All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 741 - Chapter 750

1347 Chapters

Bab 741

Begitu keluar dari ruang makan, Dita memelankan suaranya dan bertanya, “Louis, siapa perempuan itu?”“Dia rekan kerja sama Bos,” jawab Louis dengan sikap profesional. “Bos dan Bu Rachel mau membicarakan hal tentang pekerjaan. Makanya Bos nggak punya waktu untuk bicara dengan Bu Dita. Bu Dita pulang saja dulu.”Dita menoleh dan melihat kembali ke dalam ruang makan. Akhirnya, dia pun pergi dengan enggan.Setelah melihat sosok Dita menghilang di pintu, Rachel baru bertanya dengan suara pelan, “Dia yang mengaku sebagai mamamu?”Terry mengangguk pelan, “Untuk saat ini aku masih belum tahu apa tujuannya. Abaikan saja dulu. Kalau sudah terdesak, dia secara alami akan lakukan tindakan yang nggak sesuai dengan rencananya.”Sekarang Rachel baru merasa lega. Selama pria itu mewaspadai orang yang mengaku sebagai orang tuanya itu, maka tidak ada yang perlu Rachel khawatirkan lagi.“Kamu harus hati-hati dalam segala hal. Kalau kamu butuh bantuan, beri tahu aku saja. Aku bawa anak-anak pulang dulu,”
Read more

Bab 742

“Baguslah, Rachel.”Melvin turut bahagia dari lubuk hatinya. Selama sebulan lebih ini, Rachel sudah seperti anggrek yang layu dan kehilangan semangat hidupnya. Meskipun dia tetap berusaha untuk hidup, perempuan itu tetap dipenuhi dengan keputusasaan.Melvin akhirnya melihat harapan lagi pada diri Rachel. Dia juga akhirnya mengerti apa arti Ronald bagi Rachel.“Tapi dia masih belum bisa pergi sekarang.” Rachel menghela napas dengan pelan, “Identitasnya yang sekarang, situasi di Perbatasan Helios, serta kelompok serakah di sekitarnya yang sedang mengincarnya. Semua itu membuatnya nggak mungkin bisa pergi dengan lancar. Rencanaku untuk saat ini yaitu bantu dia pulihkan ingatannya dulu. Sisanya baru aku rencanakan lagi pelan-pelan.”“Benar juga, bisa-bisanya aku lupa!” Melvin menepuk jidatnya sendiri, lalu berkata, “Peter baru saja sampai.”Melvin bergegas membawa Rachel ke dalam rumah. Rachel melihat ke arah ruang tamu dan melihat Peter yang tubuhnya dibalut dengan perban sedang berbaring
Read more

Bab 743

Ekspresi wajah Rachel menjadi semakin serius. Ronald terluka parah ketika para pemberontak membuat kekacauan terakhir kali. Kali ini pria itu mengalami ledakan amunisi lagi. Entah pria itu baik-baik saja atau tidak. Di tempat yang penuh dengan kejahatan dan perang ini, hati Rachel tidak akan pernah tenang.“Situasi menjadi semakin rumit.” Melvin berkata dengan suara berat, “Kebijakan baru yang dia umumkan telah mengganggu kepentingan pribadi banyak orang kaya. Nggak menutup kemungkinan orang-orang itu bersatu untuk melawannya.”Karl menopang dagunya dan berkata, “Tapi kebijakan baru yang dia promosikan telah memberikan banyak kesempatan kerja pada warga sipil dan juga meningkatkan ketertiban di sini. Terry tidak akan pernah kekurangan pengikut.”Rachel mengatupkan bibirnya dengan rapat, tidak tahu harus berkata apa. Tidak peduli apa pun yang terjadi di sini, tidak peduli betapa banyaknya kejahatan di sini, tidak peduli berapa banyak warga tak berdosa meninggal secara tragis, semua itu
Read more

