Share

Bab 658

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Yuna mengerti siapa “orang luar” yang dimaksud Gordon. Gordon selalu merasa Brandon adalah orang luar.

“Hari ini, yang mau kubahas adalah masalah besar tentang Keluarga Tanoto.” Meskipun suara Gordon tidak termasuk kuat, semua orang tetap bisa mendengar dengan jelas.

“Keluarga Tanoto sudah berdiri selama ratusan tahun dan memiliki sejarah yang panjang di Suba. Selama ini, kita sudah bekerja keras dan mematuhi aturan keluarga yang ketat. Tak disangka, Gideon, kakakku itu malah tiba-tiba meninggal. Kepergiannya yang tiba-tiba membuat kita sangat sedih. Tapi, hal yang paling menyedihkan adalah ini bukanlah kecelakaan, melainkan pembunuhan yang direncanakan!”

Setelah berbicara sampai di sini, Gordon pun menatap Yuna lagi, seolah-olah sudah memastikan bahwa Yuna adalah pembunuhnya.

Berhubung Gordon sudah bersikap begitu terus terang, Yuna juga tidak menghindar lagi. Dia langsung berdiri dan berkata, “Kakek Gordon, ucapanmu salah.”

“Oh?” Gordon mencibir, “Kalau begitu, coba katakan yang man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 659

    Yuna tersenyum sinis dan berkata, “Kenapa nggak ada hubungannya? Tadi, Kakek Gordon bilang rapat hari ini adalah rapat anggota Keluarga Tanoto yang nggak boleh dihadiri orang luar. Berhubung kamu sudah diusir dari keluarga ini, kamu sudah bukan lagi anggota keluarga ini. Jadi, tentu saja kamu nggak punya hak untuk berdiri di sini!”“Masih belum giliranmu untuk berkomentar apa aku berhak untuk berdiri di sini atau nggak!” jawab Dylan dengan ekspresi muram.“Kamu salah. Bukan hanya aku, tapi semua anggota Keluarga Tanoto yang hadir hari ini juga berhak mempertanyakan hal ini,” ujar Yuna dengan tegas.Dylan baru saja ingin membantah, tetapi Gordon sudah terlebih dahulu berdeham dan berkata, “Yuna, yang kamu bilang benar, tapi Dylan juga nggak salah. Aku memang sudah mendengar soal masalah ini, tapi masalah ini sudah berlalu begitu lama. Mana ada ayah dan anak yang bermusuhan selamanya.”“Lagian, siapa yang nggak tahu kalau Dylan itu putra kesayangan kakekmu. Biarpun dia sudah diusir, itu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 660

    Sebenarnya tanpa perlu membaca, Yuna sudah bisa menebak isi dokumen itu. Dari awal, semua ini adalah konspirasi. Setiap konspirasi pasti ada bukti yang mendukung. Namun, dia tetap bekerja sama dan membuka dokumen itu. Isinya adalah dua laporan pengujian. Laporan yang satu adalah laporan mengenai penyebab kematian Gideon. Di laporan itu tertulis dengan jelas kematian Gideon disebabkan oleh racun yang menyebabkan gagal jantung. Laporan satunya lagi berisi komposisi, kandungan, dan hal-hal lain mengenai dupa Yuna. Ada sebaris tulisan merah yang mengatakan bahwa dupa ini mengandung bahan yang bisa menyebabkan gagal jantung.Jika menggabungkan informasi dari kedua dokumen, semua orang akan langsung tahu bahwa Yuna adalah pembunuh Gideon.Setelah membaca dokumen itu, semua anggota Keluarga Tanoto pun menatap Yuna dengan penuh keterkejutan dan ketidakpercayaan. Mereka tentu saja pernah bertemu dengan cucu perempuan Gideon ini. Sejak kecil, kedua orang tuanya sudah meninggal. Jadi, Gideon me

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 661

    “Apa kamu berani bilang kalau bukan kamu yang buat dupa ini?” tanya Dylan dengan penuh dominasi. Dia merasa “bukti” di tangannya itu sudah cukup. “Laporan ini sudah membuktikan kalau ada racun mematikan yang terkandung dalam dupa buatanmu. Buat apa kamu masih berdalih?”“Lucu sekali!” Yuna tersenyum sinis, lalu berkata, “Memangnya kalau ada racun di dupa, sudah bisa langsung dipastikan kalau aku yang menaruhnya? Terlepas dari apa benar-benar ada racun dalam dupa, atas dasar apa kamu langsung menuduhku?”Dylan seolah-olah sudah bisa menduga Yuna akan bertanya seperti itu. Dia pun menjawab dengan tenang, “Aku tahu kamu pasti nggak bakal mengaku. Tapi nggak usah cemas, aku punya buktinya. Kamu yang buat dupa itu dan sudah mengaku kalau kamu sendiri yang menyerahkannya pada Clinton. Kalau bukan kamu, berarti maksudmu Clinton yang melakukannya? Selain itu ....”Dylan menoleh dan memberi isyarat kepada seseorang untuk membawa datang sebuah kotak, lalu menatap semua orang dan melanjutkan, “Ko

