Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1351 - Chapter 1360

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1351 - Chapter 1360

3287 Chapters

Bab 1370

“Pak, Bu, Den Stefan sudah pulang?”“Ngapain dia pulang? Olivia juga pulang bareng sama dia?” tanya Handi.“Cuma ada dua mobil. Den Stefan nyetir sendiri, terus di belakang ada mobil pengawalnya. Kayaknya Non Olivia nggak ikut.”Handi mendengus sebagai bentuk jawaban dan memberikan perintah, “Suruh koki masak lebih banyak.”Si pelayan langsung pergi ke dapur setelah mendapatkan mandat dari sang majikan, sedangkan Handi sendiri kembali menghadapi istrinya, “Gimana? Sudah ketemu cara untuk lepas dari kepunganku? Kalau belum, aku pergi dulu.”“Kasih aku waktu untuk mikir sebentar, jangan berisik. Aku pasti bisa ketemu caranya. Oh ya, tadi Bi Yona bilang apa? Stefan sudah pulang? Memangnya dia ada waktu kosong untuk pulang?” tanya Dewi.“Siapa yang tahu? Sejak punya istri, dia jadi jarang pulang kemari. Pulang juga paling cuma sebentar, habis itu langsung pergi lagi. Tempat ini sudah kayak bukan rumah dia saja rasanya.”“Stefan pernah bilang dia nganggap kamu sebagai panutan. Kamunya giman
Read more

Bab 1371

“Nenek kamu pernah bilang, siapa pun yang bisa ngelahirin anak cewek bakal dikasih satu triliun dari dana keluarga sebagai hadiah. Aku sama mama kamu juga bakal kasih hadiah. Jumlahnya masing-masing memang nggak setinggi ya nenek kamu kasih, tapi kalau dijumlahin, hampir mendekati,” kata Handi.Entah sudah ada berapa banyak harta pribadi yang Handi dan Dewi kumpulkan selama ini, tapi yang pasti satu triliun tidak seberapa bagi mereka.“Sampai sekarang masih belum ada orang yang dapat satu triliun itu, lho. Makanya, Stefan, kamu sama Olivia harus berjuang, ya.”Dewi pun menambahi, “Kalau kamu bisa kasih Mama cucu cewek, Mama bakal kasih sebagian dari koleksi perhiasan Mama.”Setelah kedua orang tuanya selesai berbicara, barulah giliran Stefan yang berbicara, “Hasil tes urin bilang negatif.”“Negatif?” sahut Handi sambil melihat senyuman istrinya yang seketika menegang, lalu dia kembali berkata, “Nggak apa-apa. Kalian masih muda, baru juga setengah tahun menikah. Resepsi pernikahannya sa
Read more

Bab 1372

“… aku juga nggak ngomong apa-apa yang bikin dia sakit hati. Aku cuma langsung pergi saja, masa dia sampai nangis?”“Kalau Olivia yang pergi duluan ninggalin kamu sendiri di rumah sakit. Apa yang kamu rasain?” tanya Dewi.Putra sulungnya yang satu ini memang paling tidak bisa mengatasi emosinya sendiri. Tak heran ibunya Olivia memaksa Stefan menikahi Olivia sebagai bentuk balas budi. Dengan sifat Stefan yang mudah marah itu, jika dia menikah dengan wanita lain pasti sudah terjadi perang dingin.“Nggak bareng aku juga dia bisa pulang sendiri. Dia kan tahu jalan. Pokoknya aku sudah bilang aku nggak mau periksa. Dia bilang aku takut sama dokter, padahal aku sudah bilang berkali-kali aku sehat-sehat saja, tapi dia masih nggak percaya. Kehamilan kan bukan sesuatu yang bisa datang begitu saja kapan pun kita mau. Kalau nggak bisa hamil, ya sudah. Aku menikah sama dia juga belum lama. Kalau sudah sepuluh tahun menikah masih belum punya anak, baru wajib periksa.”“Kalau mau tunggu sampai sepulu
Read more

