All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 271 - Chapter 280

1347 Chapters

Bab 271

Mobilnya melaju dan tiba di depan pintu kediaman Ronald. Darren sudah menyelesaikan tugas sekolahnya lebih awal dan tengah duduk di ruang tamu menunggu seseorang. Hilmi merasa sangat bangga karena tuan mudanya bisa menyelesaikan tugas tepat waktu untuk pertama kalinya.Kalau Rachel dan Michelle setiap hari datang ke sini untuk makan malam, pasti nilai Darren akan meningkat pesat menyaingi Eddy. Ketika mobil baru saja berhenti, Darren sudah melonjak bangkit dan berlari keluar.“Tante Rachel, akhirnya kalian datang! Aku sudah menunggu kalian dari tadi!”“Michelle, baju kamu hari ini cantik sekali! Kamu seperti putri yang keluar dari TV!” Darren menggandeng tangan mungil Michelle tapi ditepis dengan dingin oleh perempuan itu.Darren tampak sedih dan memanyunkan bibirnya. Kemudian dia menyunggingkan seulas senyum lagi dan berkata, “Michelle, hari ini aku minta Kakek Hilmi beliin banyak sekali puzzle dan boneka kayu. Semuanya kesukaan kamu, kita main bareng-bareng saja yuk!”Michelle hanya
Read more

Bab 272

Karena tinggi tubuhnya sangat pendek, dia berlalu lalang di antara orang-orang hingga akhirnya menghilang dari pandangan Yose.“Den Michael!”Yose terlihat luar biasa panik karena Michael sudah menghilang dari pandangannya. Jangan sampai dia ditangkap oleh orang lain. Bahkan sekarang Yose tidak ada niat buat memikirkan kenapa Michael bisa datang ke rumah sakit.Lelaki itu mencari ke sekeliling dan selama sepuluh menit tidak menemukan sosok Michael. Ketika dia berencana untuk meminta bantuan resepsionis rumah sakit, sebuah suara terdengar dari balik tubuhnya, “Om Yose, Om cari aku?”Yose berbalik dan ketika melihat Michael berdiri di belakangnya, jantungnya langsung terasa luar biasa lega. “Den Michael ke mana saja? Den buat saya terkejut!”“Aku hanya beli plester saja,” kata Michael sambil mengangkat barang di tangannya.“Mami pakai sepatu hak dan sering lecet bagian belakang kakinya. Makanya aku beli plester untuk mami simpan.”“Di rumah ada plester, kenapa harus kabur begitu jauh.”M
Read more

Bab 273

Bocah lelaki itu melangkah turun dan menatap ruang tamu yang terlihat terang. Dulu setiap dia pulang ke rumah, di ruang tamu hanya ada pelayan yang tengah beres-beres kalau tidak adalah ayahnya yang tengah melihat dokumen. Sedangkan saat ini justru terlihat begitu hangat dan sangat menyenangkan.Ayahnya yang selama ini bersikap dingin dan angkuh ternyata bisa duduk di atas matras dan memegang potongan puzzle. Sosok Darren yang selama ini tidak mau kalah justru terlihat tengkurap di matras dengan tenang. Sosok Hilmi yang biasanya sibuk juga tengah memegang es krim dan duduk di samping sambil tersenyum hangat.Eddy melangkah masuk dan pelayan yang berdiri di pintu masuk langsung menyapanya. Mendengar sapaan tersebut membuat beberapa orang yang ada di matras langsung menoleh dengan kompak.Michelle mengangkat kepalanya perlahan dan tatapannya mendarat pada sosok Eddy. Dia pernah melihat orang itu ketika berada di depan pintu rawat Darren.Meski sesaat, Michelle mengingat wajahnya karena s
Read more