Bab 744

Langit begitu gelap, membuat bintang bersinar lebih terang. Sinar rembulan seperti air yang mengalir lembut.Rachel tiba-tiba menjadi waspada ketika mendengar suara ketukan ringan di jendela balkonnya. Dia mengenakan mantel, lalu membuka tirai sedikit untuk melihat situasi di luar.“Ini aku.”Sebuah suara datang dari balik jendela. Rachel melihat seorang pria berjubah hitam berdiri di balkon. Pria itu tidak memakai topeng emas. Bekas luka di wajahnya terlihat jelas di bawah sinar bulan.Fitur wajahnya, garis wajahnya, lekukan bibirnya sama persis seperti di ingatan Rachel. Rachel mengulurkan tangan dan membuka kunci. Pria itu masuk dari balkon, membawa hawa dingin malam di tubuhnya.Sepasang matanya yang hitam pekat tampak semakin gelap dan berkilau di malam hari. Seperti sebuah pusaran yang membawa daya pikat yang mematikan. Jiwa Rachel tersedot sekaligus ke dalam pusaran itu. Dia bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri yang berdetak kencang.Namun, dia pura-pura bersikap tenang
Read more

Bab 745

Peter kembali ke kamarnya untuk mengambil perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan hipnoterapi.“Orang ini bisa dipercaya? Dia bisa mengembalikan ingatanku?” tanya Terry.“Aku juga nggak tahu berhasil atau nggak. Yang jelas harus kita coba dulu,” jawab Rachel.Kalau benar-benar sudah tidak ada cara lain lagi, Rachel terpaksa harus meminta bantuan kepada Catherine. Bicara soal Catherine, entah apa kabarnya sekarang …. Peter mengambil sebuah kotak dari kamarnya dan mengeluarkan beberapa peralatan yang ada di dalamnya. Dia lalu menyeret sebuah kursi dan duduk di samping Terry.“Sekarang kamu harus merilekskan badanmu, sama seperti kamu lagi berbaring di dalam pelukan orang tua. Penuh dengan rasa aman dan segala hal yang ada di sekitar kamu membuat kamu merasa nyaman ….”Wajah Terry pun seketika melemas seperti hendak tidur.“Bagus, sekarang tolong kasih tahu aku, apa ingatan paling pertama yang ada di kepalamu?” lanjut Peter.“Aku terbangun di sebuah tempat yang gelap dan berbau amis
Read more

Bab 746

“Kenapa?”“Sesi hipnoterapi tadi membawa aku masuk ke tempat yang banyak bunga bermekaran. Semuanya baik-baik saja, tapi tiba-tiba kamu muncul dan ngelihat kamu dibawa pergi sama orang lain. Ingatan itu terasa nyata banget, seakan-akan ada orang yang dengan paksa membawa kamu pergi dari hidupku. Rasa marah dan sedih yang tadi aku rasain begitu kuat … tapi begitu aku terbangun, aku nggak ingat apa-apa lagi.”Seiring Terry berbicara, dia mengalami rasa sakit di belakang kepalanya. Setiap kali dia berusaha menggali ingatannya di masa lalu, rasa sakit itu selalu datang lagi dan lagi ….“Ya sudah, nggak usah dipikirin lagi,” ucap Rachel tersenyum. “Anak-anak minta aku kasih sesuatu buat kamu.”Rachel lantas berjalan ke tepi ranjang dan mengeluarkan sebuah berkas dari bawah bantal untuk dia serahkan kepada Terry.“Ini dari Eddy dan Michael.”“Eddy, Michael … mereka yang nama panggilannya ‘Darren yang Suka Susu’ dan ‘Mike’ di dark web itu, ya?”“Iya. Mereka pernah bilang dulu sempat sering b
Read more

Bab 747

Rachel tertidur pulas sampai matahari bersinar terang di siang bolong. Dia langsung mengganti pakaian dan turun sesudah mandi. Keempat anaknya sedang sarapan di ruang makan, sementara Karl dan Peter sedang berbincang menggunakan bahasa Inggris.“Rachel, hari ini kamu kelihatannya cantik banget. Ada janji ketemuan sama seseorang, ya?” tanya Peter.“Aku mau ke konser, anak-anak mau ikut?”“Aku mau,” jawab Michelle, “Mama, aku sudah lama nggak main piano.”Rachel terburu-buru membawa keempat anaknya pergi meninggalkan Suwanda, jadi banyak hal yang terabaikan. Anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan seperti anak kecil pada umumnya, dan Michelle juga tidak bisa mengikuti les piano lagi. Eddy dan Michael juga tidak bisa mengerjakan pekerjaan mereka di kantor seperti dulu. Namun, Rachel terpaksa melakukan semua itu demi keamanan mereka sendiri.“Kalau begitu hari ini ayo kita pergi ke konser, nanti coba kita lihat apa kemampuan kamu sudah berkurang atau belum.”Michelle tentu sangat bahagi
Read more

