Semua Bab Pernikahan Dadakan dengan CEO: Bab 1831 - Bab 1840

3385 Bab

Bab 1850

Daniel berkata, "Nanti aku ke sana pas restorannya buka.”Meskipun tak bisa berjalan, hal itu tetap tak menghentikan Daniel untuk mengirimkan karangan bunga untuk Odelina."Kak Odel pasti akan traktir kamu makan," ujar Stefan.Daniel hanya bisa menghela nafas berat, "Tapi, kakakmu nggak punya perasaan lebih sama aku. Dia cuma menganggapku sebagai teman. Dia merawatku di rumah sakit karena merasa berhutang budi. Mamaku bahkan ngasih dia dua puluh juta per hari sebagai imbalan.""Iya memang, Tante ngasih Kak Odel dua puluh juta sehari. Tapi, kakak nggak mengambilnya sama sekali. Dia cuma bilang begitu di depanmu, agar punya alasan untuk menolakmu," jawab Stefan.Daniel tak terkejut mendengarnya, "Dia nggak mau berhutang budi sama aku. Odelina menganggap ini sebagai kesempatan untuk balas budi. Kalau dia menerima uang itu, dia akan merasa selalu berhutang budi sama aku. Aku juga sudah menduga dia nggak akan mengambil uang itu. Dia cuma pengin aku menganggap dia melalukan itu semua demi ua
Baca selengkapnya

Bab 1851

Calvin bertanya spontan, "Kak Oliv pergi ke mana?"Rosalina langsung menyambung, "Kayaknya dia lagi dinas. Aku dengar dari Olivia dia harus pergi ke luar kota beberapa hari ini." Seandainya penglihatan Rosalina tidak bermasalah, mungkin dia juga akan sering pergi dinas ke luar kota. Kini, semuanya ditangani oleh Doni, jadi dia tidak perlu repot-repot dinas juga. Rosalina sebenarnya sangat ingin pergi ke kantor perusahaan. Akan tetapi, mengingat kondisinya yang tidak bisa melihat, perjalanan jauh menjadi sangat merepotkan kecuali jika menggunakan pesawat pribadi. Keluarga Rosalina tidak memiliki pesawat pribadi. Meskipun keluarga Calvin punya, Rosalina tidak ingin menggunakannya.Stefan memilih untuk tidak menjelaskan lebih jauh. Biarkan saja mereka beranggapan istrinya memang sedang perjalanan bisnis. Tanpa kehadiran Olivia, hari-hari Stefan terasa begitu berat, waktu berjalan begitu lambat. Sehari bisa terasa amat sangat panjang.“Satu hari tak bertemu, serasa setahun." Stefan
Baca selengkapnya

Bab 1852

Rosa menimpali, "Aku bisa memahami perasaan Pak Daniel. Tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil, kedua kakinya terluka sampai nggak bisa berdiri. Wajar dia butuh waktu untuk menerima keadaannya. Dia masih termasuk yang beruntung, banyak orang yang situasinya lebih buruk dari dia, nggak bisa menerima kenyataan bahwa mereka menjadi cacat.""Waktu itu aku juga sama. Aku seperti berjalan keluar dari pintu kematian. Pas bangun, semua terasa gelap. Aku dengar suara tanteku. Aku tanya apa sudah malam, kenapa nggak menyalakan lampu."Mengingat masa-masa ketika dia baru kehilangan penglihatannya, Rosalina tampak tenang, seolah-olah dia sedang menceritakan kisah orang lain."Tanteku bilang masih siang, matahari sedang terik, nggak perlu menyalakan lampu. Nggak lama kemudian, tanteku sadar. Dia terkejut. Tante tanya berulang kali apa aku benar-benar nggak bisa melihat. Aku bilang aku nggak bisa lihat, semuanya gelap. Tanteku segera memanggil dokter ... Aku jadi buta. Tante memelukku sambil menangis.
Baca selengkapnya

