All Chapters of Jasper dan Misteri Sang Raja Kerajaan Almekia : Chapter 101 - Chapter 110

132 Chapters

100. Sang Penyelamat

'Tidak! Bukan namaku yang disebutnya. Tapi Jasper yang lainnya. Dia pasti Mengiraku sebagai mendiang ayahanda Raja.' Jasper akhirnya mengambil sebuah kesimpulan. Dia ingat benar Diamond pernah mengatakan kepadanya bahwa nama mendiang raja juga Jasper. Hanya nama tengah mereka yang berbeda.Lebih jauh lagi, jika semua mimpi dan penglihatan yang Jasper dapatkan sebelumnya adalah benar kejadian masa lalu. Berarti pria berambut pirang itu adalah mendiang Raja. Yang artinya memang wajahnya dan wajah beliau sangat mirip. 'Pantas saja pak tua ini dengan mata rabunnya tak dapat membedakan kami berdua.'"Aku disini, pak tua. Jangan menangis lagi, aku ada bersamamu." Sekali lagi Jasper menjawab. Sekali lagi bukan dia yang menjawab. Tetapi jiwa yang lain di dalam dirinya. 'Jiwa ayahanda Raja? Bagaimana mungkin keinginan dan jiwanya seolah nyata dan dapat mengendalikan diriku begini?'Mau tak mau Jasper menjadi ngeri dan ketakutan dengan tubuhnya sendiri. Seolah tubuh itu bukan miliknya lagi. T
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

101. Tamu Tak Terduga

Sore harinya setelah seluruh pertandingan perempat final selesai, para peserta diperbolehkan untuk meninggalkan turnamen hall. Sebelumnya diadakan sedikit breafing untuk menjelaskan peraturan babak semifinal yang akan dilakukan. Intinya tidak banyak perubahan peraturan, hanya saja Gear yang akan dipakai dalam pertandingan nanti adalah private Gear masing-masing peserta. Hal ini berarti bahwa semakin ganas dan brutal pertandingan untuk babak selanjutnya. Mengingat masing-masing peserta dapat mengerahkan segenap kemampuan dan potensinya dengan Gear pribadinya sendiri. Zircon sedikit lega karena Saphir, Jasper dan Opal tidak harus bertanding dalam babak berikutnya. Terlalu berbahaya dan beresiko bagi mereka. Zircon mendapati kamar yang sudah dia tinggali beberapa hari ini kosong saat kembali ke penginapan. Pria itu meletakkan pedang dan barang bawaan lainnya ke meja kecil di dekat sofa yang biasa dia jadikan sebagai tempatku tidur. Di sana terdapat secarik kertas berisi tulisan tangan S
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

102. Permohonan Amethys

Zircon penasaran dengan alasan kedatangan Amethys dan Diamond ke kota BloodyHell ini. Tidak mungkin kan hanya untuk jalan-jalan sampai ke kota berbahaya di tengah gurun pasir ini?"Semua bermula dari sebuah surat untuk Diamond yang dialamatkan ke istana. Surat cinta dari seseorang bernama Ruby. Di surat itu tertulis bahwa Ruby sedang menawan Opal dan Platina.""Ruby meminta sejumlah emas sebagai tebusan dan mewajibkan Diamond untuk datang sendiri membawa tebusan ke sini sebagai syarat pembebasan mereka berdua. Bahkan lebih lanjut Ruby juga memaksa Diamond untuk mengikuti turnamen sebagai syarat tambahan. Sebagai jaminan keselamatan untuk nyawa Opal dan Platina." Amethys menjelaskan alasan kedatangan mereka ke kota BloodyHell kepada Zircon."Siapa? Ruby? Mana mungkin." Zircon tidak dapat mempercayai apa yang dia dengar barusan.'Ruby mengancam istana dan minta tebusan dengan alasan penculikan pada Opal dan Pltaina? Mana mungkin.' Sesuatu dalam hati Zircon
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

