Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1711 - Chapter 1720

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1711 - Chapter 1720

3373 Chapters

Bab 1730

“Odelina!” Daniel berteriak dari dalam kamar pasien.“Bu Yanti, aku masuk untuk melihatnya dulu.”Odelina dengan lembut menarik tangannya dan kembali ke dalam kamar pasien.Yanti tidak mengikutinya masuk.Selama Odelina ada di sana dan tidak meminta bantuan mereka, orang tua Daniel sepakat untuk tidak masuk dan membiarkan mereka berdua sendirian.Sikap putra mereka memang buruk dan amarahnya memang tak kunjung reda, tapi Yanti dan suaminya tahu putra mereka sangat ingin Odelina tetap tinggal dan merawatnya.Yanti kembali duduk di samping suaminya, menghela napas dan berkata, “Aku yang terlalu keras kepala waktu itu. Mulai sekarang, aku akan belajar dari Dewi.”Darius berkata kepada istrinya, “Aku sudah menasihatimu berkali-kali, tapi kamu tetap nggak mau dengar. Anak kita sudah nggak muda lagi. Orang lain yang seusianya mgkn sudah punya anak yang sudah mau SMP. Daniel bahkan nggak punya pacar. Jarang-jarang dia bisa menyukai seseorang, nggak peduli berapa kali wanita itu sudah bercerai
Read more

Bab 1731

Di Vila Puncak Bukit.Setelah menelepon kakaknya dan menunggu Russel selesai makan pangsit, Olivia mengukur suhu badan Russel lagi dan berkata kepada Stefan, “37.7 derajat. Bagaimana kalau kita memandikannya air hangat lagi?”Stefan menuangkan segelas air hangat untuk Russel, menyuruh anak itu untuk minum air hangat dan berkata, “Russel baru makan, biarkan dia istirahat sebentar dulu, lalu baru mandikan dia air hangat. Menurunkan demam butuh proses, nggak perlu terburu-buru dan khawatir, Dokter sudah meresepkan obat dan sudah ada di rumah.”“Kring. Kring. Kring.” Ponsel Stefan berdering.Olivia berkata, “Demam Russel sudah turun. Kamu sibuk di kantor, jadi berangkat kerja saja dulu. Aku akan menjaganya di rumah.”Stefan tidak menjawab perkataan Olivia. Dia mengangkat telepon terlebih dahulu. Panggilan itu dari Petrus.“Pak Petrus.”Stefan memang tidak suka pada Stella, tapi dia tetap bersikap sopan kepada Petrus. Bagaimanapun juga, perusahaan mereka akan bekerja sama. Namun, jika Stell
Read more

Bab 1732

“Russel lagi sakit. Aku benar-benar nggak tenang meninggalkannya di rumah, dan kamu juga nggak tenang, ‘kan? Kalau aku ikut denganmu, kamu bisa tenang?”Stefan terdiam. Dia juga tidak tenang meninggalkan anak itu di rumah.“Lain kali. Aku pasti akan menemanimu lain kali. Jangan memasang muka cemberut seperti itu. Naiklah ke atas dan ganti bajumu sebelum pergi. Jangan biarkan Petrus menunggu.”“Ayo ke atas bersamaku dan bantu aku memilih pakaian,” pinta Stefan.Olivia menggendong Russel dan berdiri. “Bukannya aku yang membelikan semua pakaianmu? Semuanya warna hitam, warna yang kamu suka. Nggak ada bedanya. Pilihlah salah satu. Semuanya cocok untukmu. Badanmu itu seperti patung pakaian. Pakai apa pun bagus.”“Dasi yang kamu pakai sehari-hari juga aku yang belikan untukmu. Kamu nggak perlu repot-repot memilih. Pilih saja salah satu, pasti akan bisa membuatmu semakin keren.”Stefan bergumam pelan, “Aku ingin kamu membantuku memakainya.”Olivia menoleh ke arah suaminya itu dan berkata samb
Read more

