Anak yang digendong oleh Stefan seharusnya keponakannya Olivia. Bisa dilihat bahwa Stefan sangat menyayangi anak kecil.“Olivia, kenalkan ini Pak Petrus. Pak Petrus, ini istri saya, Olivia.” Stefan membawa Olivia ke depan meja dan memperkenalkan mereka berdua. Petrus berdiri dan tersenyum sambil menjabat tangan perempuan itu.Setelah itu dia melirik ke arah dua anak buah yang membawa bunga dan kantong belanjaan. Dari dekat Petrus bisa melihat simbol di kantong belanjaan tersebut dengan jelas. Simbol tersebut merupakan merek sebuah pakaian lelaki. Dalam hati Petrus menebak sepertinya itu barang belanjaan Olivia untuk Stefan.“Kak,” panggil Ricky. Dia bangkit dan mengambil alih Russel dari gendongan kakaknya. Setelah itu dia tertawa dan berkata, “Aku sudah lama sekali nggak ketemu Russel. Russel, kamu kangen sama Om?”“Nggak!” ujar Russel dengan jujur.Bocah itu dan Ricky jarang sekali berinteraksi dan tidak begitu dekat. Oleh karena itu, Russel menganggap Ricky seperti lelaki asing.“Bi
Petrus memotong ucapan Stefan dan dengan serius berkata, “Urusan proyek sudah kita sepakati dan saya dengan senang hati bekerja sama dengan kantor Pak Stefan. Saya juga merupakan orang yang memegang omongan saya. Saya nggak menyesali proyek kerja sama kita, saya harap Pak Stefan juga begitu.”“Apa yang dilakukan Stella akan saya tegur dengan tegas. Saya jamin selama kantor kita bekerja sama, Stella nggak akan muncul di hadapan Pak Stefan. Saya juga akan pantau dia ggar nggak mengusik Pak Stefan.”Petrus tidak berani jamin dia bisa menahan putrinya, tetapi jika dia tahu maka sudah pasti akan menahan ulah Stella. Putri yang dia didik sedemikian rupa dan menjadi kebanggaannya dengan istrinya, tidak mungkin menghancurkan masa depan Stella hanya karena seorang lelaki yang menjadi suami orang.“Saya percaya dengan Pak Petrus. Saya akan serahkan proyek ini pada orang lain. Semoga Pak Petrus bisa memegang ucapan Bapak dengan tidak membiarkan Stella datang mengusik saya lagi. Stella juga merupa
Olivia menarik kembali tangannya yang digenggam oleh Stefan dan membuat lelaki itu tidak senang. Dengan suara berbisik dia berkata, “Ada Ricky dan Russel di sini.”Stefan melirik adik dan keponakannya. Ricky tengah mengambilkan makanan untuk Russel sedangkan Russel sedang berperang dengan makanan yang ada di piringnya. Mereka tidak menyadari apa yang sedang dilakukan oleh Olivia dengan dirinya tadi.“Russel, bisa ambil makanannya? Bagaimana kalau Om yang suap kamu?”Ricky terlihat seperti tidak tau apa yang terjadi. Dia sibuk menoleh ke arah bocah itu tanpa melihat kakak dan kakak iparnya yang ada di hadapannya. Dalam hati dia tahu kalau dirinya tengah menjadi obat nyamuk.“Om, biar aku sendiri saja,” ujar Russel menolak Ricky.Olivia mengambil satu mangkuk sup dan diletakkan di hadapan bocah itu sambil berkata, “Russel, minum kuahnya.”“Terima kasih, Tante.”“Minta Om Ricky ambilin makanan yang ingin kamu makan,” ujar Olivia.Setelah itu dia menoleh ke arah lelaki di sampingnya dan be
Petrus memberikan satu buah handuk kering dan setelah itu langsung berbalik pergi. Melihat sikap ayahnya membuat Stella bisa menebak bahwa sesuatu telah terjadi. Apakah Stefan membatalkan kerja sama karena dia menggoda telapak lelaki itu?Kerja sama perusahaan mereka akan mendatangkan keuntungan yang sangat banyak sekali. Karena proyek ini proyek yang menguntungkan, maka ada banyak sekali perusahaan yang ingin bekerja sama dengan mereka. Bagaimana mungkin Stefan yang merupakan seorang pebisnis akan rela melepaskan kesempatan ini?Stella bangkit dari kolam renang dan mengganti pakaiannya dulu sebelum ke ruang tamu. Dia menemukan ayahnya sudah duduk di sofa dengan wajah menahan emosi. Di hadapan Petrus terdapat satu ikat bunga segar dan beberapa kantong belanjaan.“Pa, siapa yang kasih Papa? Papa beliin buat aku? Kalau orang lain yang kasih Papa, aku mau lapor ke Mama,” ujar Stella sambil berjalan mendekat.Dia ikut di sisi ayahnya untuk mempersiapkan diri mengelola perusahaan. Di sisi l