Bab 1373

“Papa Mama juga berharap bisa gendong cucu?”“Mama mau cucu, tapi Mama nggak pernah maksa kamu ataupun Olivia untuk hamil. Kamu jangan nanti malah nyalahin Mama,” kata Dewi.“Tapi Olivia pasti ngerasa tertekan.”“Kamu harus bilang ke dia, ngelahirin anak itu nggak bisa dipaksa. Papa Mama nggak pernah masa kalian untuk cepat punya anak. Justru makin dipaksa, makin susah hamil nanti. Kalian berdua kan masih baru menikah, nggak masalah. Kalau sudah tiga tahun tapi masih belum bisa hamil juga, baru wajib periksa kesehatan.”“Justru itu. Aku juga sudah bilang ke Olivia nggak usah periksa. Dia sendiri yang merasa tertekan. Aku sudah bilang ke dia bakal ngajak pergi jalan-jalan sehabis datang ke pesta pertunangannya Reiki sama Junia.”“Ya sudah, itu urusan kalian berdua sebagai suami istri. Kalian selesaikan saja sendiri. Mama janji dalam sepuluh tahun ke depan nggak akan nagih cucu. Mau punya anak atau nggak, itu terserah kalian.”“Makasih, Ma.”“Makasih apaan? Cepat pulang sana minta maaf
Read more

Bab 1374

Junia sekeluarga juga baru saja selesai makan malam pada saat itu. Karena suasana hati Olivia yang sedang kurang baik, sesudah makan Junia menemani dia jalan-jalan di sekitar rumahnya.“Liv, kalau nggak salah mertua kamu nggak pernah mendesak kamu untuk punya anak, ‘kan? Kamu jangan malah membebani diri sendiri.”Junia sudah menjadi saksi dari kisah cinta antara Olivia dengan Stefan, dan dia tidak pernah sekali pun mendengar keluarganya Stefan ingin cepat mempunyai cucu.“Mereka memang nggak mendesak, tapi aku yang khawatir sama diri sendiri karena masih belum hamil sampai sekarang. Nggak ada orang yang mendesak aku, memang pada dasarnya aku sendiri yang bikin stress. Jangankan keluarga kaya macam keluarganya Stefan. Keluarga yang biasa saja juga pasti bakal khawatir sudah menikah begitu lama tapi masih belum punya anak.”Junia menyadari di sekitarnya juga banyak orang yang langsung hamil tak lama setelah menikah, bahkan di zaman sekarang lebih banyak orang yang hamil dulu baru menikah
Read more

Bab 1375

“Ring ….”Tiba-tiba ponselnya Junia berdering.“Dari Reiki. Kayaknya Stefan minta bantuan sama Reiki. Tadi dia tanya kamu ada di mana,” ujar Junia.“Nanya juga nggak ada gunanya. Memangnya dia doang yang bisa marah-marah? Aku juga bisa.”Junia mendukung Olivia, dia merasa apa yang Olivia katakan itu benar. Olivia adalah orang yang percaya diri dan periang, tapi sekarang dia jadi khawatir dirinya tidak bisa hamil. Tekanan semacam ini tidak lain karena adanya tuntutan dari Stefan.“Kring ….”Ponsel Junia masih terus berbunyi, maka itu akhirnya Junia pun mengangkatnya.“Junia, kamu lagi sibuk? Nggak kangen sama aku? Kok lama banget baru diangkat teleponnya? Aku kangen banget sama kamu, nih. Kalau tadi kamu masih nggak angkat, aku langsung datang ke rumahmu.”Reiki berkata disertai dengan nada bergurau, yang mana itu adalah kata-kata yang paling menyentuh hati Junia. Hubungan mereka berdua begitu mulus karena temperamen mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. Sejak pertama kali be
Read more

Bab 1376

“Kamu nggak meriksa?”“Nggak, aku nggak meriksa. Kamu bilang sama aku kalau kamu nggak suka aku pegang kendali atas semuanya dan kamu jadi pihak yang nggak tahu apa-apa. Makanya aku nggak mau bergerak dulu kalau ada suatu hal yang melibatkanmu. Aku cuma nebak saja kalau Olivia ada sama kamu. Lagi pula kalian berdua kan sahabat dekat, jadi dia pasti akan bilang apa pun yang ada di pikirannya sama kamu,” ujar Reiki cepat. “Olivia memang nginap di rumahku. Kamu bilang saja sama Pak Stefan kalau untuk sementara Olivia akan nginap di sini dan nggak akan pulang,” balas Junia.Reiki mengangguk seraya berkata, “Oke, nanti aku akan bilang sama Stefan. Sayang, apa ada lagi yang mau kamu omongin sama aku?”“Jadikan atasanmu sebagai pelajaran dan jangan tiru dia,” jawab Junia.Reiki langsung tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, aku selalu jadiin dia contoh negatif. Aku nggak akan melakukan apa pun yang dilakukan Stefan yang bisa buat Olivia marah.”“Kamu benar-benar membuatku tenang. Aku cinta k
Read more

