Dengan melambaikan tangannya, Juan yang menerka isi hati sang Ratu berkata, “Kamu yang nggak rela melepaskan. Kamu mau semua ada di dalam genggaman tanganmu. Kamu mau mengatur semuanya, jadi ya wajar kalau kamu capek. Jantungmu berdebar-debar juga karena itu. Coba pikir saja, jantung manusia cuma sebesar apa, tapi kamu paksa untuk menampung semua beban pikiranmu. Gimana nggak capek?”Usai berbicara, Juan berdiri dan menuangkan air ke gelasnya sendiri. Dia haus karena dari tadi sudah bicara panjang lebar. Sementara itu, sang Ratu masih duduk termenung, dengan mata menatap kosong ke depan dan seperti sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tidak pernah ada orang yang mengatakan tentang ini kepadanya. Tidak ada yang bisa, dan tidak ada yang berani. Ketika mendengar ini untuk pertama kalinya, sang Ratu merasa dia seperti divonis memiliki penyakit, tetapi juga bukan. Otaknya terasa seperti baru saja dibedah, dan semuanya jadi jelas sekarang.“Jadi aku bisa disembuhkan?” tanyanya.“Sudah
Read more