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 662

    Dylan tidak tahu apa yang ingin dilakukan Yuna atau apa yang ingin dikeluarkannya. Jadi, dia pun merasa agak tidak tenang. “Hei, trik apa lagi yang mau kamu mainkan di hadapan begitu banyak senior?”“Om, jangan cemas! Buat apa kamu takut?” jawab Yuna sambil tersenyum pada Dylan. Senyum Yuna itu langsung membuat Dylan bergidik.Tiba-tiba, ada sebuah proyeksi muncul di dinding putih aula. Semua orang baru menyadari bahwa Yuna sudah menyiapkan sebuah proyektor. Proyeksi yang muncul di dinding itu berupa foto. Orang lain mungkin masih harus mengamati siapa orang yang ada di foto itu. Namun, Dylan langsung bisa mengenali bahwa itu adalah gambar dirinya dengan Logan. Jaraknya lumayan jauh, tetapi gambarnya cukup jelas dan menunjukkan Logan sedang memberikan sebuah barang untuk Dylan. Kemudian, Dylan menerima barang itu dan menepuk pundak Logan.Setelah melihat gambar-gambar ini, Dylan sudah mulai berkeringat dingin. Dia tidak menyangka Yuna ternyata mengetahui tentang pertemuannya hari itu

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 663

    “Benar!” jawab Dylan secara refleks. Setelah menyadari ucapannya terdengar aneh, dia buru-buru mengubah kata-katanya, “Bukan, maksudku bukan begitu. Dupa-dupa yang sudah ditambah dengan racun adalah buatanmu, mana mungkin orang lain memilikinya. Dia cuma kasih tahu aku soal ucapan tak sopan yang pernah kamu bilang soal kakekmu ....”“Bukannya tadi kamu baru bilang kalau dia kasih kamu bukti?” Setelah menyela perkataan Dylan, Yuna langsung bertanya lagi, “Kenapa begitu cepat langsung menarik kembali kata-katamu?”Dylan tidak bisa menjawab.“Sudahlah!” Setelah menarik napas dalam-dalam, Yuna berkata, “Sudah waktunya lelucon ini berakhir!”Yuna memejamkan matanya, lalu mendongak. Dia terlihat bagaikan sedang merenung. Kemudian, dia menghadap Dylan dan berkata, “Berhubung kamu asyik bilang kalau aku yang meracuni Kakek, aku bakal duluan buktikan kalau bukan aku yang melakukannya!”“Bagaimana kamu mau membuktikannya?” tanya Dylan tanpa sadar.Yuna tersenyum pada Dylan, lalu tiba-tiba berjal

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 664

    “Aku nggak melakukan apa-apa, kok! Aku cuma merasa kamu sudah begitu emosi, masa nggak merasa pusing atau ... sedikit mual dan ingin muntah?” tanya Yuna masih dengan ekspresi tenang. Orang yang tidak tahu akan menyangka bahwa Yuna sedang mengkhawatirkan Dylan. Begitu mendengar pertanyaan Yuna, Dylan pun merasa bahwa kepalanya memang pusing dan dia juga agak mual. Dia berusaha membuat pikirannya tetap jernih, tetapi sama sekali tidak bisa mengendalikan perasaan pusing yang melandanya.Dylan pun langsung terkejut dan buru-buru melepaskan tangan Yuna. Kemudian, dia bertanya, “A ... apa yang kamu lakukan padaku?!”Semua orang melihat dengan jelas perubahan Dylan. Meskipun tidak tahu apa yang sudah dilakukan Yuna, hal ini cukup menakuti orang. Dalam sekejap, semua orang pun mundur dengan panik karena takut diri mereka akan terlibat.Terutama Gordon, dia yang menghindar paling jauh tanpa mengetahui apa yang sudah terjadi. Saat melihat Dylan yang terhuyung-huyung, dia juga merasa dirinya sed

