Home / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Chapter 1301 - Chapter 1310

All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 1301 - Chapter 1310

2194 Chapters

Bab 1301

“Kakek, merebus obat herbal itu hal normal. Aku bisa memperkirakan bagaimana mengendalikan sifat obat dan seberapa banyak obat yang bisa diserap tubuh. Tapi, sifat obat yang sudah diuapkan untuk diserap tubuh sangat sulit dikendalikan!” ujar Chermiko dengan tidak berdaya. Kemudian, dia melanjutkan, “Dari pengalaman Kakek, apa ada kemungkinan sifat obat bisa dikendalikan dengan bebas?”Juan melirik Chermiko, lalu berkata sambil tersenyum, “Kenapa? Sudah begitu lama, tim penelitian ini masih belum menyelesaikan masalah yang paling mendasar itu?”“Bukan begitu ....” Chermiko pernah mendengar bahwa Yuna sudah memecahkan masalah ini. Namun, entah kenapa Yuna tidak bersedia menyerahkan data-datanya. Jadi, Chermiko hanya bisa meneliti sendiri dan memecahkan masalahnya.Selain itu, Chermiko juga kurang percaya bahwa Yuna telah memecahkan masalah ini. Seharusnya, itu hanyalah perkataan Yuna sepihak. Chermiko sangat mahir dalam bidang obat herbal dan sudah menghabiskan banyak waktu dalam hal in
Read more

Bab 1302

“Kakek, aku yang salah. Tidak seharusnya aku bertanya begitu banyak pertanyaan padamu. Jangan marah, ya! Aku tidak akan tanya lagi!” kata Chermiko.“Aku suruh kamu pergi! Apa kamu tidak mengerti?” Juan melirik ke sekelilingnya untuk mencari sesuatu. Berhubung tidak ada yang cocok, dia memungut kembali kipasnya dan menggunakannya untuk memukul Chermiko sambil berseru, “Dasar bocah tengik! Kamu hanya tahu datang dan membuatku kesal! Aku sudah begitu tua, apa masih harus diurus oleh anak bau kencur sepertimu? Cepat pergi! Kelak, jangan datang lagi!”Meskipun dipukul kipas tidak sakit, Chermiko tetap berlari ke sekeliling untuk menghindarinya. Saat mendengar Kakek Juan melarangnya untuk datang lagi, dia sangat panik dan berkata, “Kakek, jangan marah. Aku tidak akan tanya-tanya lagi dan langsung pergi sekarang juga! Jangan emosi lagi ya. Tidak bagus untuk kesehatan Kakek. Aku pamit dulu. Kelak, aku akan datang menjengukmu lagi!”Selesai berbicara, Chermiko langsung berlari keluar dengan pan
Read more

Bab 1303

“Siapa kamu?” tanya Chermiko dengan ketus sambil menarik kerah bajunya.“A ... aku Susan, istrinya Fahrel. Kita pernah ketemu sebelumnya,” jawab wanita itu dengan nada yang agak menyanjung.Chermiko sama sekali tidak mengingatnya dan berkata, “Istrinya Fahrel? Fahrel siapa? Aku tidak mengenalmu!”Selain kerabat dan beberapa temannya, Chermiko jarang berhubungan dengan wanita, apalagi istri orang. Berhubung wanita ini mengatakan dirinya adalah istrinya Fahrel, reaksi pertamanya adalah dirinya tidak mengenal wanita ini. Sebab, dia tidak mungkin berhubungan dengan istri orang. Oh, kecuali Yuna!Saat mendengar Chermiko sepertinya hendak memutuskan sambungan telepon, Susan langsung panik dan berkata dengan cepat, “Tuan Chermiko, aku ini Susan, istrinya Fahrel. Kita pernah ketemu dan mengobrol di seminar pengobatan tradisional kemarin. Waktu itu, kamu juga ....”Awalnya, Susan hendak mengatakan bahwa Chermiko disiram dengan minuman. Namun, karena takut menyinggung Chermiko, dia langsung meng
Read more

