Share

Bab 1370

Author: Anggur
“Pak, Bu, Den Stefan sudah pulang?”

“Ngapain dia pulang? Olivia juga pulang bareng sama dia?” tanya Handi.

“Cuma ada dua mobil. Den Stefan nyetir sendiri, terus di belakang ada mobil pengawalnya. Kayaknya Non Olivia nggak ikut.”

Handi mendengus sebagai bentuk jawaban dan memberikan perintah, “Suruh koki masak lebih banyak.”

Si pelayan langsung pergi ke dapur setelah mendapatkan mandat dari sang majikan, sedangkan Handi sendiri kembali menghadapi istrinya, “Gimana? Sudah ketemu cara untuk lepas dari kepunganku? Kalau belum, aku pergi dulu.”

“Kasih aku waktu untuk mikir sebentar, jangan berisik. Aku pasti bisa ketemu caranya. Oh ya, tadi Bi Yona bilang apa? Stefan sudah pulang? Memangnya dia ada waktu kosong untuk pulang?” tanya Dewi.

“Siapa yang tahu? Sejak punya istri, dia jadi jarang pulang kemari. Pulang juga paling cuma sebentar, habis itu langsung pergi lagi. Tempat ini sudah kayak bukan rumah dia saja rasanya.”

“Stefan pernah bilang dia nganggap kamu sebagai panutan. Kamunya giman
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1371

    “Nenek kamu pernah bilang, siapa pun yang bisa ngelahirin anak cewek bakal dikasih satu triliun dari dana keluarga sebagai hadiah. Aku sama mama kamu juga bakal kasih hadiah. Jumlahnya masing-masing memang nggak setinggi ya nenek kamu kasih, tapi kalau dijumlahin, hampir mendekati,” kata Handi.Entah sudah ada berapa banyak harta pribadi yang Handi dan Dewi kumpulkan selama ini, tapi yang pasti satu triliun tidak seberapa bagi mereka.“Sampai sekarang masih belum ada orang yang dapat satu triliun itu, lho. Makanya, Stefan, kamu sama Olivia harus berjuang, ya.”Dewi pun menambahi, “Kalau kamu bisa kasih Mama cucu cewek, Mama bakal kasih sebagian dari koleksi perhiasan Mama.”Setelah kedua orang tuanya selesai berbicara, barulah giliran Stefan yang berbicara, “Hasil tes urin bilang negatif.”“Negatif?” sahut Handi sambil melihat senyuman istrinya yang seketika menegang, lalu dia kembali berkata, “Nggak apa-apa. Kalian masih muda, baru juga setengah tahun menikah. Resepsi pernikahannya sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1372

    “… aku juga nggak ngomong apa-apa yang bikin dia sakit hati. Aku cuma langsung pergi saja, masa dia sampai nangis?”“Kalau Olivia yang pergi duluan ninggalin kamu sendiri di rumah sakit. Apa yang kamu rasain?” tanya Dewi.Putra sulungnya yang satu ini memang paling tidak bisa mengatasi emosinya sendiri. Tak heran ibunya Olivia memaksa Stefan menikahi Olivia sebagai bentuk balas budi. Dengan sifat Stefan yang mudah marah itu, jika dia menikah dengan wanita lain pasti sudah terjadi perang dingin.“Nggak bareng aku juga dia bisa pulang sendiri. Dia kan tahu jalan. Pokoknya aku sudah bilang aku nggak mau periksa. Dia bilang aku takut sama dokter, padahal aku sudah bilang berkali-kali aku sehat-sehat saja, tapi dia masih nggak percaya. Kehamilan kan bukan sesuatu yang bisa datang begitu saja kapan pun kita mau. Kalau nggak bisa hamil, ya sudah. Aku menikah sama dia juga belum lama. Kalau sudah sepuluh tahun menikah masih belum punya anak, baru wajib periksa.”“Kalau mau tunggu sampai sepulu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1373