Bab 748

Rachel menuntun keempat anaknya duduk di barisan depan. Namun ketika mereka baru saja masuk, tidak sedikit orang yang menatap mereka sinis. Hampir setengah dari penonton yang ada menganggap keempat anaknya Rachel hanyalah anak nakal yang akan membuat keributan saat acaranya dimulai nanti.“Cepat lihat, Bu Mavis sudah datang.”Sontak, semua orang melirik ke sesosok wanita anggun yang baru saja masuk ke dalam gedung opera tersebut. Penampilan orang itu di TV dan di kenyataan tidak terlalu berbeda jauh. Dia tampak begitu muda dan elegan.Wanita yang bernama Mavis itu sudah berusia 40-an tahun, tapi perawatan tubuhnya begitu luar biasa sehingga dia masih terlihat seperti 30-an. Mavis duduk di kursi kehormatan yang lokasinya persis di depan Rachel.Tak lama, konser pun dimulai. Acara utama konser hari ini adalah permainan yang dibawakan oleh duo pianis termuda di Singapura, yang terdiri dari satu pria dan satu wanita. Alunan musik yang mereka bawakan mengalir dengan sangat merdu, membuat pa
Read more

Bab 749

Kebanyakan dari penonton yang datang hari ini tertarik karena mengetahui Piano Concerto No. 2 in G Minor akan dimainkan. Ketika mereka mendengar bahwa karya tersebut tidak lain dimainkan hari itu, tentu banyak yang merasa kecewa. Mavis pun bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi.“Maaf, Bu Mavis. Kalau Ibu nggak buru-buru, apa bisa minta waktunya sebentar untuk mendengar Piano Concerto No. 2 in G Minor yang anakku mainkan?”“Anak kamu?” tanya Mavis.“Aku bisa main Piano Concerto No. 2 in G Minor,” kata Michelle dengan penuh keyakinan. “Aku belajar dari Pak Albert. Pak Albert bilang pemahamanku tentang lagu itu cukup kuat, jadi aku harap Bu Mavis bisa kasih aku kesempatan sebentar saja.”“Albert? Albert yang itu maksudnya?”“Dulu aku pernah dengar katanya Albert menerima satu murid lagi, mungkinkah murid itu maksudnya anak ini?”“Gurunya memang sudah terkenal di seluruh dunia, tapi anak kecil begitu apa benar-benar bisa memainkan Piano Concerto No. 2 in G Minor?”“Lagu itu
Read more

Bab 750

Hal itu membuat Michael teringat dengan sikap Michelle yang hanya diam saja selama satu bulan terakhir. Michelle tidak banyak bicara, dan itu membuat Michael berpikir kalau adiknya tidak tahu apa-apa. Padahal, justru Michelle lebih peka dari siapa pun. Sejak awal Michelle sudah tahu bahwa terjadi sesuatu pada ayahnya. Namun, pikirannya yang masih belum matang itu tidak bisa mencerna apa yang sedang terjadi sebenarnya.Setiap hari Michelle lalui dengan rasa takut dan gelisah, hingga akhirnya dia bertemu dengan sang ayah, dan rasa takut itu pun menghilang. Oleh karena itulah, Michelle bisa memainkan lagu ini dengan mudah.Setelah bagian yang membangkitkan rasa takut itu terlewati, perlahan-lahan irama lagu menjadi lebih halus. Kedua pianis berbakat yang seharusnya membawakan lagu ini tidak bisa menghayati emosi yang dibawakan oleh lagu ini secara sempurna, tapi seorang anak kecil yang baru berusia empat tahun ternyata mampu membuat mereka merasakan sensasi yang dialami oleh sang komposer
Read more
PREV
1
...
7374757677
...
135
DMCA.com Protection Status