Bab 1304

Chermiko langsung memutuskan sambungan telepon dan memblokir nomor Susan. Kemudian, dia menyalakan mobilnya dan melaju pergi dengan cepat untuk menghilangkan kekesalannya....Di sisi lain, Susan terlihat sangat kesal karena teleponnya diputuskan begitu saja.“Kenapa kamu memutuskan sambungan teleponnya? Kita kan belum selesai bicara!” tanya seorang pria di samping Susan dengan agak kesal. Dia adalah suaminya Susan yang bernama Fahrel.Susan menggenggam ponselnya dan menjawab dengan cemberut, “Dia ... yang memutuskan sambungan teleponnya.”“Apa?” seru Fahrel dengan terkejut. Kemudian, dia mencibir, “Siapa sih yang kamu cari? Kok kesannya kacau banget! Bukannya kamu bilang mau cari dokter genius untuk menyembuhkan penyakit Bella? Hasilnya? Dia sama sekali tidak peduli padamu! Tidak peduli!”Fahrel sengaja menekankan kata tidak peduli sebanyak dua kali untuk menunjukkan ketidakpuasannya terhadap Susan.Susan merasa sangat sedih dan menjawab, “Siapa sangka dia begitu sombong! Aku sudah su
Read more

Bab 1305

Setelah memikirkannya, Susan pun bangkit dan berkata, “Berhubung dia tidak mau menerima teleponku, aku akan pergi mencarinya.”Fahrel menatap Susan dengan heran dan bertanya, “Dia bahkan tidak mau menerima teleponmu, apa kamu yakin dia mau menemuimu? Biarpun dia bersedia menemuimu, memangnya dia bakal setuju untuk mengobati orang?”“Hal ini tidak bisa dibicarakan dengan jelas di telepon. Kalau aku langsung menemuinya, dia tidak akan bisa kabur lagi. Lagian, aku sudah menyiapkan hadiah pertemuan yang menggiurkan. Aku yakin dia pasti tidak bisa menolak!” jawab Susan sambil tersenyum yakin.“Kamu berencana untuk langsung menggodanya dengan uang? Kamu kira menghasilkan uang itu gampang?” tanya Fahrel dengan agak tidak senang setelah mendengar Susan ingin menghadiahkan uang untuk Chermiko.Akhir-akhir ini, keuangan mereka pada dasarnya kurang bagus. Oleh karena itu, Fahrel baru hendak memohon pada Edgar untuk memberinya kelonggaran. Namun, Edgar malah menolak. Jika bukan karena begitu, dia
Read more

Bab 1306

Setelah turun dari mobil, Yuna memandang ke sekeliling dan merasa semuanya sesuai dengan dugaannya.Dengan status Edgar, dia memang seharusnya tidak bersikap terlalu mencolok. Dia tinggal di sebuah vila dua tingkat yang sederhana. Penampilan luar rumah ini terlihat klasik dan elegan.Begitu masuk ke rumah, ada seorang pelayan yang menyajikan minuman, buah, dan kue-kuean untuk Yuna. Kemudian, pelayan itu berkata, “Nona Bella akan segera turun untuk menemui Anda.”Yuna mengangguk, lalu pelayan itu pun meninggalkan Yuna.Rumah ini cukup besar. Berhubung perabot dan perangkat elektroniknya tidak terlalu banyak, ruangan ini terlihat sangat luas. Selain itu, tidak ada begitu banyak barang yang mahal atau mewah juga di ruang tamu. Pajangan di ruang tamu juga sangat sedikit. Hanya ada beberapa pot tanaman hias yang terlihat sederhana. Edgar sepertinya memang mirip dengan apa yang dikatakan Brandon. Dia sangat menjaga reputasinya dan memperhatikan detail sekecil apa pun.Saat Yuna sedang mengam
Read more

Bab 1307

“Tentu saja nggak.” Saat melihat tampang Bella yang sudah kelelahan padahal hanya berbicara beberapa patah kata, Yuna pun bertanya, “Kamu pasti sangat gampang capek, ‘kan?”Bella mengangguk sambil menjawab, “Iya. Aku begitu gemuk dan malas. Jadi, aku gampang capek.”“Malas? Kamu nggak malas kok!” Yuna menunjuk ke arah beberapa pot bunga di sudut dinding dan berkata, “Kamu yang merawat tanaman-tanaman bonsai itu, ‘kan? Orang yang bisa memangkas daun bonsai dengan serapi itu nggak mungkin malas.”Setelah mendengar ucapan Yuna, Bella melirik ke arah beberapa tanaman bonsai yang terawat baik itu. Hal yang paling menarik adalah, semua bonsai itu dipangkas menjadi bentuk tokoh kartun yang sangat imut.“Kenapa kamu tahu aku yang memangkas daunnya?” Bella bertanya sambil tersenyum, “Bisa jadi pembantu rumah kami yang memangkas daunnya, ‘kan?”Yuna menggeleng, lalu menjawab, “Kalau pembantu kalian yang memangkas daunnya, mereka nggak akan membentuk karakter-karakter yang begitu imut. Bentuk-ben
Read more

