Nadira menarik napas dalam-dalam dan dia tertawa paksa sambil berkata, “Terdengar bodoh kalau diceritakan kembali. Meski sudah melewati setengah bulan masa tersulit, aku tetap mencari alasan untuk Eddy.”“Dia nggak sengaja, dia nggak tahu. Kalau dia tahu tentang ini, dia pasti akan menemaniku. Meski dia nggak ada rasa denganku, setidaknya dia nggak akan pergi meninggalkanku di saat seperti ini. Eddy bukan orang yang seperti itu.”“Bahkan aku khawatir apakah terjadi sesuatu padanya. Aku benci dengan Yang Kuasa apakah dia mau merebut semua yang kumiliki baru bisa merasa puas. Tapi tiba-tiba aku nggak sengaja mendengar pembicaraan dari pasien di kamar samping.” Mata Nadira berubah menjadi dingin.“Kamar sebelah itu adalah kamar VIP. Terkadang ada bodyguard yang menjaga. Waktu aku lewat, aku mendengar kata ‘Keluarga Tanjaya’ dan langkah kakiku otomatis berhenti. Dalam kepalaku seperti ada suara yang memintaku untuk mendengar percakapan mereka agar mengetahui kebenarannya,”“Sampai akhirn
Nadira terdiam kemudian terkekeh sambil berkata, “Kamu bilang dia cinta denganku? Menurutmu apakah mungkin?”Nadira tertawa dengan mata memerah dan kembali berkata, “Kalau dia mencintaiku, kenapa nggak pernah berinisiatif duluan? Kalau dia mencintaiku, kenapa dia langsung menghilang begitu saja tanpa meninggalkan pesan? Kalau dia cinta denganku, kenapa harus bersikap awas dengan semua kedekatanku dan harus menghindar?”“Kamu bilang dia cinta denganku, tetapi aku nggak pernah melihat rasa itu dari matanya. Semua sikapnya juga nggak cukup membuktikan. Cinta yang sesungguhnya apakah harus menghindar? Aku nggak akan percaya.”Ucapan Nadira membuat Darren dan Nana terdiam. Eddy sudah melukai hati perempuan ini sehingga membuat Nadira begitu tidak percaya diri. Dia begitu yakin kalau Eddy tidak mencintainya sehingga sikap yang diambil oleh Nadira juga begitu tegas.Mereka akhirnya mengerti kalau keputusan berpisah yang diambil oleh Nadira bukan hanya semata-mata sebuah kesalahpahaman atau si
“Nana, aku nggak mau mencoba lagi. Aku dan dia berasal dari dua dunia yang berbeda dan ditakdirkan nggak akan ada akhir,” kata Nadira dengan mata memerah tetapi terdengar yakin.Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Nadira bangkit berdiri dan berkata pada dua orang di hadapannya, “Sudah larut dan aku mau istirahat, kalian juga kembalilah. Jangan mencariku lagi, terima kasih.”Ketika dia berbalik dan mendongak, matanya bertemu dengan sosok lelaki yang berada di luar jendela. Mendadak keadaan di sekeliling mereka menjadi sangat hening dan sunyi.“Kak …” Nana bangkit berdiri ketika melihat Eddy. Dia terdiam karena tidak tahu harus memberikan respons seperti apa. Darren tidak terkejut sama sekali. Tangannya menekan sebuah logam hitam yang tak kasat mata. Logam tersebut sama dengan sambungan pendengar yang ada di telinga Eddy. Darren membiarkan Eddy mendengar semua percakapan mereka tadi.Setelah saling berpandangan sesaat, Eddy melangkah mendekat dengan sorot yang sulit dijelaskan dan pe
Nana mengeluarkan ponselnya dan terlihat notifikasi yang bermunculan. Ada pesan dari Selena yang menanyakan keadaannya. Ada asistennya Laura yang mengirimkan foto liburannya, dan ada Jason dan teman-teman lainnya yang mengirimkan pesan padanya.”Nana membalasnya satu persatu dan menjelaskan pada Jason perihal cutinya selama beberapa hari ini. sampai pesan terakhir, dia membelalakkan matanya.“Kapan kembali?”Dua kata singkat yang terlihat biasa saja. Akan tetapi orang yang mengirimkannya adalah Yoko, manajer dari Kevin. Kenapa lelaki itu bisa tahu dia cuti? Selain itu kenapa harus menanyakan berapa lama dia akan kembali? Aneh sekali.Kening Nana berkerut karena tidak mengerti. Akan tetapi dia tetap membalas pesan tersebut tanpa ragu.“Sekitar lima hari lagi.”Setelah pesan tersebut berhasil dikirimkan, Nana kembali menambahkan, “Terima kasih atas perhatiannya, tapi aku nggak akan melalaikan pekerjaan, tenang saja.”Tidak lama kemudian Yoko kembali membalas pesannya.Hanya satu kata yan
