Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 2481 - Bab 2490

2803 Bab

Bab 2500

“Boleh juga,” kata Rudy.Rudy membawa barang-barang pemberian Patricia dan membuangnya sendiri ke tempat sampah besar di luar. Sedangkan Yuna pergi ke rumah baru Jonas di sebelah. Rumah itu juga akan menjadi rumah Amelia kelak.Begitu mendengar salah satu tukang berkata kalau Yuna datang, Jonas dan Amelia segera kembali meninggalkan halaman belakang dan kembali ke halaman depan. Mereka sedang melihat para tukang bekerja di halaman belakang.“Ma.”“Tante.”Amelia dan Jonas menyapa Yuna. Kemudian, Amelia berjalan ke samping ibunya, bergelayut manja di lengan ibunya. Amelia tersenyum hingga matanya berbentuk seperti bulan sabit, “Ma, akhirnya Mama mau datang ke sini.”Yuna menjentik dahi putrinya dengan lembut dan berkata, “Kamu senang, kan.”Keluarga Junaidi sudah membuat pernyataan, ditambah lagi dengan berbagai kejadian akibat campur tangan Bram. Akhirnya Yuna menyetujui hubungan Jonas dan Amelia. Mereka bisa menikah kapan pun mereka mau. Yuna tidak akan menghalangi mereka lagi.Jonas
Baca selengkapnya

Bab 2501

“Ma, apa yang akan dia lakukan pada kita? Lebih baik kamu dan Papa jangan sering keluar rumah,” kata Amelia dengan khawatir.Tanpa menunggu ibunya berbicara, dia berkata lagi, “Tapi kita nggak takut sama dia di Mambera. Kalau dia berani berbuat macam-macam, aku nggak akan buat dia pergi dengan mudah.”Yuna berkata, “Tenang saja. Dia nggak akan melakukan apa pun secara terang-terangan. Tapi secara diam-diam, nggak mungkin kalau nggak melakukan sesuatu. Dulu usia Mama masih kecil, masih nggak tahu dengan sifat aslinya. Sekarang setelah bertemu dengannya, Mama tahu dia orang seperti apa.”“Kematian Nenek?” Amelia menatap ibunya.“Ibu percaya suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Amelia, kamu jangan urus masalah ini. Kamu urus masalah kantor saja dan berkencan dengan Jonas. Setelah rumah Jonas selesai, kalian juga boleh mempertimbangkan menikah.”“Usia kalian sudah nggak kecil.”Yuna yang baru saja mendapatkan cucu tiba-tiba ingin menggendong cucu lagi. Dia meminta Amelia dan Jonas
Baca selengkapnya

Bab 2502

Di salah satu rumah kontrakan, kedua tantenya Rosalina sedang duduk di sebuah kursi kayu yang sangat tua. Sementara itu, Giselle duduk sendiri di sebuah kursi lainnya. Di hadapan mereka terdapat meja kayu tua yang terdapat beberapa apel busuk.Bu Cahaya berkata pada keponakannya dengan nada tidak enak, “Giselle, sekarang kondisi Tante seperti ini. Kamu jangan keberatan. Sekarang Tante bekerja di sebuah hotel menjadi tukang bersih-bersih. Gajinya lebih tinggi menjadi tukang bersih-bersih di pabrik. Tapi sebulan hanya ada beberapa juta saja.”“Tante sangat senang kamu bisa keluar lebih awal. Tapi Tante nggak bisa bantu kamu dalam segi ekonomi. Semoga kamu bisa mengerti.”Bu Intan ikut berkata dengan wajah tidak enak, “Giselle, Tante selalu paling sayang sama kamu. Kamu juga tahu itu. tapi, kami dicelakai oleh kakakmu itu sampai kehilangan rumah dan harus tinggal di kontrakan. Kami yang sudah tua ini masih harus jadi tukang bersih-bersih untuk terus bertahan hidup. Kami nggak ada kemampua
Baca selengkapnya