    “Papa Mama juga berharap bisa gendong cucu?”“Mama mau cucu, tapi Mama nggak pernah maksa kamu ataupun Olivia untuk hamil. Kamu jangan nanti malah nyalahin Mama,” kata Dewi.“Tapi Olivia pasti ngerasa tertekan.”“Kamu harus bilang ke dia, ngelahirin anak itu nggak bisa dipaksa. Papa Mama nggak pernah masa kalian untuk cepat punya anak. Justru makin dipaksa, makin susah hamil nanti. Kalian berdua kan masih baru menikah, nggak masalah. Kalau sudah tiga tahun tapi masih belum bisa hamil juga, baru wajib periksa kesehatan.”“Justru itu. Aku juga sudah bilang ke Olivia nggak usah periksa. Dia sendiri yang merasa tertekan. Aku sudah bilang ke dia bakal ngajak pergi jalan-jalan sehabis datang ke pesta pertunangannya Reiki sama Junia.”“Ya sudah, itu urusan kalian berdua sebagai suami istri. Kalian selesaikan saja sendiri. Mama janji dalam sepuluh tahun ke depan nggak akan nagih cucu. Mau punya anak atau nggak, itu terserah kalian.”“Makasih, Ma.”“Makasih apaan? Cepat pulang sana minta maaf

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1374

    Junia sekeluarga juga baru saja selesai makan malam pada saat itu. Karena suasana hati Olivia yang sedang kurang baik, sesudah makan Junia menemani dia jalan-jalan di sekitar rumahnya.“Liv, kalau nggak salah mertua kamu nggak pernah mendesak kamu untuk punya anak, ‘kan? Kamu jangan malah membebani diri sendiri.”Junia sudah menjadi saksi dari kisah cinta antara Olivia dengan Stefan, dan dia tidak pernah sekali pun mendengar keluarganya Stefan ingin cepat mempunyai cucu.“Mereka memang nggak mendesak, tapi aku yang khawatir sama diri sendiri karena masih belum hamil sampai sekarang. Nggak ada orang yang mendesak aku, memang pada dasarnya aku sendiri yang bikin stress. Jangankan keluarga kaya macam keluarganya Stefan. Keluarga yang biasa saja juga pasti bakal khawatir sudah menikah begitu lama tapi masih belum punya anak.”Junia menyadari di sekitarnya juga banyak orang yang langsung hamil tak lama setelah menikah, bahkan di zaman sekarang lebih banyak orang yang hamil dulu baru menikah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1375

    “Ring ….”Tiba-tiba ponselnya Junia berdering.“Dari Reiki. Kayaknya Stefan minta bantuan sama Reiki. Tadi dia tanya kamu ada di mana,” ujar Junia.“Nanya juga nggak ada gunanya. Memangnya dia doang yang bisa marah-marah? Aku juga bisa.”Junia mendukung Olivia, dia merasa apa yang Olivia katakan itu benar. Olivia adalah orang yang percaya diri dan periang, tapi sekarang dia jadi khawatir dirinya tidak bisa hamil. Tekanan semacam ini tidak lain karena adanya tuntutan dari Stefan.“Kring ….”Ponsel Junia masih terus berbunyi, maka itu akhirnya Junia pun mengangkatnya.“Junia, kamu lagi sibuk? Nggak kangen sama aku? Kok lama banget baru diangkat teleponnya? Aku kangen banget sama kamu, nih. Kalau tadi kamu masih nggak angkat, aku langsung datang ke rumahmu.”Reiki berkata disertai dengan nada bergurau, yang mana itu adalah kata-kata yang paling menyentuh hati Junia. Hubungan mereka berdua begitu mulus karena temperamen mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. Sejak pertama kali be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1376

    “Kamu nggak meriksa?”“Nggak, aku nggak meriksa. Kamu bilang sama aku kalau kamu nggak suka aku pegang kendali atas semuanya dan kamu jadi pihak yang nggak tahu apa-apa. Makanya aku nggak mau bergerak dulu kalau ada suatu hal yang melibatkanmu. Aku cuma nebak saja kalau Olivia ada sama kamu. Lagi pula kalian berdua kan sahabat dekat, jadi dia pasti akan bilang apa pun yang ada di pikirannya sama kamu,” ujar Reiki cepat. “Olivia memang nginap di rumahku. Kamu bilang saja sama Pak Stefan kalau untuk sementara Olivia akan nginap di sini dan nggak akan pulang,” balas Junia.Reiki mengangguk seraya berkata, “Oke, nanti aku akan bilang sama Stefan. Sayang, apa ada lagi yang mau kamu omongin sama aku?”“Jadikan atasanmu sebagai pelajaran dan jangan tiru dia,” jawab Junia.Reiki langsung tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, aku selalu jadiin dia contoh negatif. Aku nggak akan melakukan apa pun yang dilakukan Stefan yang bisa buat Olivia marah.”“Kamu benar-benar membuatku tenang. Aku cinta k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1377