Bab 1377

Olivia berbalik lalu mencubit Junia pelan seraya berkata, “Aku tidur saja, deh. Biar aku nggak kayak ikan goreng.”Junia langsung merangkul Olivia lalu berkata, “Kalian berdua kan sudah lama menikah. Wajar saja kalau ada konflik di antara kalian. Semua konflik itu akan segera berlalu dan langit akan kembali cerah lagi. Sekarang kamu istirahat saja dengan tenang. Dengan begitu, kamu bisa menyambut hari esok dengan lebih bersemangat.”“Junia, untung banget deh aku punya kamu. Aku bisa ngobrol sama kamu kalau suasana hatiku ini lagi buruk,” puji Olivia.“Kita kan teman lama, jadi wajar saja kalau kita saling berbagi suka dan duka. Lagi pula, aku juga akan ngobrol sama kamu kalau suasana hatiku lagi buruk. Sudahlah, kamu tidur dulu. Jangan kebanyakan mikir,” balas Junia sambil tersenyum. Olivia langsung mengangguk. Tidak lama kemudian, akhirnya dia tertidur. Situasi di rumah keluarga Santoso sudah sangat sepi dan sunyi ketika Stefan tiba. Semua orang juga sudah tertidur. Akhirnya Stefan
Read more

Bab 1378

Dia rela menerobos masuk ke dalam kediaman keluarga Santoso agar dirinya bisa membawa pulang Olivia tanpa mengganggu keluarga Santoso yang sedang beristirahat. Begitulah kira-kira pemikiran Stefan saat ini. Namun, dia tidak tahu kalau keluarga Santoso memelihara 2 ekor anjing serigala yang sedang menatapnya di sudut halaman. Stefan melihat dua ekor anjing serigala sedang menatapnya ketika dia sudah berhasil memanjat pagar kediaman keluarga Santoso dan hendak melompat turun. Anjing itu menatap Stefan dengan mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi dengan tatapan mata waspada mereka yang mengarah ke Stefan.Stefan benar-benar ketakutan sampai hampir terjatuh dari atas pintu gerbang. Stefan tahu kalau orang-orang di lingkungan ini juga memelihara anjing karena dia mendengar suara gonggongan anjing-anjing itu ketika dia melintas. Namun, dia tidak tahu kalau ternyata keluarga Santoso juga memelihara anjing. Karena kedua anjing itu tidak menggonggong ketika dia memarkirkan mobilnya di depan r
Read more

Bab 1379

Stefan memperhatikan Grace yang kembali masuk ke dalam rumahnya. Dia sempat terdiam cukup lama di depan pintu gerbang kediaman keluarga Santoso. Sampai akhirnya dia kembali ke dalam mobilnya dan pergi beberapa menit kemudian. Keesokan paginya, Stefan bergegas pergi ke kediaman keluarga Santoso. Stefan melihat pintu gerbang rumah keluarga Santoso telah dibuka dan kedua anjing itu juga sudah diikat. Stefan langsung berpikir kalau dirinya pasti datang terlambat. Grace yang sedang menyapu halaman buru-buru menghampirinya ketika Stefan baru memarkirkan mobilnya di depan rumah keluarga Santoso. “Stefan, Junia dan Olivia sudah pergi. Mereka bilang sih mau ke restorannya Odelina, makanya mereka pergi pagi-pagi sekali,” ujar Grace. “Mereka perginya sudah lama ya, Tante?” tanya Stefan lagi. “Sekitar 20 menit yang lalu. Olivia bilang, dia mau jemput Russel di tempat Odelina makanya dia berangkat lebih cepat dari rencana,” jawab Grace. “Aku mau pergi ke tempatnya Odelina dulu ya, Tante. Teri
Read more
PREV
1
...
134135136137138
...
329
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status