Cecilia tersenyum dan melepaskan tangan ayahnya. Kemudian, dia mengambil gelas kaca di meja dan menyesap sedikit air putih. ‘Hmm, segar,’ gumamnya dalam hati.“Oh iya, Ayah, aku sudah pikir soal proyek baru itu. Bukannya Edward nggak bisa jadi penanggung jawabnya sih. Nanti, aku bakal cari cara buat bilang ke beberapa om itu supaya Edward bisa menjabat. Tapi, penanggung jawab sebelumnya ....”Sebelum Cecilia selesai berbicara, Daniel sudah berkata dengan tidak sabar, “Aku tahu. Orang itu namanya ... Logan, ‘kan? Akhir-akhir ini aku sibuk sampai lupa tanya sama kamu. Kok kamu bisa pekerjakan orang kayak dia? Kamu bukannya nggak tahu soal reputasinya yang buruk. Apalagi perusahaannya dulu juga sudah bangkrut.”“Aku tahu. Justru karena sudah tahu jelas, makanya aku mempekerjakannya. Di dunia bisnis pasti ada pasang surutnya, apalagi dia juga berpengalaman, punya kemampuan, dan juga kebetulan familier sama bidang ini. Begini saja, gimana kalau kita biarkan dia jadi asisten Edward supaya bi
Baca selengkapnya