    Olivia berbalik lalu mencubit Junia pelan seraya berkata, “Aku tidur saja, deh. Biar aku nggak kayak ikan goreng.”Junia langsung merangkul Olivia lalu berkata, “Kalian berdua kan sudah lama menikah. Wajar saja kalau ada konflik di antara kalian. Semua konflik itu akan segera berlalu dan langit akan kembali cerah lagi. Sekarang kamu istirahat saja dengan tenang. Dengan begitu, kamu bisa menyambut hari esok dengan lebih bersemangat.”“Junia, untung banget deh aku punya kamu. Aku bisa ngobrol sama kamu kalau suasana hatiku ini lagi buruk,” puji Olivia.“Kita kan teman lama, jadi wajar saja kalau kita saling berbagi suka dan duka. Lagi pula, aku juga akan ngobrol sama kamu kalau suasana hatiku lagi buruk. Sudahlah, kamu tidur dulu. Jangan kebanyakan mikir,” balas Junia sambil tersenyum. Olivia langsung mengangguk. Tidak lama kemudian, akhirnya dia tertidur. Situasi di rumah keluarga Santoso sudah sangat sepi dan sunyi ketika Stefan tiba. Semua orang juga sudah tertidur. Akhirnya Stefan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1378

    Dia rela menerobos masuk ke dalam kediaman keluarga Santoso agar dirinya bisa membawa pulang Olivia tanpa mengganggu keluarga Santoso yang sedang beristirahat. Begitulah kira-kira pemikiran Stefan saat ini. Namun, dia tidak tahu kalau keluarga Santoso memelihara 2 ekor anjing serigala yang sedang menatapnya di sudut halaman. Stefan melihat dua ekor anjing serigala sedang menatapnya ketika dia sudah berhasil memanjat pagar kediaman keluarga Santoso dan hendak melompat turun. Anjing itu menatap Stefan dengan mengangkat kepala mereka tinggi-tinggi dengan tatapan mata waspada mereka yang mengarah ke Stefan.Stefan benar-benar ketakutan sampai hampir terjatuh dari atas pintu gerbang. Stefan tahu kalau orang-orang di lingkungan ini juga memelihara anjing karena dia mendengar suara gonggongan anjing-anjing itu ketika dia melintas. Namun, dia tidak tahu kalau ternyata keluarga Santoso juga memelihara anjing. Karena kedua anjing itu tidak menggonggong ketika dia memarkirkan mobilnya di depan r

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3557

    Setelah terdiam sejenak, Patricia melanjutkan ucapannya. “Dia bakal jadi penerus Gatara Group. Dia harus melahirkan generasi baru untuk meneruskan garis keturunan. Kalau dia nggak punya suami, dia gimana bisa punya keturunan? Anak itu malah bisa-bisanya ngomong cari cowok one night stand dan mengandung anak cowok itu, nggak perlu repot-repot cari calon pasangan yang setia.”Singkat kata, Felicia ingin dibuahi oleh pria yang baru beberapa kali tidur dengannya dan membesarkan anaknya sendiri tanpa bantuan suami. Anak muda zaman sekarang memiliki pemikiran yang sangat berbeda dengan pendahulunya. Patricia meski sudah cukup lama menjadi kepala keluarga, dia masih tetap terikat dengan adat lama di mana perempuan harus menikah dan menjadi bagian dari keluarga suaminya. Dia tidak memiliki pemikiran yang lebih terbuka seperti Felicia.Dengan sangat berhati-hati Vandi menanggapi, “Bu Patricia, kami yang dikirim ke pusat pelatihan semuanya adalah yatim piatu. Kami nggak punya orang tua atau kaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3556

    Felicia meminta Vandi untuk berangkat ke gedung kantor Gatara Group.Dengan rasa khawatir Vandi berkata, “Kalau aku pergi, kamu sendirian di sini. Aku nggak bisa tenang tinggalin kamu sendiri.”“Nggak tenang kenapa? Yang bisa membunuhku cuma mamaku. Papa dan kakak-kakakku memang mau aku mati, tapi nyali mereka terlalu kecil. Kalau mereka mau membunuhku secara terang-terangan, mereka nggak akan selamat. Odelina dan yang lain nggak mungkin melakukan itu, dan mamaku nggak akan membunuhku.”Felicia sangat yakin akan hal itu. Jika ibunya ingin membunuhnya, Felicia pasti sudah mati entah berapa kali sejak dulu.“Kalau begitu aku ke sana dulu. Kalau ada apa-apa telepon aku,” ujar Vandi.“Iya, cepat pergi.”Atas dorongan dari Felicia, Vandi pun berangkat ke kantor Gatara Group sesegera mungkin. Suasana hati Patricia sedang buruk-buruknya karena dua hari ini dia harus bekerja di kantor, bahkan di akhir pekan pun ada banyak karyawan yang harus lembur. Gedung kantor menyala dengan terang benderan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3555