“Kamu jangan bilang dia nggak bisa hamil! Mereka baru menikah setahun dan ingin melewati hidup berduaan dulu. Untuk sementara memilih nggak hamil dulu juga nggak aneh. Kamu nggak tahu bagaimana kami mendapatkanmu? Kalau bukan karena Papa yang berobat dan makan berbagai jenis obat, bagaimana mungkin bisa ada kamu?”“Stella, kamu harus mengucapkan kata-kata yang baik. Papa dan Mama sangat sulit sekali ketika ingin memiliki anak. Stefan nggak akan kasih kamu kesempatan. Meski dia belum menikah, dia juga nggak akan kasih kamu kesempatan. Dulu Amelia begitu cinta mati dan nggak kalah jauh dari kamu, tapi apa hasilnya?”Stella memajukan bibirnya dan dengan suara kecil bergumam, “Amelia juga nggak ada apa-apanya dibandingkan aku. Dia egois, kasar dan namanya terkenal buruk di Mambera. Selain statusnya mirip denganku, sisanya nggak ada apa-apanya dibandingkan aku.”Petrus diam dan menarik napas berulang kali untuk bersabar. Sesaat kemudian dia terduduk dengan lemas sambil melirik putrinya taja
Stella diam dengan raut wajah keruh. Untuk pertama kalinya dia menyukai seseorang, tetapi harus berakhir sebelum dimulai. Dia tidak rela dan tidak terima! Kenapa Olivia bisa mendapatkan lelaki yang begitu sempurna?Di dalam ruang direktur Adhitama Group, Olivia sedang menyelimuti keponakannya yang tertidur. Dia bertanya pada Stefan, “Pak Petrus bisa membereskannya? Dia hanya ada satu anak saja, seharusnya dia akan memanjakan Stella.”Stefan melewati Russel dan menyempil di sisi Olivia. Lelaki itu menjadikan lengannya untuk bantal dirinya sendiri sambil sebelah tangannya lagi mencubit pipi Olivia.“Olivia, kamu cemburu?”Perempuan itu jarang sekali cemburu dan bisa dikatakan belum pernah sekali pun Olivia cemburu. Katanya Stefan memiliki penggemar, hal itu juga Reiki yang memberi tahu dirinya. Katanya ada banyak perempuan yang menyukainya tetapi tidak berani menyatakan perasaannya secara langsung. Hanya Amelia yang berani menyatakannya pada dirinya.Namun setelah tahu dia dan Olivia men
Stefan mendaratkan kecupan di pipi Olivia dan berkata dengan lembut, “Sayang, jangan khawatir. Suamimu ini akan mencintaimu selamanya. Kamu sudah seharian menjaga Russel, istirahatlah.”Memikirkan bahwa Stefan akan sangat sibuk setelah ini, dia memutuskan untuk menemani lelaki itu istirahat. Olivia tertidur selama setengah jam dan setelah itu Stefan sudah harus bangun untuk bekerja. Karena ada sosok istri yang menemani, perasaan Stefan menjadi bahagia dan kerjaannya menjadi sangat semangat.Dibandingkan dengan kesunyian di ruang direktur, ruangan wakil direktur tampak kedatangan Ricky. Lelaki itu ikut dengan Stefan kembali ke kantor pusat karena sudah lama tidak datang untuk melihat-lihat. Bisa-bisa semua orang lupa kalau dia tuan muda Adhitama yang ketiga.“Ricky, kamu sudah duduk di sini selama satu jam. Kamu ada urusan atau nggak? Langsung bilang saja. Di antara saudara nggak ada yang nggak bisa dibicarakan.”Calvin melirik jam dan setelah itu menatap adik sepupunya lagi. Sesaat ya
“Memang merupakan pencapaian besar, tetapi aku sulit menyesuaikannya,” ungkap Ricky.“Kamu bayangkan dia seorang perempuan cantik saja.”“Dia memang perempuan cantik,” sahut Ricky.“Kalau begitu lebih bagus! Dia perempuan cantik dengan latar belakang yang sama dengan keluarga kita. Dia sangat serasi dengan kamu! Jadi kamu harus memanfaatkan waktu dengan baik. Bagaimana kalau lelaki lain tahu kalau ternyata Rika adalah perempuan cantik dan langsung merebutnya dari kamu? Kamu akan menyesal!”“Percaya dengan pilihan Nenek. Nenek selalu ingin yang terbaik buat kita.”“Aku bukannya nggak percaya dengan Nenek. Aku bingung bagaimana cara memulainya. Kalian semua mudah, tinggal kasih bunga dan hadiah saja. Sedangkan aku? Sekarang Rika menyamar jadi lelaki. Begitu aku kasih bunga, besok aku langsung masuk berita utama.” Pintu ruangan diketuk dari luar. Calvin menebak bahwa yang datang pasti calon istrinya. Rosalina tidak pernah mengakui dirinya calon istri lelaki itu, tetapi Calvin mengumbarn