Bab 1733

“Kalau aku nggak peduli padamu, aku peduli pada siapa? Russel kan lagi nggak enak badan, kalau nggak, aku pasti akan pergi bersamamu,” kata Olivia pada Stefan dengan geli.Stefan memeluk Russel sebelum masuk ke dalam mobil dan berkata kepada Russel, “Russel, Om iri banget sama kamu. Kamu bisa lengket sama tantemu sepanjang hari. Beda sama Om, ada banyak urusan yang harus Om selesaikan setiap hari.”“Om, nanti kalau aku sudah besar dan hebat, aku akan membantu Om, supaya Om bisa berlibur.”Perkataan Russel yang kekanak-kanakan itu membuat Stefan tertawa.“Russel anak yang baik. Pantas saja Om menyayangimu.”Saking senangnya, Stefan mengecup manis wajah dan kecil Russel dan berkata sambil tersenyum, “Kerjaan Om sulit untuk ditangani. Kalau Russel ingin membantu Om, Russel bisa belajar dengan giat nanti kalau sudah masuk sekolah. Supaya bisa membantu Om kalau sudah besar nanti.”Russel mengangguk dengan penuh semangat dan berkata, “Om, aku akan belajar dengan serius. Kata Mama, ilmu bisa
Read more

Bab 1734

“Pak Arif, ini bunga dari siapa? Stefan yang minta diantar kembali ke rumah?” tanya Olivia yang mengira Stefan yang mengirimkan untuknya.“Stefan kasih apa saja ke aku? Baju saja sudah sangat banyak sekali.”Semua pakaian lelaki itu menjadi tugas Olivia untuk membeli dan memesankannya, sedangkan sebaliknya milik Olivia juga menjadi tugas Stefan. Pak Arif hanya terdiam saja sambil memberikan bunga tersebut pada Olivia. Di dalam sana terdapat sebuah kartu ucapan kecil. Olivia membukanya dan tertulis,“Stefan, bunga ini untukmu. Semoga kamu bahagia selalu, love you!”Tidak tertulis siapa nama pengirim dari bunga yang ditujukan untuk Stefan. Olivia terdiam dan mencoba mencerna bahwa bunga tersebut merupakan pemberian seorang perempuan pada Stefan. Siapa orang yang mengirimkan bunga ini untuk suaminya?Pak Arif memberikan beberapa kantong plastik di hadapan Olivia sambil berkata, “Bu, masih ada beberapa baju dan dasi. Di dalamnya ada kartu yang menuliskan tulisan yang sama.”Sebelum Olivia
Read more

Bab 1735

Setelah memastikan keponakannya baik-baik saja, Olivia mengeluarkan ponsel dan mengambil foto bunga dan baju tersebut untuk dikirimkan pada Stefan. Tidak butuh waktu lama bagi lelaki itu untuk menghubunginya.“Sayang, siapa yang kasih kamu bunga?” tanya Stefan dengan suara berat dan dingin. Siapa lelaki yang begitu kurang ajar mengirimkan bunga pada istrinya?!“Kamu nggak lihat itu jas dan dasi? Barang itu buat kamu, bunganya juga untukmu.”“Buat aku?”Semua emosinya hilang seketika. Siapa yang berani melakukan ini?! Apakah orang itu ingin membuatnya dan Olivia berantem?“Sayang, aku nggak ada hubungan dengan siapa pun di luar sana, nggak mungkin lagi aku melakukan hal yang mengkhianatimu. Di kartu ucapannya ada tulis siapa pengirimnya? Biar aku kasih dia pelajaran.”“Nggak ada tulis nama pengirimnya, jadi nggak tahu siapa yang kirim.”Olivia menebak sepertinya Stella yang mengirimkannya. Kemarin malam Stefan baru bercerita kalau Stella tertarik padanya. Sekarang sudah ada orang yang m
Read more

Bab 1736

Sudah pasti ini adalah ulah Stella!Ekspresi Stefan menggelap seketika. Perempuan itu memang tidak ikut datang, tetapi dia tidak menyerah dan justru mengirimkan bunga dan baju ke rumahnya. Kedatangan Petrus hari ini ke sini untuk membahas kerja sama juga pasti sudah diketahui oleh Stella.Perempuan itu memilih untuk mengirimkan baju dan bunga ketika Stefan tidak ada di rumah. Dia sengaja membuat Olivia salah paham dan berantem dengan dirinya. Perempuan ini membahayakan sekali!“Baik. Awalnya sudah ada kesepakatan kerja sama, sekarang aku pikir-pikir sepertinya mau melepaskan proyek ini saja,” ujar Stefan.Petrus hanya ada satu anak perempuan saja yang didapatkan dengan susah payah. Kedua suami istri juga sangat menyayangi Stella. Meski Petrus bersikap profesional dengan tidak membawa Stella serta tidak mendukung putrinya mengejar Stefan, Stefan pribadi tidak ingin mengambil resiko.Orang tua yang menyayangi anaknya juga pasti akan menyerah dan membela anak mereka sendiri. Jika Stefan m
Read more

