Gawat, jangan-jangan Michael marah hingga menjadi gila?!Begitu Nana menoleh ke belakang, matanya bertemu dengan mata licik Kevin yang baring di tempat tidur. Kevin mengedipkan matanya dan berkata, “Bagaimana dengan penampilanku tadi?”Nana menatap pria itu tanpa daya, “Kakakmu bakal benci banget sama kamu.”Pura-pura terlihat kasihan dengan sikap tenang, tidak ingin rugi sendiri, malah membuat orang lain menanggung kerugian untuknya. Mengapa dulu Nana mengira kalau pria ini pria yang jujur?Keduanya mengobrol sebentar, tiba-tiba ekspresi wajah Kevin berubah. Dia tersenyum dan berkata, “Sayang, kamu keluar dulu, ya. Aku capek, mau istirahat sebentar.”“Capek, ya? Ada yang nggak nyaman, nggak?” tanya Nana yang menjadi gugup.“Nggak apa-apa.” Kevin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, dia tetap berkata dengan tenang, “Dengarkan aku, kamu keluar saja. Kamu lihat bagaimana pertarungan kakakmu dan kakakku, apakah ada yang terluka.”“Oke.” Nana mengangkat tangan dan membelai alis Kevin,
Read more