Bab 274

Jelas-jelas dia yang kenal Michelle duluan dan dia yang lebih sayang pada bocah perempuan itu. Kenapa semuanya jadi seperti ini? Mata Darren berkaca-kaca dan mulai memerah. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan langsung memisahkan Eddy.“Michelle, aku bawa kamu main puzzle saja,” kata Darren sambil menggenggam tangan Michelle.“Tadi kita senang sekali main puzzle dan baru jadi setengah, ayo kita selesaikan sisanya.”Michelle menaikkan alisnya dan menepis tangan Darren dengan kuat. Akan tetapi Darren menggenggamnya dengan kuat tanpa berniat melepaskan.“Darren, kamu nggak lihat Michelle nggak suka? Lepaskan!” kata Eddy dengan kening berkerut.“Nggak mau!”Darren menegakkan punggungnya dan menarik lengan Michelle dengan kuat. Tidak masalah kalau Michael rebutan dengannya, setidaknya lelaki itu kakaknya Michelle. Akan tetapi kenapa kakaknya juga merebut Michelle?Dia begitu menyukai Michelle dan melakukan begitu banyak hal demi Michelle, tetapi kenapa sikap Michelle seperti itu pa
Read more

Bab 275

Michael bergegas berlari ke arah adiknya dan menyembunyikannya di balik punggungnya sendiri. Sorot mata dinginnya menatap Eddy dengan tajam. Akhirnya dia bertemu dengan Eddy setelah sekian lama datang ke rumah keluarga Tanjaya. Kalau tahu Eddy akan pulang, seharusnya dia tidak meninggalkan adiknya seorang diri di sini.Eddy menatap Michael dalam diam. Keduanya berpandangan dan berinteraksi dalam diam.“Non Michelle, ayo sama Kakek Hilmi. Kakek olesin obat, kenapa tangan kamu yang putih bisa sampai memerah seperti ini? Kasihan sekali.”Hilmi datang mendekat sambil membawa kotak obat. Di sana dia merasakan suasana yang sedikit aneh. Michael perlahan mengepalkan telapak tangannya. Seharusnya dia tidak meninggalkan adiknya seorang diri dan membuat adiknya terluka.“Lain kali jangan mendekati adik aku lagi!” kata Michael penuh penekanan.“Kamu ya kamu, beda dengan Michelle. Kamu nggak berhak mengatur hubungan aku dengan dia!” kata Eddy.“Kamu nggak berhak berinteraksi dengan adikku. Kamu it
Read more

Bab 276

Gadis kecil itu langsung melompat dari atas sofa sambil menarik tangan Michael. Walaupun gadis kecil itu tidak mengatakan apa pun, gerak-geriknya sudah sangat jelas. Michael menggandeng tangan gadis kecil itu dan berjalan keluar sambil menekankan setiap kata-katanya. “Besok-besok jaga jarak dengan kedua kakak-beradik dari keluarga Tanjaya itu.”Michelle hanya mengerucutkan bibirnya, lalu berbicara dengan suara yang sangat, sangat kecil. “Eddy ….”Seluruh badan Michael langsung menjadi kaku.Pertama kali adik perempuannya ini berbicara yaitu mengucapkan Papa Ronald, untuk kedua kalinya dia juga mengucapkan Papa Ronald.Kali ini, ketika ketiga kali adik perempuannya berbicara, yang diucapkan adalah nama Eddy.Padahal ini adalah pertama kalinya Michelle dan Eddy bertemu secara langsung. Hanya dalam pertemuan pertama, Eddy bisa semudah itu langsung memasuki dunia adiknya?Michael menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara rendah, “Eddy dan Darren adalah kakak beradik yang berasa
Read more

Bab 277

Raut wajah Vrilla langsung berubah mendengar jawaban Rachel yang begitu menganggap enteng jerih payahnya ini. Namun seketika, senyum palsu kembali mengembang di wajahnya. “Rachel, kenapa kamu datang sendiri? Di mana kedua anak-anakmu?”Nenek Irma berjalan keluar dengan bantuan tongkat di tangannya, sepasang matanya yang pucat dan juga tua melihat ke belakang Rachel. “Kamu nggak membawa kedua anakmu untuk datang ke sini?” tanyanya dengan nada kecewa yang tidak dapat disembunyikan.Orang semakin berusia akan semakin menyukai keramaian yang dibuat oleh anak-anak. Walaupun Nenek Irma masih belum menyiapkan hadiah pertemuan, dirinya sudah tidak sabar untuk melihat kedua cucunya itu.Rachel tersenyum tipis sambil membantu Nenek Irma duduk di kursi.“Anak-anak masih takut kalau langsung ketemu orang baru, lain kali aku akan bawa mereka ke sini. Nenek, apa kondisi badan kamu ada lebih baik?” tanya Rachel lembut sambil mengikat rambut.Nenek Irma terbatuk-batuk sambil menjawab Rachel, “Masih sa
Read more

