Home / Urban / Ternyata Menantu Miliarder / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Ternyata Menantu Miliarder: Chapter 61 - Chapter 70

125 Chapters

61. Semakin Menggila

Pikiran kotor Robby tidak bertahan lama. Ketika dia sedang asyik dengan fantasinya sendiri, tiba-tiba Kenzo melintas. Kenzo sedang bersiap-siap masuk pintu lift menuju lantai berikutnya. Serta-merta Robby menegur Kenzo.“Hei, sini dulu!” teriak Robby. “Mau ke mana? Sembarangan saja!”Kenzo menoleh ke arah Robby.“Aku?” tanggap Kenzo sambil menunjuk dirinya sendiri.Tanpa ditemani Boris, Kenzo berangkat sendiri ke Nayama Accent di kota B.Satpam-satpam sudah diberitahu bahwa kepala direksi baru akan datang menggunakan motor vespa butut. Hatinya berdebar-debar ketika memasuki kantor pusat cabang perusahaan tekstil tersebut.Pasalnya, baru kali ini dia memegang perusahaan tekstil yang mana tata cara pengurusannya sedikit lebih rumit dari perusahaan-perusahaan lain.Kenzo mengernyitkan dahi. Lalu dia berjalan mendekati Robby. Robby memperlihatkan tingkah lakunya yang congkak.Robby dulunya merupakan mantan kekasih Claudia sebelum Claudia kenal dengan Steve Rockshaw.Dan, insiden kehamilan
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

62. Semakin Menggila 2

Kenzo tak terpancing. Dia tenang setenang-tenangnya. Dia menyadari bahwa posisinya saat ini jauh di atas Robby, dan dia harus bersikap bijaksana nan berwibawa.“Sudah kubilang, aku mau cari seseorang. Seseorang yang sangat penting di sini, jauh lebih penting dari pada mencarimu,” katanya.Robby spontan tertawa. Tawanya terdengar sinis dan mengejek.“Sudahlah, ngaku saja. Kamu mau cari Clara, kan? Nggak usah mimpi Clara masih suka sama kamu, dasar gembel bodoh! Cewek macam dia nggak akan pernah cocok sama anak gembel model kamu. Kamu mesti sadar diri. Tampangmu lumayan oke, sih. Tapi, kamu benar-benar bukan levelnya Clara. Kampungan!”Kenzo mulai geram, tapi dia masih menanti waktu yang tepat untuk menjatuhkan Robby.“Atau, kamu masih perlu bukti, ya? Bukti kalau kamu memang bukan levelnya Clara… kamu pakai pelet apa sampai bisa buat Clara klepek-klepek kayak gitu? Jujur aja, kamu pakai dukun, kan?” Robby tersenyum licik, sambil memamerkan foto-foto mesranya bersama Clara.Entah kenapa
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

63. Hormat Seorang Kepala Direksi

“Oh, nggak ada, Pak,” jawab Robby dengan malu-malu. “Tapi, ehm… ada. Ehm… ini ada yang mau cari Pak Nassar. Entahlah, mahluk dari mana ini, Pak. Tiba-tiba saja. Katanya mau cari Pak Nassar…”Laki-laki itu adalah Nassar Sudiro, sosok yang dicari-cari oleh Kenzo. Mendengar ada yang mencarinya, Nassar Sudiro tampak antusias. Dia menatap Kenzo dengan ramah dan segera menghampirinya.“Ya, Tuhan. Apa kabar, anak muda? Kenzo Daidalos, kudengar ayahmu pelantun jazz tak tergantikan di kota ini, bahkan setelah kepergiannya. Benar, kan?” sapa Nassar Sudiro.Kenzo sempat tergagap. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa laki-laki bertubuh tegap yang menyambutnya di hadapannya saat ini adalah sekretaris ayah kandungnya.Sebelum Kenzo menjawab sepatah kata pun, laki-laki itu telah mengajaknya berjalan bersamanya.“Mari, mari silakan! Waktu berjalan cepat. Kita segera mulai saja hari ini,” ujar lelaki itu, penuh hormat, menunjukkan bahwa Kenzo memiliki kuasa penuh di situ.Kenzo dan Nassar Sudiro berj
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