103. Suatu Kejanggalan

Diamond membuka perlahan kedua matanya, menggosok-gosok dengan telapak tangan dan menguap lebar-lebar untuk mengusir rasa kantuk. Pria itu perlahan bangkit dari tidur, berganti dengan posisi duduk di ranjang dengan nyawa masih melayang. Sang kolonel muda mengamati keadaan di sekitarnya. Sepertinya hari sudah mulai siang dan keadaan di sekitar kamar yang sudah terang benderang. Kamar yang dia tempati diberikan Ruby untuknya selama di BloodyHell. Salah satu kamar yang terdapat di sayap kiri Tournamen Hall. Amethys yang menyamar sebagai asisten pribadinya juga mendapat kamar tepat di sebelah kamar itu. Sejauh ini perlakuan Ruby kepada mereka bisa dikatakan baik. Lebih baik daripada perlakuannya kepada Opal dan Platina yang dianggap sebagai tawanan. Diamond menggerak-gerakkan tubuh sedikit di atas kasur, masih terlalu malas untuk beranjak. Ingin melanjutkan tidurnya yang nyenyak. "Amy? Amy, kamu di mana?" Ujar Diamond sambil mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Mencari-cari sosok
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

104. Babak Semi Final

Ruby langsung mendorong tubuh Jade menjauh darinya. Gadis itu terbungkuk dan terbatuk mengatur napasnya yang memburu. Keadaan Ruby tampak sangat terpuruk menyedihkan, dia terhuyung dan jatuh terduduk di lantai. Sisa keberanian membuatnya memandang Jade dengan tatapan nanar penuh kebencian dan dendam membara. Meski lelehan air mata mengalir di kedua sudut matanya. Air mata yang dihasilkan dari perpaduan rasa marah, sedih, dan kecewa. Atau karena harga dirinya yang terluka. "Jahanam! Tak kusangka kau sebrengsek itu!" umpat gadis itu kepada Jade. Jade perlahan berjalan kembali mendekat ke arah Ruby, dia berjongkok di dekatnya. Pria bertampang sadis itu mendongakkan wajah gadis itu hingga sangat dekat sekali dengan wajahnya sendiri, menatapnya sangat tajam. "Selama ini aku sudah sangat bersabar untuk memperlakukan kamu dengan baik. Tapi kamu terus saja memprovokasiku. Jangan kau kira aku sebaik itu, aku juga bisa membuatmu menderita.""Jadi hentikan semua tingkahmu dan turuti saja apa
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

105. Diamond Vs Jade

"Baiklah apa kalian berdua siap?" Wasit menanyakan kesiapan kepada Diamond dan Jade yang akan bertanding di babak semifinal. "READY? ... GOOOOO!!!" wasit memberi aba-aba dan menembakkan pistol tanda dimulainya pertandingan. Tanpa membuang waktu, langsung saja Diamond menerjang Gear hijau lawannya. Dia mengerahkan sedikit energi ke pedang, dan langsung kusabetkan pedangnya dengan kecepatan kilat ke tubuh Gear Jade. Ternyata Jade dapat mengantisipasi serangan dadakan itu, dia menangkis sabetan pedang dari Diamond dengan sabetan pedang juga. Kedua pedang mereka beradu dengan bunyi dentingan keras. Dengan kekuatan energi yang sama kuat, saling menyerang dan kemudian meledak begitu saja saat tak ada yang dapat mengalahkan satu sama lainnya. Diamond menggunakan perisai di tangan kiri untuk menghindari ledakan energi tadi mengenai tubuh Gearnya. Kemudian kembali menerjang lagi gear hijau itu dengan pukulan dari perisai itu. Dia melayangkan tendangan
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

