Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 1121 - Bab 1130

1347 Bab

Bab 1121

“Tentu saja!” puji Darren dengan bangga.Sesaat kemudian mereka tiba di hotel tempat Nadira tinggal. Keduanya langsung bertemu dengan perempuan itu di lobi.“Darren? Nana? Kenapa kalian ada di sini?” tanya Nadira terkejut.“Kak Nadira? Kebetulan sekali, eh, maksudnya long time no see!” ujar Nana dengan tergagap.Darren mengelus kepala Nana untuk menenangkan perempuan itu dan kemudian menatap Nadira. Tatapannya berubah serius sambil berkata, “Kak Nadira, kami sengaja mencarimu.”“Mencariku? Ada apa?” tanya Nadira dengan raut dingin dan terlihat waspada.“Mungkin kita bisa ganti tempat untuk bicara?” ujar Darren.Sepuluh menit kemudian, mereka duduk di kafe seberang hotel. Nadira mengaduk kopinya dengan sendok kecil sambil menertawakan dirinya sendiri dan berkata, “Hari ini aku berjodoh sekali dengan keluarga Tanjaya. Dalam sehari ketemu tiga orang.”Selama tiga tahun mereka tidak saling berkomunikasi, mendadak adik kakak ini muncul di hadapannya. Jika mereka bilang tidak ada hubungannya
Baca selengkapnya

Bab 1122

“Waktu itu semua orang di rumah terkejut. Papa marah besar dan semua keluarga menyalahkan diri mereka sendiri.”Suara Nana gemetar ketika mengingat kembali masa-masa kelamnya. Matanya yang berbinar tampak berkabut dan kehilangan binarnya.“Kakak sendiri yang menghukum orang itu dan menemukan banyak musuh. Waktu itu Kakak hidup dengan sangat sulit … semua orang yang ada di rumah juga sangat sulit.”“Cukup, Nana! Jangan katakan lagi. Semuanya sudah berlalu,” ujar Nadira dengan iba.“Aku nggak pernah melihat Kak Eddy begitu mati-matian. Dia sedang menyalahkan dirinya sendiri,” lanjut Nana yang masih berada dalam ingatannya. Yang membuatnya sulit terlepas dari bahaya pelecehan kala itu bukanlah penjahatnya, melainkan rasa bersalahnya pada keluarga.Nana mengepalkan kedua telapak tangannya dan dengan wajah memucat berkata, “Kak Eddy dan Kak Michael nggak tidur, Mama dan Kak Michelle suka menangis dalam diam. Kak Darren yang paling ceria malah selama setengah tahun nggak pernah tertawa lagi.
Baca selengkapnya

Bab 1123

“Sudah, Anggun, kita lanjutkan bahasan utamanya,” ujar Darren mencoba mengalihkan perhatian Nana.“Iya. Maaf, Kak Nadira. Jadi malu,” ujar Nana sambil tertawa malu.“Nggak apa-apa,” jawab Nadira sambil tersenyum dan menggelengkan kepala. Dia duduk kembali ke kursinya.“Kak Nadira, sekarang kami sudah menjelaskan alasan Kak Eddy nggak bisa dihubungi. Kak Nadira dan Kak Eddy ada kesalahpahaman yang lainnya?” tanya Darren tanpa basa-basi.Nana mengerjapkan mata besarnya dan menatap perempuan itu dengan serius. Melihat sikap penuh perhatian kedua orang itu, Nadira tidak sanggup memasang ekspresi sinis. Dia menghela napas pasrah dan tertawa masam.“Yang Nana kasih tahu tadi hanya memberi tahu aku kalau sikap Eddy bukan demi menjadi penerus perusahaan dan mengesampingkanku. Akan tetapi nggak akan mengubah kenyataan kalau dia nggak akan pernah bisa berbagi denganku ketika menghadapi masalah.”“Kalau dia percaya sedikit saja sama aku atau aku cukup berarti di hati dia, dia nggak akan kehilanga
Baca selengkapnya

