aku langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama? Nggak. Tapi aku penasaran kenapa Nenek jodohin aku sama Rosalina, jadi aku coba dekati dia untuk melihat apa yang bikin Nenek tertarik sama dia. Aku mau tahu sisi apa dari dia yang cocok denganku. Terdorong rasa penasaran itu, aku terus mengamati dia dan perlahan menyadari sisi positifnya, sejak itu tanpa sadar aku jatuh hati sama dia. Ricky juga sama sepertiku, cuma Kak Stefan saja yang pelan-pelan baru tertarik sama Olivia setelah menikah d
Samuel hanya melihat tumpukan berkas itu sekilas. Dia tidak segera memberikan cap, tetapi malah dengan santai menutupnya. Sekarang dia punya masalah lain yang mau dia katakan. Dia tidak mau fokusnya terpecah agar tidak lengah dan berakhir diceramahi oleh Calvin.“Kak, jadi begini. Aku nggak sengaja menemukan kalau Nana dan Rubah-ku ini gerak-geriknya agak mirip,” kata Samuel langsung ke inti masalah. Dia datang tidak lain adalah untuk membahas si Rubah. Hanya si Rubah seorang yang bisa membuat Samuel memberanikan diri untuk datang menemui kakaknya meski sudah dipandang sebelah mata.Rubah juga sudah menghilang entah bersembunyi di mana. Samuel sudah mencari satu Mambera, tetapi dia tidak berhasil mendapatkan petunjuk sekecil apa pun tentang keberadaan Rubah. Selama hampir 30 tahun hidup, Samuel tidak pernah merasa sefrustrasi ini.“Terus? Kamu curiga kalau Nana itu sebenarnya Rubah kamu? Ngomong-ngomong, si Rubah ini cewek yang waktu itu datang ke kantor, bukan?”Calvin masih ingat sep