106. Ancaman Jade

'Tapi kenapa Gearku tidak meledak? Kenapa Gearku masih bisa bertahan setelah menerima serangan sedahsyat itu? Bagaimana mungkin?' Dengan kesadaran semakin memudar Diamond dapat melihat dari kepulan asap sebuah Gear lain telah berdiri di antara Gearnya dan Jade. Gear itu menghadang serangan Jade, menggantikannya menerima serangan Jade secara langsung. Sebuah Gear ramping berwarna ungu.'Leviathan? Amethys? Apakah itu kamu? 'Gear ungu itu mengembangkan perisai baja berukuran besar berbentuk seperti kelopak bunga mawar yang indah. Kemudian dipadukan dengan energi chi shield untuk tambahan pertahanan dan barier. Pertahanan sempurna yang bahkan dapat menahan serangan energi dan tembakan rudal, bazoka, atau nuklir. Gear itu menghampiri Phoenix, membantu Gear itu berdiri, memapah dan membawaku menjauh dari arena pertarugan...Pemandangan terakhir yang kusaksikan sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap, aku kehilangan kesadaranku. Suasana aren
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

107. Ruby VS Amethys

Tak lama kemudian kedua Gear merah Diamond dan Gear Ungu Amethys pun mendarat di Gear pad hanggar. Amethys keluar dari kokpid Gearnya. Melompat ke kokpid Gear Diamond dan memapah tubuh kekasihnya itu, membantunya turun dari kokpid. Opal yang menjemput mereka ke hanggar segera menghampiri mereka. Dia meraih tubuh Diamond dari bopongan kakaknya. Beralih untuk membopong sahabatnya itu dengan melingkarkan lengannya di leher. 'Sepertinya Diamond masih setengah sadar. Yah meskipun dia hampir pingsan, karena tubuhnya yang telah kehabisan tenaga.'"PLAK!" Tanpa Opal duga, Ruby sudah menghampiri Amethys dan menampar wajah gadis cantik itu. Membuat pipi kanan berkulit putih wajah Amethys berubah warna menjadi merah. "Beraninya kau! Beraninya kau mengacaukan segalanya! Dasar asisten jalang sialan!" Amethys diam saja tidak menjawab. Dia hanya menatap Ruby dengan tatapan tajam menantang sambil memegangi pipinya yang terasa panas.
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

108. Zircon Vs Simone

"Hei ganteng, apa kau mau kita bertarung sampai berdarah-darah seperti itu?" Simone membuyarkan segala permainan pikiran Zircon. Zircon mengerutkan keningnya karena pria itu tiba-tiba kembali mengajaknya berbicara. Dengan seringai lebar saat Opal lewat di hadapan mereka. Simone juga mengamati dengan teliti keadaan Diamond yang terkapar tak berdaya dalam gendongan Opal. "Kau pasti akan semakin ganteng dengan wajah mu yang berlumuran warna merah. Darah segar yang merah membara hahahaha." Lanjut Simone dengan mata berkilat-kilat penuh ancaman dan tertawa terbahak-bahak seperti orang sinting. Zircon tidak menghiraukan perkataan garing Simone. Tahu benar bahwa dia akan semakin sinting dan menjadi-jadi jika Zircon terus meladeni pembicaraannya. Zircon lebih memilih untuk meneruskan pandangan menatap ketiga sosok yang semakin menjauhi mereka. Meninggalkan ruang tunggu dan menuju ke klinik yang ada di sayap kiri tounamen hall ini. 'Semoga Di
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

109. Kegilaan Simone

Tak ingin membuang waktu, Zircon pun berniat melakukan serangan balasan. Dia mengerahkan energi membentuk chi api juga yang dia gabungkan dengan senapan. Zircon kemudian menyatukan kedua senapan itu menjadi satu untuk memperkuat efek tembakannya. Melayangkan tembakkan bersamaan dengan membidik bagian dada Gear Simone. Kedua peluru melaju dengan sangat cepat ke arah dada Gear pink Simone, tapi entah bagaimana pria nyentrik itu dapat menghindarinya. Gear itu seakan dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan peluru. Sambil terus menghindari kejaran peluru api itu, Gear milik Simone meliuk-liuk dengan lincah. Dan tanpa Zircon sadari Gear itu tahu-tahu sudah berada tepat berdiri di hadapannya. Gear pink itu seakan tidak membuang waktu, dia menendang saat jarak mereka sudah cukup dekat. Tendangan itu mampu membuat Fenrir terlempar dan terhempas beberapa meter dari tempat awalnya berdiri. Gear pink Simone tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kembali menerjan
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status