Bab 2503

Setelah mendengar ucapan tantenya, Giselle berpikir sejenak dan berkata, “Aku ada pulang, tapi nggak masuk. Pelayan di rumah sudah diganti oleh Rosalina.”“Nggak hanya mengganti semua orang, di rumah juga memelihara peliharaan besar di rumah. Aku awalnya mau memanjat pagar, tapi hampir digigit oleh peliharaan itu. Aku lari terbirit-birit karena ketakutan.”“Aku lihat dia sama seperti biasanya, di rumah dan bergerak bebas. Jadi aku nggak tahu dia benaran buta atau pura-pura. Aku mau minta dia membukakan pintu, tapi dia bilang nggak bisa karena nggak bisa lihat. Sepertinya masih belum sembuh.”“Tante Rida sudah bawa dia berobat ke semua dokter selama sepuluh tahun, tapi masih saja nggak sembuh. Memangnya Dokter Kellin itu bisa mengobatinya?” tanya Giselle lagi.“Murid dari dokter hebat itu hanya dibesar-besarkan oleh orang yang memujinya. Dokter hebat juga manusia, bukan dewa. Banyak dokter yang nggak bisa menyembuhkan matanya, jadi mungkin dia nggak akan pernah bisa melihat lagi.”“Mema
Baca selengkapnya

Bab 2504

“Kalau kamu dan Rosalina saling berebutan, itu rebutan antar kakak dan adik. Itu urusan keluarga Siahaan. Kalau Olivia ikut campur, dia juga nggak akan ikut campur terlalu banyak.”“Memangnya harus biarkan Olivia hidup dengan bebas dan bahagia? Kebahagiaannya di dapatkan dari penderitaan kita!” kata Giselle.“Kita bisa apa? Dengan keadaan kita yang sekarang, apa yang bisa kita lakukan? Coba kamu lihat, kamu bahkan nggak bisa masuk ke rumah. Coba katakan, apa yang bisa kita gunakan untuk melawat nyonya besar dari keluarga Adhitama?”Giselle terdiam seketika. Dia bilang dia menemukan bantuan, tetapi ucapan tantenya membuatnya tersadar. Dia teringat Nyonya Fikar pernah mencarinya mengingatkannya untuk tidak memberi tahu perihal kerja sama mereka.Giselle merasa tidak tahan. Sekarang dia masih belum mendapatkan kepercayaan perempuan itu. Nyonya Vikar berkata mau melihatnya kembali ke kediaman Siahaan dulu baru pastikan mau bekerja sama atau tidak.“Giselle, bukannya kami meremehkanmu, tapi
Baca selengkapnya

Bab 2505

Setelah sunyi sejenak, Giselle berkata kepada kedua tantenya, “Tante Cahaya, Tante Intan, sekarang aku nggak tahu harus ke mana, aku numpang di sini dulu, ya. Sampai saudaraku pulang, baru aku minta mereka antar aku pulang untuk membunuh anjing-anjing yang dipelihara si buta itu. Kalau aku berhasil masuk, kalian juga pasti untung.”“Boleh juga. Kalau begitu kamu tunggu di sini dulu saja. Kalau sudah makan, tunggu mereka pulang kerja untuk menemani kamu pergi,” kata Cahaya. Mendengar Giselle bisa memberikan keuntungan bagi mereka, mereka tentu dengan ramah menyambut kedatangannya di sini.“Giselle, malam kamu mau makan apa? Bilang saja, nanti Tante belikan, tapi Tante masaknya nggak terlalu jago, lho. Nanti kamu jangan kecewa, ya,” ujar Cahaya.Keluarga Siahaan sekarang memang tidak begitu berada, tapi bukan berarti mereka miskin. Cahaya dan yang lainnya tidak pernah hidup susah sejak lahir. Ketika beranjak dewasa, suami yang mereka nikahi pun bisa dibilang cukup setara dengan keluarga
Baca selengkapnya

Bab 2506

Jika Rosalina tidak berkenan untuk berbicara, biar saja Giselle yang memberitahunya.“Tante, hukuman papaku bisa dikurangi dan bisa keluar lebih awal setelah rehabilitasi, tapi mamaku … kemungkinan dia bebas lebih kecil.”Kata Intan, “Kelakuan mama kamu di sini lumayan baik. Waktu Jordan datang ngunjungin dia, dia nggak banyak ngomong. Malah dia kelihatannya seperti mau mati.”“Nggak mungkin. Kalau mamaku masih punya peluang untuk selamat, dia nggak mungkin mau mati. Dia masih sayang sama aku dan adiku, dia nggak mungkin sudi melihat Rosalina mengambil semua milik keluarga Siahaan.”Giselle mengerti sifat ibunya dan menganggap tidak mungkin ibunya rela mati begitu saja. Hanya saja dengan mendapat hukuman ini, kemungkinan dia bisa selamat sangat tipis.“Jordan bilang keadaan fisik mama kamu sudah memburuk banget. Dia jadi kelihatan jauh lebih kurus …. Keluarga kita yang awalnya baik-baik saja jadi rusak gara-gara Rosalina. Kenapa dia tega banget, sih? Papanya sudah meninggal lebih dari
Baca selengkapnya