Bab 1853

Rosalina menarik kembali tangan yang sempat menutupi mulutnya. Dia segera bangkit seolah tidak terjadi apa-apa. Belum saja Rosalina sempat melangkah melewati kasir, pegawai toko yang tadi dia bicarakan masuk.Calvin dengan wajah tegang berjalan menjauh, melanjutkan kegiatannya menyiram bunga.Pegawai toko itu menyerahkan uang hasil penjualan bunga kepada Rosalina, lalu menoleh memandang Calvin yang baru saja lewat di sisinya. Setelah Calvin keluar dari toko dan menyiram bunga di luar, dia bertanya dengan suara rendah, “Bu, saya nggak melakukan kesalahan, ‘kan?”Rosalina menerima uang yang diberikan oleh pegawai toko tersebut, meraba-raba lembaran uang itu untuk memastikan tidak ada kesalahan, sambil mendengarkan pertanyaan dari pegawai itu, dia berkata, “Nggak, kok. Kalian nggak ada yang salah.”“Hah, lega. Saya kira saya salah apa. Barusan pas lewat di samping Pak Calvin, dia natap saya tajam sekali, Bu.”Pegawai itu merasa lega setelah memastikan dirinya tidak melakukan kesalahan.R
Baca selengkapnya

Bab 1854

Spring Blossom berada di bagian pusat kota, tidak jauh dari Hotel Mambera. Rosalina dan Calvin pun segera sampai di Hotel Mambera.Jordan baru saja keluar dari hotel dengan tas di punggungnya. Tampaknya dia berencana pergi ke suatu tempat.Calvin segera turun dari mobil dan berkata kepada Rosalina, “Jordan mau pergi, aku tahan dia dulu. Kamu turun pelan-pelan dari mobil, hati-hati, ya.”“Oke, kamu cepat kejar dia. Aku bisa turun sendiri.”Rosalina sudah terbiasa naik mobil bersama Calvin dan sudah mengenal cara turun dari mobil Calvin tanpa tersandung.Calvin berjalan cepat menuju Jordan, yang sepertinya telah memesan taksi online terlebih dahulu. Jordan berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di depan hotel, membuka pintu mobil dan hendak masuk.“Jordan.”Jordan menoleh melihat Calvin yang berjalan mendekat, kemudian pandangannya beralih ke belakang Calvin. Jordan melihat kakaknya dengan tongkat, berjalan ke arah mereka.Kebetulan ada seseorang yang sedang keluar dari hotel dengan
Baca selengkapnya

Bab 1855

Jordan juga mengerti, tindakan keluarga Ciugito dan keluarga Gunawan seperti yang berupaya menarik ayahnya keluar dari masalah ini adalah demi kepentingan mereka sendiri.Karena, setelah Rosalina mengambil alih dan memimpin Siahaan Group, keluarga Ciugito dan keluarga Gunawan tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan.Sekarang rumah besar keluarga Siahaan juga dikendalikan oleh Rosalina. Kedua bibinya ingin kembali mencari keuntungan, tapi itu tidak mudah lagi.“Kakakmu sangat mandiri, dia nggak suka bergantung sama aku. Dia takut akan membebaniku. Di bawah pengawasanku, aku bisa pastikan dia aman. Apa pun yang ingin dia lakukan, aku selalu biarkan dia melakukannya sendiri.”Calvin berkata dengan suara lembut, “Aku yang menghubungi Dokter Dharma untuk memeriksa mata kakakmu, tapi kita juga harus bersiap untuk kemungkinan terburuknya. Kalau sampai Dokter Dharma bilang nggak ada harapan untuk pemulihan, maka itu berarti kakakmu, seumur hidupnya mungkin harus dihabiskan dalam kegelapan.”“Ro
Baca selengkapnya

Bab 1856

Calvin mau memapahnya, tetapi Rosalina tidak membutuhkan bantuannya.Calvin berkata, “Kamu harus membiarkan aku menjagamu. Jangan sampai Jordan menuduhku nggak cukup perhatian dan nggak mampu menjagamu, sampai membiarkan kamu jalan sendiri.”“Dia khawatir kamu akan menabrak sesuatu atau jatuh kalau kamu nggak familier dengan jalannya.”Mendengar perkataannya, Rosalina pun membiarkan Calvin membantunya lagi. Dia berkata, “Jordan ternyata peduli dengan kakaknya ini.”“Kalian itu saudara kandung. Bagaimanapun juga, hubungan darah itu jauh lebih erat dari yang lainnya. Jordan tentu saja peduli padamu.”Rosalina berkata sambil berjalan, “Dia anak yang baik. Dia menghormatiku sebagai kakaknya sejak masih kecil. Orang tuanya juga melindunginya dengan sangat baik, nggak membiarkannya terkontaminasi oleh sifat jelek mereka mereka.”Di masa lalu, Rosalina selalu bersikap buruk pada adik laki-lakinya itu, tapi dia sebenarnya sangat menyayangi adiknya itu di dalam hatinya.Dulu, di keluarga Siahaa
Baca selengkapnya