Bab 278

“Nggak ada hal apa pun yang bisa didiskusikan dalam hal ini,” ucap Rachel dengan suara yang sangat dingin, raut wajahnya langsung berubah menjadi kaku.“Rachel, kalau kedua anak itu ternyata memang keturunan dari keluarga Chendrasa, maka hal ini memang harus didiskusikan terlebih dahulu,” ucap Nenek Irma sambil menghela nafas panjang.“Kamu seorang perempuan sendirian melahirkan anak di luar sana, lalu membesarkan mereka berdua dengan susah payah, tentu saja kita nggak bisa memberikan kedua anak kita kepada keluarga Chendrasa begitu saja ….”“Aku sudah bilang, kedua anak itu adalah milikku dan nggak ada hubungannya dengan siapa pun! Aku nggak akan pernah memberikan kedua anak itu kepada siapa pun untuk dibesarkan!” ucap Rachel dengan sangat tegas. Walaupun yang dihadapinya kali ini adalah Nenek Irma, kesabarannya tetap hilang.“Rachel, Pak Tony sudah bilang, dia akan memikirkan cara untuk bercerai dengan istrinya yang sekarang, lalu menjemput kedua anak kamu kembali ke Denki Group. Ked
Read more

Bab 279

“Rachel mencari pengacara yang paling terkenal di negeri ini, Andre, sehingga Tony nggak bisa menang.” Shania mengucapkan kalimatnya kata demi kata, “Tony sangat mementingkan reputasi dirinya sendiri, siapa tahu pada akhirnya gugatan ini nggak berhasil ….”Vrilla bersandar pada kursinya, lalu mendengus dengan dingin. “Kalau begitu, kita tinggal menambahkan apinya saja, memaksanya untuk bisa menyelesaikan gugatan ini.”“Ma, ternyata memang benar, hati ibu dan anak bersatu, aku juga memikirkan hal yang sama. Kemarin aku menyuruh orang untuk foto diam-diam, sekarang aku akan mengirimkannya ke Mama,” ucap Shania sambil tertawa. “Ma, pergunakan kesempatan ini baik-baik, ingat untuk selalu berhati-hati. Sekarang aku berada di luar negeri, sekalipun berita ini heboh, Eddy juga nggak akan mencurigai aku. Ma, aku percayakan urusan ini sama Mama.”“Shania, kamu tenang saja.”Vrilla membuka layar ponselnya lalu melihat foto-foto yang dikirimkan oleh Shania dengan seksama. Sebuah senyum kemenanga
Read more

Bab 280

Di dalam dunia pianis, Alice juga memiliki reputasi yang baik. Dulu dirinya sempat memiliki keberuntungan untuk bermain piano bersama Albert. Di hadapan Albert, Alice juga masih bisa berbicara baik dengannya.Mereka berdua pun berjalan menuju ruang istirahat, tapi baru saja sampai di depannya, seorang penjaga sudah langsung menghadang mereka.“Master Albert sedang sibuk, mohon kalian berdua kembali.”Begitu banyak orang yang ingin bertemu dengan master Albert, membuat wajah penjaga itu menjadi dingin dan berkata mengikuti format-format yang sebelumnya.Shania tertawa dan berkata, “Beliau adalah Master Alice, dan sudah saling mengenal cukup lama dengan Master Albert. Tolong informasikan sebentar kepada Master Albert.”“Master Albert sudah bulang, bahwa dirinya tidak ingin menemui siapa pun.”Pengawal itu persis seperti sebuah dinding yang menghadang di depan ruang istirahat.Raut wajah Alice langsung berubah kecewa, “Master Albert mungkin mempunyai masalah lain yang cukup penting, kita
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
135
DMCA.com Protection Status