Bab 2507

“Asal aku ribut sama si buta itu, dia mana peduli siapa yang salah. Pokoknya dia bakal membela si buta itu dan selalu menyalahkan aku. Dia selalu bilang aku yang jahat, nggak punya sifat selayaknya seorang kakak dan melapor ke Papa.”“Jordan itu terlalu lugu. Cuma dia jarang di rumah, jadi dia nggak tahu kalau Rosalina sebenarnya nggak sebaik yang dia bayangkan. Giselle, Tante khawatir kamu nggak akan bisa menang lawan Rosalina. Sekarang dia dibantu sama keluarga Adhitama. Nanti kalau kamu sudah ambil balik HP dan kartu bank, kita pergi ke kampusnya Jordan,” kata Intan.“Jordan sudah dewasa. Kamu cuma bisa menang lawan Rosalina kalau bersatu sama Jordan. Gimanapun juga kalian itu saudara kandung, seharusnya kalian itu kompak,” tutur Cahaya menambahi.“Tapi Jordan sendiri juga harus mau, sesuai apa yang tadi Tante Cahaya bilang. Masalahnya aku nggak tahu apa yang Rosalina bilang ke Jordan sampai Jordan membela dia terus,” sahut Giselle. Dia sangat tidak suka melihat adiknya begitu dekat
Baca selengkapnya

Bab 2508

Rosalina sangat menyukai Fenny dan keluarganya. Fenny sangat baik kepadanya, sementara ibu kandung Rosalina malah tidak pernah baik kepadanya sedikit pun. Bahkan kasih sayang Fenny kepadanya berkali-kali lipat jauh lebih besar daripada ibu kandung sendiri. Sewaktu Rosalina masih tidak bisa melihat, Fenny tak pernah sekali pun membencinya. Kedua tantenya Rosalina dulu pernah berkunjung ke kediaman keluarga Adhitama dan bilang kalau Rosalina tidak pantas bersama Calvin, serta beralasan Rosalina hanya ingin memanfaatkan Fenny untuk bersama dengan Calvin. Namun, di saat itu Fenny justru menentang keras mereka berdua. Rosalina yang juga mendengar Fenny membelanya merasa sungguh terharu dan mulai menganggap Fenny selayaknya ibu kandung sendiri, dan Fenny dengan senang hati mengemban peran itu.“Rosalina, penglihatan kamu sudah membaik, belum? Sudah bisa lihat yang jauh?” tanya Fenny.“Tante, suruh Rosalina masuk saja dulu, baru kita ngobrol lagi di dalam,” ujar Olvia, lalu dia berkata kepada
Baca selengkapnya

Bab 2509

“Aku jalan kaki saja di belakang mereka. Kalau Olivia capek, aku bisa gotong dia pulang.”“... Kakak terlalu memanjakan istri, ya.”Perut Olivia masih belum terlihat membesar meski sedang hamil. Sekarang juga dia masih belum menunjukkan tanda-tanda mual sehingga tidak berpengaruh ke aktivitasnya sehari-hari. Hanya berjalan sedikit saja mana perlu Olivia digotong.Namun demikian, tetap saja Stefan berkata, “Aku cuma melakukan apa yang aku mau, yaitu kasih perhatian yang tulus ke istri. Aku nggak berniat untuk memanjakan siapa pun.”“Iya, iya … Kakak memang panutan yang baik. Aku masih harus banyak belajar dari Kakak. Jadi … mau naik mobil, nggak? Kalau nggak mau, aku duluan.”Melihat Stefan menolak tawarannya, Calvin pun sendirian mengemudikan mobilnya. Setelah mengejar mereka bertiga yang sudah berada di depan, Calvin memperlambat laju kendaraan dan menekan klakson. Spontan Fenny pun menoleh dan menegur anaknya, “Ngapain kamu klakson-klaskon, berisik. Jangan bikin kaget menantuku.”“Ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
247248249250251
...
281
DMCA.com Protection Status