Bab 1857

Setelah terdiam sejenak, Rosalina berkata dengan lembut, “Jordan, Siahaan Group adalah perusahaan keluarga kita, keluarga Siahaan, jadi urusan perusahaan adalah urusan kita. Kalau kamu mau membantu, bantulah Kakak. Jangan lupa, kamu juga punya bagian di dalamnya.”“Nanti kalau sudah masuk sekolah, belajarlah dengan rajin dan jangan berpikir yang aneh-aneh. Kami orang dewasa akan mengurus semua urusan yang perlu diurus. Kamu juga jangan terlalu berhemat di sekolah. Kalau kurang uang, bilang sama Kakak. Kakak akan mentransfernya ke rekeningmu.”Jordan memandangi kakaknya lama sekali dan tiba-tiba bertanya, “Apa Kakak benar-benar bersedia memberiku bagian dari harta keluarga Siahaan?”Semua orang memberitahunya bahwa kalau Rosalina mengambil alih Siahaan Group, Rosalina pasti akan memonopoli perusahaan dan tidak akan membiarkannya ikut campur, apalagi berbagi harta dengannya. Itu karena Rosalina membenci orang tuanya.Bahkan meskipun ibunya juga ibu kakaknya.Namun, sikap ibunya terhadap
Baca selengkapnya

Bab 1858

Calvin berdiri, membantu mengambil tongkat dan menyerahkannya ke tangan Rosalina, lalu membantu wanita itu berjalan pergi.Jordan berdiri dan melihat punggung kakaknya. Dia membuka mulutnya dan berbisik, “Kakak.”Entah Rosalina memang tidak mendengarnya, atau mendengarnya tapi tidak memedulikannya. Rosalina tidak berhenti atau bahkan menoleh ke belakang.Setelah beberapa saat, ketika Rosalina hendak keluar dari kafe itu, Jordan menarik kursi, segera mengejar kakaknya dan dan berteriak keras, “Kakak.”Kali ini, Rosalina berhenti.Namun, dia masih tidak berbalik badan.Semua orang di kafe memandangi mereka berdua.“Beli apa pun yang kamu butuhkan dan pesan tiket pesawatmu terlebih dahulu. Di hari kamu mau berangkat, Kakak akan menyuruh sopir untuk menjemputmu. Kalau kamu mau, kamu boleh pulang ke rumah. Tidak peduli kapan pun, rumah itu tetap rumahmu.Setelah mengatakan itu, Rosalina mengangkat kakinya dan berjalan lagi.“Kakak, aku minta maaf.” Jordan meminta maaf dengan suara besar.Di
Baca selengkapnya

Bab 1859

“Kalau Kakak nggak mengurus perusahaan, apa kamu bisa mengelolanya? Apa kamu bisa mengurus bisnis sambil bersekolah? Nggak, ‘kan? Kamu nggak bisa mengurus perusahaan, jadi mereka akan dengan maju dan bilang ingin membantumu untuk mengurusnya.”“Apa menurutmu mereka akan mengembalikan perusahaan itu kepadamu setelah kamu menyerahkannya kepada mereka? Sekalipun dikembalikan kepadamu, yang akan dikembalikan hanya perusahaan yang sudah nggak ada nilainya.”Setelah mengatakan itu, Rosalina berkata lagi kepada Calvin, “Calvin, ayo pergi.”“Oke.” Calvin membantu tunangannya berjalan lagi dengan lembut. Mereka keluar dari kafe itu dan meninggalkan Jordan di sana.Jordan tidak mengejar lagi. Dia berdiri di sana, memperhatikan kakaknya pergi dengan perasaan bersalah.Setelah sekian lama, dia mengalihkan pandangannya, lalu kembali ke kursinya dengan frustrasi dan duduk di sana. Dia mengambil cangkir kopinya, menyesapnya, lalu meletakkan cangkirnya lagi. Dia tidak terlalu suka minum kopi.Dia meny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
182183184185186
...
339
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status