64. Tatar Semua!

“Aku bisa sangat baik kepada semua orang. Tapi bisa juga sangat kasar kalau ada yang terus-menerus menghinaku! Perlakuanku tergantung bagaimana kalian semua bersikap.”Semua orang yang ada di ruangan itu menundukkan kepala.“Paham kalian?” lantang Kenzo, dia tidak suka mendengar kebisuan di antara para pegawai Nayama Accent.“Paham, Pak Kenzo,” ucap semua orang, serentak.“Bagus,” ujar Kenzo kemudian, mengangguk-angguk sambil memandangi karyawan-karyawannya itu satu per satu.Dan ketika matanya menangkap sosok Clara, didapatinya perempuan itu sedang menatapnya penuh arti.“Sial benar cewek satu ini,” pikir Kenzo sambil menatap balik Clara. “Rupanya dia cuma seorang pansos. Menyesal aku pernah menyukainya. Aku pengin tahu, apa yang akan dia lakukan selanjutnya.”Clara tampak sedang mencari-cari perhatian di depan Kenzo. Dia mencoba tersenyum ramah. Namun, Kenzo melihatnya sekilas saja.“Sekarang, dengar semuanya,” kata Kenzo kemudian. “Kita punya waktu break sebentar. Sehabis itu, diha
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

65. Kenzo Mendengar Semuanya

Hari itu juga, semua hal yang berkaitan dengan ketidakberesan Robby diselesaikan semuanya. Sejumlah instruksi dari Kenzo bisa dilaksanakan dengan baik oleh anak buahnya.Sementara itu juga, sambil ditemani sejumlah staf, Kenzo berkeliling ke areal perusahaan. Dia meninjau seluruh divisi dan bertemu dengan setiap karyawan dari kalangan bawah sampai kalangan atas.Bahkan, Kenzo membagi-bagikan angpau ke setiap karyawan yang dijumpainya. Masing-masing karyawan mendapatkan amplop berisi uang limaratus ribu rupiah.“Bekerjalah dengan baik. Ini hadiah buat para pekerja keras di perusahaan ini,” kata Kenzo, ia serahkan sebuah amplop kepada seorang petugas cleaning service.Tentu saja, petugas cleaning service itu—begitu juga yang lainnya—merasa sangat gembira. Maka, sepanjang berkeliling, Kenzo selalu menuai pujian dan penyambutan yang ramah.“Terima kasih banyak, Pak. Terima kasih banyak. Semoga Bapak mendapatkan rezeki berlimpah dan umur yang panjang.” Begitu ungkapan ketulusan para karyaw
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

66. Sebelum Zoro Membalas

Kenzo sampai di depan perusahaan. Seperti biasa, dia bercanda dengan dua satpam yang berjaga di pintu parkiran. Mereka sangat akrab, bahkan Kenzo sering ditraktir makan oleh dua satpam itu.“Vin, Nona Claudia nyariin lu tuh, lu ke mana aja tiga minggu ini,” seloroh Paidi, dia adalah teman dekat Kenzo sampai sekarang. Jika uang gaji Kenzo belum cair bulan ini, Paidi sering mentraktirnya makan cuma-cuma.Rahman, rekan kerja Paidi, ikut menambahi. “Noh lihat si Juki, kemarin dia bolos tiga hari tanpa alasan, dia langsung diberi surat peringatan dua. Untung Bu Tenkar nggak PMS waktu itu.”“Juki tiga hari bolos aje dimarahin segitunya, apalagi lu yang bolos tiga minggu. Pasti Nona marah besar tahu lu bolos kerja tanpa alasan,” seloroh Paidi.“Halah, tenang saja, aku bisa mengurusnya.” Kenzo berujar pelan, lantas tertawa.“Preett...”“DAVIINN!” Seorang perempuan berteriak sangat keras. Dia berdiri di depan lobby dengan tangan melingkar di dada. “CEPAT KE SINI!” dia terus berteriak.“Tuh cep
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

67. Teladan

Lagi dan lagi, dua satpam itu dibuat tercengang oleh Kenzo. Setelah kartu bertuliskan Daidalos, jam tangan berlapiskan perak, sekarang apa lagi... Tuan Zero? Apa tidak salah dengar?Seperti julukan yang pernah dilihat mereka di televisi; julukan untuk seorang militer legendaris dengan prestasi mentereng.“Kemarilah, aku di warung merah tempat biasanya.”“Kenapa dengan Anda, Tuan? Siapa yang menyakiti Anda, katakan padaku, aku akan membalasnya dan membuatnya tunduk padamu!”“Temui aku di sini, dan kita akan membalasnya dengan cara yang lebih kejam. Pelan namun mematikan!”Hampir sepuluh menit Kenzo menunggu, tiba lah super car Ducati FX 150 super mewah diparkir di depan warung merah. Boris membawa supir dan dokter pribadi Daidalos.Di tempat itu juga, Kenzo mendapat penanganan pertama. Luka di mulutnya diobati dengan obat khusus. Dokter sudah membuatkan pil penambah stamina tanpa efek samping untuk Kenzo.“Ohh, aku kenal kalian, Tuan Zero tidak pernah bosan cerita tentang kebaikan kali
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