Bab 1308

Berbeda dari sebelumnya, Bella tidak merasa risih saat berbicara mengenai masalah dirinya dengan Yuna. Sebab, Yuna tidak terlihat seperti orang yang ingin mengejek atau menertawakannya. Yuna malah terlihat seperti seorang dokter yang dengan sabar menanyakan keadaannya secara rinci. Selain itu, Bella bisa merasakan bahwa Yuna sepertinya tulus ingin membantunya.“Nyonya Yuna, apa kamu bisa mengobati orang?” tanya Bella.Setelah mendengar pertanyaan Bella, Yuna pun tertegun sejenak. Kemudian, dia menggeleng dan menjawab, “Nggak bisa. Aku ini peracik aroma, bukan dokter.”“Oh.” Bella terlihat agak kecewa dan berkata, “Aku kira kamu itu seorang dokter dan mungkin bisa menolongku.”“Mana mungkin ....” Yuna pun tertawa, lalu berkata, “Sebaiknya kamu cari dokter profesional saja.”“Aku sudah mencari banyak dokter profesional dan mencoba segala cara yang bisa dicoba. Mungkin karena malas, aku selalu ingin muntah  setiap berolahraga. Makanya, aku juga nggak melakukannya lagi. Aku yang ... nggak
Read more

Bab 1309

“Tentu saja. Kita nggak perlu melawan tubuh kita sendiri. Sebaliknya, kita harus belajar berkompromi dan hidup dengan baik bersamanya,” jawab Yuna.Suara Yuna sepertinya memiliki semacam kekuatan untuk menenangkan orang. Bella pun perlahan-lahan duduk tegak, lalu menatap makanan di atas meja dan menelan ludahnya. Dia terlihat sangat ingin melahap makanan-makanan itu.“Mau coba?” tanya Yuna.Bella perlahan-lahan mengulurkan tangannya, lalu mengambil sepotong kue dari meja. Kemudian, dia mendekatkan kue itu ke hidungnya dan mencium aromanya. Matanya dipenuhi dengan keinginan dan juga konflik yang tidak berkesudahan.“Makan saja sepotong, nggak apa-apa kok. Makannya pelan-pelan saja dan dinikmati,” kata Yuna untuk menyemangatinya.Bella menatap kue itu dengan sangat serius, lalu perlahan-lahan memasukkannya ke dalam mulut. Saat hendak menggigitnya, tiba-tiba terdengar teriakan marah seorang pria, “Apa yang kamu lakukan!”Teriakan pria itu sangat mengejutkan Yuna dan Bella hingga kue yang
Read more

Bab 1310

Saat Yuna tiba di rumah, Brandon sudah pulang dan sedang bermain dengan Kenzi di ruang tamu. Dari penampilan mereka ... sepertinya mereka hendak keluar.“Ada acara?” tanya Yuna. Akhir-akhir ini, dia terlalu sibuk dan mungkin sudah melupakan sesuatu.Brandon menjawab, “Tidak. Aku hanya mau bawa kalian makan di luar. Sibuk?”“Nggak kok. Kok kamu nggak telepon aku untuk menyuruhku pulang lebih cepat?” Yuna buru-buru melirik jam tangannya. Untungnya, waktunya masih belum terlalu larut.“Tidak buru-buru kok. Aku tahu akhir-akhir ini kamu lagi sibuk,” kata Brandon.Kenzi berlari ke arah Yuna dengan gembira, lalu membentangkan kedua tangan kecilnya untuk meminta digendong. Saat jari kecilnya hampir menyentuh pakaian Yuna, Brandon tiba-tiba berdeham kuat. Kenzi pun tiba-tiba menghentikan gerakannya.Jelas-jelas Kenzi masih begitu kecil, tetapi dia sepertinya mengerti maksud Brandon. Dia menoleh untuk melirik Brandon, lalu mengerutkan keningnya dan berpikir sejenak. Setelah itu, dia pun berkata
Read more
PREV
1
...
129130131132133
...
220
DMCA.com Protection Status