Yuna terdiam sesaat ketika mendengar suara itu, lalu dia mulai mencari dan segera dia menemukan dari mana sumber suara itu, yakni di belakang sebuah layar besar! Di sekitar hanya ada beberapa kursi dan tepat di depan adalah layar besar.“Kamu pasti bangga, ‘kan? Merasa mampu mengendalikan orang lain dalam genggamanmu dan mempermainkan mereka,” ucap Yuna seraya menatap ke depan. Sejujurnya Yuna juga tidak yakin apakah di balik layar besar itu sungguh orang yang selama ini dia cari-cari, tetapi berhubung dia sudah sampai di sini, tidak ada salahnya mengobrol sebentar.“Nggak, sebenarnya aku nggak bermaksud begitu. Sebelumnya aku mau minta maaf karena kita ketemu dengan cara ini, tapi sebenarnya aku sangat menyukaimu.”“Oh, kamu suka dengan bakatku, kemampaunku, atau tubuhku?”Orang itu terdiam sebentar seakan sedang berpikir, lalu tak lama kemudian dia menjawab, “Semuanya!”“Aku jadi merasa terhormat! Jadi kamu mau nunggu sampai aku pulih sepenuhnya baru dipakai, begitu?” tanya Yuna sera
Read more