Bab 1737

Stefan masih khawatir perempuan itu akan marah sehingga dengan hati-hati dia bertanya, “Sayang, kamu sungguh nggak marah? Aku bersumpah kalau nggak ada perempuan lain yang aku cintai selain kamu. Nggak akan ada kesempatan sedikit pun untuk perempuan lain!”“Hatiku sangat sempit dan hanya muat kamu seorang saja. Nggak ada tempat kosong untuk orang lain lagi.”“Sayang, aku nggak marah. Sungguh! Sedikit pun nggak ada perasaan marah. Kamu itu sangat sempurna, aneh kalau nggak ada yang suka denganmu. Lagian semakin banyak orang yang menyukaimu maka artinya aku beruntung. Apa yang aku lakukan hingga bisa menjadi istrimu?”Olivia memang tidak marah karena dia sudah mempersiapkan diri untuk menikahi suami yang begitu unggul. Dia tahu bahwa akan ada banyak saingan yang muncul. Tidak semua perempuan berpikiran terbuka seperti Amelia.Setelah Stefan memastikan bahwa istrinya tidak marah, lelaki itu menghela napas lega. Sambungan telepon terputus dan Stefan langsung menghubungi Reiki untuk meminta
Read more

Bab 1738

Petrus tahu kalau Stella memiliki sifat angkuh dan tidak mudah tertarik pada lelaki. Ditambah Stefan merupakan suami orang lain sehingga dia tidak berpikiran terlalu jauh untuk membawa putrinya bertemu dengan Stefan.Dulu Stefan tidak pernah suka kliennya membawa perempuan muda untuk membicarakan bisnis dengannya. Sekarang jauh lebih mending karena dia memikirkan orang-orang sudah tahu dia sudah menikah. Namun ternyata hasilnya seperti ini. Petrus menghela napas berat.Ricky masih belum tahu kalau Stella jatuh hati pada kakaknya. Oleh karena itu, lelaki tersebut hanya tertawa sambil menjawab, “Lelaki di keluarga Adhitama memang seperti itu. Setiap jatuh hati, pasti akan setia selamanya. Bisa menemukan cinta sejati di antara ribuan orang merupakan sebuah keberuntungan. Oleh karena itu, kami akan sangat menghargainya.”“Kakak saya memang sangat mencintai istrinya. Mereka sudah melewati banyak hal dan rintangan untuk ada di saat seperti ini. Hubungan mereka yang sekarang jauh lebih stabil
Read more

Bab 1739

Anak yang digendong oleh Stefan seharusnya keponakannya Olivia. Bisa dilihat bahwa Stefan sangat menyayangi anak kecil.“Olivia, kenalkan ini Pak Petrus. Pak Petrus, ini istri saya, Olivia.” Stefan membawa Olivia ke depan meja dan memperkenalkan mereka berdua. Petrus berdiri dan tersenyum sambil menjabat tangan perempuan itu.Setelah itu dia melirik ke arah dua anak buah yang membawa bunga dan kantong belanjaan. Dari dekat Petrus bisa melihat simbol di kantong belanjaan tersebut dengan jelas. Simbol tersebut merupakan merek sebuah pakaian lelaki. Dalam hati Petrus menebak sepertinya itu barang belanjaan Olivia untuk Stefan.“Kak,” panggil Ricky. Dia bangkit dan mengambil alih Russel dari gendongan kakaknya. Setelah itu dia tertawa dan berkata, “Aku sudah lama sekali nggak ketemu Russel. Russel, kamu kangen sama Om?”“Nggak!” ujar Russel dengan jujur.Bocah itu dan Ricky jarang sekali berinteraksi dan tidak begitu dekat. Oleh karena itu, Russel menganggap Ricky seperti lelaki asing.“Bi
Read more
PREV
1
...
170171172173174
...
338
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status