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 665

    Ucapan Gordon itu menyiratkan Yuna untuk menyalahkan Clinton apabila tidak ingin disalahkan.Dari awal, mereka sudah menyatakan bahwa orang yang pernah berhubungan dengan dupa itu hanyalah Yuna dan Clinton. Saat ini, Clinton masih belum datang. Jadi, mereka ingin menyeretnya masuk ke dalam masalah ini juga. Hanya saja, kenapa Clinton masih belum datang sampai sekarang?Yuna mengerutkan keningnya, lalu tersenyum sinis dan berkata, “Siapa komplotan yang dimaksud Kakek Gordon? Apa kalian sudah memikirkan siapa orang itu?”“Kamu ....”“Maaf, aku datang terlambat.” Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang tidak asing dari luar. Yuna mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah suara itu. Dia pun melihat Clinton berjalan masuk.Clinton membawa dua orang, yang satu adalah asisten pribadinya, yang satunya lagi adalah direktur besar perusahaan. Yuna mengenal kedua orang itu.Saat melihat kedua orang yang dibawa Clinton, Gordon pun mengerutkan keningnya dan berkata, “Clinton, hari ini adalah ra

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 666

    “Clinton!” Dylan berteriak, “Jangan kira karena sudah memegang segel keluarga selama dua tahun, kamu sudah boleh bersikap nggak hormat sama seniormu! Sebelum penyebab kematian Ayah diselidiki dengan jelas, masih belum bisa dipastikan siapa sebenarnya pemimpin Keluarga Tanoto!”Clinton mengangguk, lalu menjawab, “Benar! Kita memang harus menyelidiki dengan jelas penyebab kematian Kakek! Jadi ....” Clinton mengangguk pada asistennya. Kemudian, asistennya mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang. Samar-samar, terdengar dia mengatakan, “Baik, aku sudah mengerti!”Selanjutnya, dia berkata pada Clinton, “Sudah mau sampai, kira-kira tiga menit lagi.”“Apa yang kamu lakukan?” Dylan menatap Clinton dan berkata, “Nggak peduli siapa pun yang datang, masalah hari ini adalah masalah internal Keluarga Tanoto! Masalah ini harus diselesaikan Keluarga Tanoto sendiri! Sekarang, laporan pengujian sudah keluar. Kalau kamu masih mau menyangkalnya ....”“Kamu salah!” Clinton meninggikan suaranya untuk m

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2192

    Sekarang di dalam ruang kantor itu hanya ada Fred dan wanita tersebut. Fred masih tak bergerak di kursinya seraya mengamati wanita itu. Pakaiannya lusuh dan terlihat sangat kasihan meski dia sudah berusaha untuk bersikap elegan.“Kamu ….”“Aku Rainie, bawahannya asisten yang paling kamu percaya itu. Aku pernah bekerja ….”“Aku nggak tertarik kamu siapa. Aku cuma mau tahu apa tujuan kamu datang ke sini? Dari mana kamu tahu aku kepalanya di sini?”“Soal itu, ya. Sebenarnya awalnya aku juga nggak tahu siapa yang bertanggung jawab atas organisasi ini, sampai … aku menemukan kartu nama yang ada bosku pegang.”“Kartu nama apa? Maksud kamu kepingan kecil itu? Itu paling cuma koin untuk main game atau sejenisnya,” kata Fred menyangkal. Dia tentu saja tidak mau secepat itu mengakuinya. Yang dia lakukan sekarang ini adalah menguji apakah Rainie benar-benar tahu sesuatu atau hanya sekadar asal bicara.Akan tetapi Rainie sudah menduga hal seperti ini pasti terjadi. Dia tidak tampak kebingungan dan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2191

    “Yang Mulia jangan berpikir begitu. Kita justru saling menguntungkan satu sama lain. Yang Mulia bisa kembali muda, sedangkan aku mendapat kekuasaan penuh. Bukankah begitu lebih bagus?”“Hmph!”Sang Ratu sudah malas membicarakan ini. Namun bagi Fred itu tidak masalah. Selama semua berjalan sesuai dengan rencananya, apa yang ingin dia capai sebentar lagi akan berhasil. Tidak ada lagi seorang pun yang bisa menghentikannya. Di saat itu pula dari luar Fred mendengar suara lirih yang memanggilnya.“Pak Fred!”“Ada apa?”Sebenarnya Fred sedikit kesal karena dia sudah berpesan untuk jangan mengganggu kecuali ada hal penting. Namun lagi-lagi yang datang adalah mereka. Fred masih lebih suka dengan si cacat yang menjadi bos Rainie dan Shane dulu. Meski cacat secara fisik, dia cukup pintar dan banyak membantu Fred. Sayang sekali dia sudah tidak ada …. Tanpa berpikir panjang, Fred melihat di tangan orang itu ada sebuah botol kecil seperti botol parfum yang dijual di luar sana. Perbedaannya, cairan

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

DMCA.com Protection Status