Saat itu, Kevin langsung jatuh sakit setelah menyelamatkan Nana. Hal itu disaksikan sendiri oleh Eddy, CEO Tanjaya Group. Eddy bersedia memperlakukan Kevin sebagai penyelamat dan membantunya. Akan tetapi, Kevin malah langsung dibawa kembali ke keluarga Orlando.Setelah Kevin masuk ke industri hiburan, Tanjaya Group juga mengurus banyak hal di balik layar untuk menunjukkan niat baik.CEO Tanjaya Group selalu mengira Kevin tidak sengaja menyelamatkan Nana, keduanya hanya orang yang tidak saling kenal. Eddy sama sekali tidak tahu kalau Kevin sudah lama mendambakan putri kesayangan keluarga Tanjaya.Jika mereka bertemu lagi di konser kali ini, dengan kepekaan Eddy, dia pasti bisa mencium sesuatu yang janggal. Pada saat itu, takutnya akan sulit bagi Kevin untuk mendekati Nana lagi.Setelah mendengar pertanyaan Yoko, Kevin pun diam seribu bahasa. Apa yang terpikirkan oleh Yoko, tentu saja Kevin lebih tahu. Dia terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Aku hanya pergi lihat sebentar. Aku nggak ak
Kalau tidak, mengapa reaksi mereka seperti itu?Begitu Darren dan Nana mendengar pertanyaan Michelle, mereka segera menyembunyikan keinginan bergosip yang terpancar di mata mereka. Keduanya spontan duduk tegak dan berkata dengan serius, “Nggak, kok! Kami nggak melakukan apa pun!”“Oh ya?” Suara Michael yang suram bergema, sorot matanya yang dingin menjadi tajam, “Aku dengar tadi malam Kak Eddy pergi ke hotel tempat Nadira menginap. Sebelum Kak Eddy ke sana, ada dua orang yang pergi ke sana lebih dulu. Darren, Nana, coba tebak siapa yang pergi lebih dulu?”Darren dan Nana, “....”“Kalian berdua?” Michelle tertegun. Setelah melihat ekspresi bersalah di wajah Darren dan Nana, sorot matanya seketika menjadi dingin, “Bagus ya kalian berdua. Berani-beraninya kalian pergi cari Kak Nadira tanpa sepengetahuan kami. Kalian benar-benar sudah hebat, ya.”Michelle dari dulu memiliki sifat sabar dan tenang, dia sangat jarang mengalami perubahan suasana hati yang besar. Kali ini dia marah, Darren dan
“Itu benar-benar Kak Eddy?” Nana bergumam sendiri, “Aku yang buta atau ada yang salah dengan mataku?”Kakak tertua mereka biasanya sangat tegas di depan orang luar. Tatapan matanya yang tinggi dapat membuat para petinggi di perusahaan ketakutan. Sekarang Eddy malah membeli bunga mawar merah di pinggir jalan, bahkan berdiskusi serius dengan penjualnya?Jika seseorang mengambil foto pemandangan tersebut dan diposting ke grup perusahaan, mungkin itu akan menyebabkan kehebohan besar di kalangan karyawan. Citra bos mereka yang dingin telah hilang.Tepat ketika Nana benar-benar memikirkan hal tersebut, tiba-tiba terdengar suara cekrek di dekatnya. Dia spontan menoleh ke arah datangnya suara, matanya yang berbentuk almond itu seketika melebar.Nana melihat Darren yang aneh, Michael yang tegas dan pendiam, serta kakaknya yang dingin dan lembut saat ini sedang melakukan hal yang sama. Ketiganya mengangkat ponsel mereka dan sibuk mengambil foto orang di lantai bawah.Nana, “???”“Kak Darren, Kak
Serigala dan anjing manis, pria yang menjemput Michelle memiliki dua sifat yang sangat bertolak belakang dan dapat berganti dengan mudah.Hanya saja, kakak tercintanya itu agak bodoh dalam hubungan. Michelle sama sekali tidak menyadari hal itu. Hehehe, Nana senang bukan main.“Nana.” Michael tiba-tiba memanggil adiknya dengan nada dingin dan serius, “Kamu masih kecil, nggak boleh pacaran. Mereka yang dekati kamu dengan motif tersembunyi harus diusir jauh-jauh. Tunggu kamu dewasa nanti, kami yang akan periksa orang itu cocok untuk kamu, nggak. Mengerti?”“Hah?” Nana tercengang sejenak, lalu dia mengangguk dengan patuh, “Oh.”Darren juga menoleh dan menatap Nana. Entah apa yang ada dipikiran Darren, jarang-jarang dia bisa terlihat serius, seperti sedang memikirkan sesuatu. Dia menatap Nana dengan lekat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Nana mulai gemetaran, entah kenapa dia merasa seperti jadi sasaran kakak-kakaknya. Dia terkekeh dan berkata, “Aku nggak mengerti, jadi mau tanya. Kapan