    Setelah percakapan dengan ibunya berakhir, Felicia menatap ayah dan kakak-kakaknya, lalu berkata, “Aku sudah bilang ke Mama, kalian semua boleh pulang.”Cakra dan ketiga anaknya juga merasa canggung saat mendengar percakapan antara Felicia dan Patricia. Mereka sudah menduga Patricia akan meminta anaknya untuk berbaikan dengan para kakaknya, tetapi bagai minyak dan air, mereka tidak mungkin bisa bersatu. Ivan dan adik-adiknya yang memang sejak awal tidak memiliki kasih sayang kepada Felicia jadi makin membencinya. Kalau bukan karena kondisi keluarga yang sedang kritis, mereka mungkin akan mencari cara bagaimana mereka bisa menghabisi nyawa Felicia. Namun saat ini mereka tidak melakukannya karena membunuh Felicia sama dengan merugikan diri sendiri.Namun apa boleh buat, ini salah mereka sendiri yang tidak sanggup menolong diri sendiri seingga harus bergantung kepada Felicia. Mereka hanya bisa bersembunyi di belakang ibunya dan memuaskan hasrat pribadi dengan memanfaatkan Gatara Group.“F

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3554

    Namun, Dania tidak sudi semudah itu melepaskan apa yang seharusnya menjadi milik dia. Dia bersikeras meminta harta dibagikan secara adil pasca perceraian. Lebih parahnya, Ivan bahkan pernah meminta Dania untuk merelakan semuanya dan cerai tanpa membawa apa-apa. Sebagai pihak yang jelas tidak bersalah, Dania jelas tidak sudi. Bukan hanya Dania saja, tetapi juga keluarganya sendiri merasa keberatan.Lantas perceraian mereka pun terus tertunda dan masih belum terselesaikan hingga detik ini. Felicia menduga mereka berdua sebenarnya sudah bisa erai sejak tahun lalu. Patricia mendorong Ivan untuk cepat cerai pertama adalah agar Dania bebas dan tidak lagi menghambat mereka, agar kedua pihak keluarga tidak berubah menjadi musuh. Kedua, dengan bercerai, anak-anaknya Ivan bisa tinggal dengan Dania. Dengan begitu, jika kelak terjadi sesuatu kepada keluarga Gatara, setidaknya keturunan Patricia masih terlindungi. Baik Patricia atau Cakra, mereka sama-sama ingin menjaga masa depan cucu-cucunya.Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3553

    Setelah terdiam sejenak mendengar ucapan putrinya, Patricia berkata, “Vandi selamanya milikmu. Aku nggak pernah bilang mau merebut dia dari kamu, dan aku juga nggak punya hak untuk melakukan itu.”Begitu asisten yang serba bisa ini ditugaskan untuk melayani seseorang, maka satu-satunya orang yang bisa membebastugaskan mereka adalah majikan mereka sendiri.“Aku mau ngobrol sama Vandi. Suruh Vandi datang sekarang, aku masih di kantor.”“Ada urusan apa Mama mau ngobrol sama Vandi?” Felicia bertanya dengan penuh waspada. “Kalau ada yang mau diomongin sama dia, bukannya harus kasih tahu aku dulu, baru nanti aku sampaikan ke dia?”“Felicia, kamu nggak percaya sama mama kamu sendiri? Aku ini mama kandungmu, lho. Memangnya aku bakal melakukan sesuatu yang bisa menyakiti kamu? Sudah kubilang kan Vandi itu selamanya milikmu. Aku nggak punya hak untuk merebut dia dari kamu. Nggak masalah kalau kamu nggak izizin dia untuk ketemu, biar aku saja yang ke rumah sakit sekarang. Toh sama saja aku bisa m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3552