Bab 1124

Nadira menarik napas dalam-dalam dan dia tertawa paksa sambil berkata, “Terdengar bodoh kalau diceritakan kembali. Meski sudah melewati setengah bulan masa tersulit, aku tetap mencari alasan untuk Eddy.”“Dia nggak sengaja, dia nggak tahu. Kalau dia tahu tentang ini, dia pasti akan menemaniku. Meski dia nggak ada rasa denganku, setidaknya dia nggak akan pergi meninggalkanku  di saat seperti ini. Eddy bukan orang yang seperti itu.”“Bahkan aku khawatir  apakah terjadi sesuatu padanya. Aku benci dengan Yang Kuasa apakah dia mau merebut semua yang kumiliki baru bisa merasa puas. Tapi tiba-tiba aku nggak sengaja mendengar pembicaraan dari pasien di kamar samping.” Mata Nadira berubah menjadi dingin.“Kamar sebelah itu adalah kamar VIP. Terkadang ada bodyguard yang menjaga. Waktu aku lewat, aku mendengar kata ‘Keluarga Tanjaya’ dan langkah kakiku otomatis berhenti. Dalam kepalaku seperti ada suara yang memintaku untuk mendengar percakapan mereka agar mengetahui kebenarannya,”“Sampai akhirn
Baca selengkapnya

Bab 1125

Nadira terdiam kemudian terkekeh sambil berkata, “Kamu bilang dia cinta denganku? Menurutmu apakah mungkin?”Nadira tertawa dengan mata memerah dan kembali berkata, “Kalau dia mencintaiku, kenapa nggak pernah berinisiatif duluan? Kalau dia mencintaiku, kenapa dia langsung menghilang begitu saja tanpa meninggalkan pesan? Kalau dia cinta denganku, kenapa harus bersikap awas dengan semua kedekatanku dan harus menghindar?”“Kamu bilang dia cinta denganku, tetapi aku nggak pernah melihat rasa itu dari matanya. Semua sikapnya juga nggak cukup membuktikan. Cinta yang sesungguhnya apakah harus menghindar? Aku nggak akan percaya.”Ucapan Nadira membuat Darren dan Nana terdiam. Eddy sudah melukai hati perempuan ini sehingga membuat Nadira begitu tidak percaya diri. Dia begitu yakin kalau Eddy tidak mencintainya sehingga sikap yang diambil oleh Nadira juga begitu tegas.Mereka akhirnya mengerti kalau keputusan berpisah yang diambil oleh Nadira bukan hanya semata-mata sebuah kesalahpahaman atau si
Baca selengkapnya

Bab 1126

“Nana, aku nggak mau mencoba lagi. Aku dan dia berasal dari dua dunia yang berbeda dan ditakdirkan nggak akan ada akhir,” kata Nadira dengan mata memerah tetapi terdengar yakin.Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Nadira bangkit berdiri dan berkata pada dua orang di hadapannya, “Sudah larut dan aku mau istirahat, kalian juga kembalilah. Jangan mencariku lagi, terima kasih.”Ketika dia berbalik dan mendongak, matanya bertemu dengan sosok lelaki yang berada di luar jendela. Mendadak keadaan di sekeliling mereka menjadi sangat hening dan sunyi.“Kak …” Nana bangkit berdiri ketika melihat Eddy. Dia terdiam karena tidak tahu harus memberikan respons seperti apa.  Darren tidak terkejut sama sekali. Tangannya menekan sebuah logam hitam yang tak kasat mata. Logam tersebut sama dengan sambungan pendengar yang ada di telinga Eddy. Darren membiarkan Eddy mendengar semua percakapan mereka tadi.Setelah saling berpandangan sesaat, Eddy melangkah mendekat dengan sorot yang sulit dijelaskan dan pe
Baca selengkapnya

Bab 1127

Nana mengeluarkan ponselnya dan terlihat notifikasi yang bermunculan. Ada pesan dari Selena yang menanyakan keadaannya. Ada asistennya Laura yang mengirimkan foto liburannya, dan ada Jason dan teman-teman lainnya yang mengirimkan pesan padanya.”Nana membalasnya satu persatu dan menjelaskan pada Jason perihal cutinya selama beberapa hari ini. sampai pesan terakhir, dia membelalakkan matanya.“Kapan kembali?”Dua kata singkat yang terlihat biasa saja. Akan tetapi orang yang mengirimkannya adalah Yoko, manajer dari Kevin. Kenapa lelaki itu bisa tahu dia cuti? Selain itu kenapa harus menanyakan berapa lama dia akan kembali? Aneh sekali.Kening Nana berkerut karena tidak mengerti. Akan tetapi dia tetap membalas pesan tersebut tanpa ragu.“Sekitar lima hari lagi.”Setelah pesan tersebut berhasil dikirimkan, Nana kembali menambahkan, “Terima kasih atas perhatiannya, tapi aku nggak akan melalaikan pekerjaan, tenang saja.”Tidak lama kemudian Yoko kembali membalas pesannya.Hanya satu kata yan
Baca selengkapnya