68. Showroom Mahal

Kenzo meninggalkan istana megah itu tanpa membuka lemari pakaian. Dia pergi dengan pakaian biasa. Sesampainya di bawah, Kenzo menghidupkan motor bututnya, lantas pergi ke alamat yang diberikan Boris.Kota J tidak terlalu padat, hanya beberapa mobil yang lalu lalang di bundaran pusat kota, apalagi BMKG memperediksi suhu kota J berada di angka 34 derajat.Setelah 20 menit mengendarai motor, Kenzo sampai di sebuah showroom mewah. Satpam memandang remeh Kenzo, menyuruhnya parkir di depan gerbang.“Kenapa harus di luar, bukannya parkir motor ada di dalam showroom?” Kenzo tidak terima diperlakukan berbeda dengan orang lain. “Kenapa hanya motorku? Lihatlah, motor R-15 itu tidak kau berhentikan!”“Dia pemimpin showroom ini, beda denganmu, gelandangan tapi sok kaya!”Kenzo bersikukuh membawa motornya masuk hingga adu mulut terjadi. Seorang lelaki berjas datang dan melerai mereka, mempersilakan Kenzo masuk, tapi tidak dengan motor bututnya.“Luxury FX Showroom? Aku tidak salah alamat. Ini tempa
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

69. Dia Harus Dihukum!

Kenzo hanya diam. Dia akhirnya paham kenapa Ayahnya menyuruhnya pergi ke showroom dan memilih mobil yang paling mewah.Memang ya, orang-orang sok kaya... suka memandang fisik.Dia juga heran kenapa dia dihina seperti ini. Padahal, Boris sudah bilang kalau Tuan Zero Daidalos akan datang lalu membeli mobil itu secara tunai. Apa mereka tidak tahu, yang mereka hina adalah tamu paling istimewa showroom?Nina memanggil salah seorang SPG yang nampaknya merupakan anak baru di showroom ini.“Kerja itu yang becus! Gembel kayak gini tuh ga perlu disambut, buang saja dia! Baju saja kumal, tubuh juga bau, mana mungkin orang kayak gitu punya banyak duit!” Nina memaki SPG bernama Icha."Maafkan saya, Kak""Enak saja cuma minta maaf ... kamu yang harus tanggung jawab!“Karena kamu yang mengizinkan gembel ini masuk, kamu juga yang harus tanggung jawab! Bawa dia keliling melihat mobil, siapa tahu mau beli... maksudnya mau ngehayal buat beli! Hahaha!”Icha mengajak Kenzo naik ke lantai dua, tempat mobil
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

70. Kata-Kata Kutukan

Icha terkejut. Mendengar ungkapan dipecat adalah momok paling menakutkan dalam hidupnya. Dia baru bekerja di sini, mungkin baru beberapa hari. Kata-kata Nara bagai panah yang menusuk relung hatinya.Mengetahui hal tersebut, Kenzo segera menghibur Icha."Tenang. Kamu sudah bekerja sangat baik, kok. Kamu harus naik gaji. Jika tidak, manajernya sungguh keterlaluan membiarkan sales sebaik kamu digaji sangat rendah. Ucapanku benar, kan?" Kenzo memandang Nara.Nara membatin pelan, mana mungkin dia menaikkan gaji Icha yang baru bekerja di sini, sales-sales lain pasti iri dan minta naik gaji juga?Mengingat itu permintaan Kenzo, terpaksa Nara menurutinya."Oh iya, mobil Valkyrie putih sudah siap dibawa ke istana Anda. Tapi kalau boleh tahu, Anda adalah calon penerus semua bisnis Daidalos, kan?""Aku tidak suka basa-basi. Cepat urus surat-suratnya agar aku bisa membalas semua sales yang tadi menghinaku!" Kenzo mendongakkan kepalanya. "Berapa lama aku harus menunggu surat-surat itu selesai dita
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status