    Itulah kelebihan para wanita di keluarga Gatara, tetapi di sisi lain, wanita sekuat itu apakah bisa bahagia dalam pernikahan?Dalam hati Ivan mengumpat adik perempuannya, tetapi di satu sisi dia merasa ayahnya ternyata adalah orang yang luar biasa sabar bisa menahan semua balasan ketus dari ibunya selama ini. Andaikan Ivan berada di posisi ayahnya ….Ivan jadi teringat ke masa-masa di mana dia baru beranjak dewasa, setiap kali dia menghadapi amarah ibunya, dia hanya bisa menurut dan menahan diri. Ayahnya ibarat gurunya kura-kura ninja yang penyabar, sementara Ivan dan adik-adiknya adalah kura-kura ninja yang dilatih untuk bersabar.“Felicia, kita ini satu keluarga!”“Dari dulu kalian nggak pernah menganggap aku sebagai keluarga. Yang ada di hati kalian cuma Fani, bukan aku. Kita semua sama-sama tahu, jadi nggak usah berlagak baik di depanku. Pa, kamu juga sama, sudahi akting jadi papa yang baik di depanku. Kamu mungkin bisa berlagak jadi orang baik, tapi aku nggak bisa. Sejak aku pulan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3551

    Siapa bilang di masa depan Gatara Group akan menjadi milik Felicia dan mereka semua akan bergantung kepadanya. Mereka tidak tahu saja menjilat dan memperlakukan Felicia seperti yang dulu mereka lakukan sebenanrya adalah perbuatan yang bodoh dan sesat. Apa mereka tidak sadar kalau situasi saat ini sudah berubah?Ivan dimaki oleh ibunya sendiri sampai dia tidak berani berkata-kata lagi. Lalu, mereka juga disuruh mengantar makan malam untuk Felicia setelah pulang kerja. Ivan tidak berani melawan seketika ibunya sudah memberi titah. Dia pun segera menghubungi ayahnya dan meminta dia untuk menyuruh koki membuatkan beberapa lauk, dibungkus dan diantar ke rumah sakit.Ketiga anak dan ayah itu bersama-sama menjenguk Felicia, tetapi mereka malah mendapat teguran keras. Cakra dari awal sudah berpesan kepada mereka bertiga untuk membawa Felicia pulang ke kampung halaman guna menghindari kekacauan yang terjadi di Gatara Group, tetapi tidak ada satu pun dari ketiga anaknya ini yang mendengarkan nas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3550

    Sungguh ironis. Keluarganya sendiri akan menjebaknya. Odelina yang bersaing dengannya justru tidak akan menjebaknya.“Feli, ini dari aku dan kakak-kakakmu. Kita sekeluarga. Kamu masuk rumah sakit, mana mungkin kami nggak datang jenguk kamu? Papa sudah tua, nggak punya banyak tenaga. Ditambah lagi pernah dirawat lama di rumah sakit. Jadi aku nggak bisa jaga kamu. Tapi kakak-kakakmu masih muda dan kuat. Mereka bisa jaga kamu. Kalau kamu merasa nggak leluasa dijaga kakakmu, boleh juga suruh kakak iparmu. Nggak perlu merepotkan Pak Vandi. Bagaimanapun juga, Pak Vandi orang luar.”Cakra sengaja menekankan kata “orang luar”, untuk mengingatkan Felicia agar menjaga jarak dari Vandi. Orang-orang di rumah sakit tidak tahu apa-apa, mereka pasti mengira Vandi suami Felicia. Cakra sangat tidak menyukai Vandi.Jangan lihat Cakra selalu sungkan saat bertemu Dikta, kadang mereka bisa terlihat begitu akrab seperti saudara. Padahal faktanya, orang yang paling dibenci Cakra adalah Dikta. Karena Patricia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3549

    Pada saat yang sama di Kota Cianter, rumah sakit.Felicia baru saja selesai makan. Dia ingin berjalan di luar bangsal. Baru saja keluar, dia bertemu dengan ayah dan kakak-kakaknya di depan pintu. Mereka baru saja hendak masuk. Ivan membawa beberapa kotak makan. Julio dan Erwin membawa satu keranjang besar berisi buah. Sedangkan sang ayah membawa sebuket bunga.Saat melihat Felicia, mereka spontan menatap Felicia, seolah-olah mereka tidak mengenalnya.“Pa, kenapa kalian datang ke sini?”Felicia bicara lebih dulu. Namun, dia hanya bertanya dengan sikap acuh tak acuh. Kemudian, dia minggir agar ayah dan kakak-kakaknya bisa masuk. Vandi sedang mencuci kotak makan di kamar mandi. Vandi yang menyiapkan makanan untuk Felicia tiga kali sehari.Selain makanan dari Vandi, Felicia tidak makan makanan dari siapa pun. Dia bahkan tidak berani makan makanan dari luar, karena takut diberi obat oleh ibunya lagi.Setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, dokter mengatakan kalau mereka tidak b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status