Bab 1128

Saat itu, Kevin langsung jatuh sakit setelah menyelamatkan Nana. Hal itu disaksikan sendiri oleh Eddy, CEO Tanjaya Group. Eddy bersedia memperlakukan Kevin sebagai penyelamat dan membantunya. Akan tetapi, Kevin malah langsung dibawa kembali ke keluarga Orlando.Setelah Kevin masuk ke industri hiburan, Tanjaya Group juga mengurus banyak hal di balik layar untuk menunjukkan niat baik.CEO Tanjaya Group selalu mengira Kevin tidak sengaja menyelamatkan Nana, keduanya hanya orang yang tidak saling kenal. Eddy sama sekali tidak tahu kalau Kevin sudah lama mendambakan putri kesayangan keluarga Tanjaya.Jika mereka bertemu lagi di konser kali ini, dengan kepekaan Eddy, dia pasti bisa mencium sesuatu yang janggal. Pada saat itu, takutnya akan sulit bagi Kevin untuk mendekati Nana lagi.Setelah mendengar pertanyaan Yoko, Kevin pun diam seribu bahasa. Apa yang terpikirkan oleh Yoko, tentu saja Kevin lebih tahu. Dia terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Aku hanya pergi lihat sebentar. Aku nggak ak
Baca selengkapnya

Bab 1129

Kalau tidak, mengapa reaksi mereka seperti itu?Begitu Darren dan Nana mendengar pertanyaan Michelle, mereka segera menyembunyikan keinginan bergosip yang terpancar di mata mereka. Keduanya spontan duduk tegak dan berkata dengan serius, “Nggak, kok! Kami nggak melakukan apa pun!”“Oh ya?” Suara Michael yang suram bergema, sorot matanya yang dingin menjadi tajam, “Aku dengar tadi malam Kak Eddy pergi ke hotel tempat Nadira menginap. Sebelum Kak Eddy ke sana, ada dua orang yang pergi ke sana lebih dulu. Darren, Nana, coba tebak siapa yang pergi lebih dulu?”Darren dan Nana, “....”“Kalian berdua?” Michelle tertegun. Setelah melihat ekspresi bersalah di wajah Darren dan Nana, sorot matanya seketika menjadi dingin, “Bagus ya kalian berdua. Berani-beraninya kalian pergi cari Kak Nadira tanpa sepengetahuan kami. Kalian benar-benar sudah hebat, ya.”Michelle dari dulu memiliki sifat sabar dan tenang, dia sangat jarang mengalami perubahan suasana hati yang besar. Kali ini dia marah, Darren dan
Baca selengkapnya

Bab 1130

“Itu benar-benar Kak Eddy?” Nana bergumam sendiri, “Aku yang buta atau ada yang salah dengan mataku?”Kakak tertua mereka biasanya sangat tegas di depan orang luar. Tatapan matanya yang tinggi dapat membuat para petinggi di perusahaan ketakutan. Sekarang Eddy malah membeli bunga mawar merah di pinggir jalan, bahkan berdiskusi serius dengan penjualnya?Jika seseorang mengambil foto pemandangan tersebut dan diposting ke grup perusahaan, mungkin itu akan menyebabkan kehebohan besar di kalangan karyawan. Citra bos mereka yang dingin telah hilang.Tepat ketika Nana benar-benar memikirkan hal tersebut, tiba-tiba terdengar suara cekrek di dekatnya. Dia spontan menoleh ke arah datangnya suara, matanya yang berbentuk almond itu seketika melebar.Nana melihat Darren yang aneh, Michael yang tegas dan pendiam, serta kakaknya yang dingin dan lembut saat ini sedang melakukan hal yang sama. Ketiganya mengangkat ponsel mereka dan sibuk mengambil foto orang di lantai bawah.Nana, “???”“Kak Darren, Kak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111112113114115
...
135
DMCA.com Protection Status