Jalanan padat dan banyak pengendara motor berboncengan, mereka mahasiswa dari berbagai perguruan, terlihat dari jasnya."Udah, Mbak tenang aja." ungkap Kahfi. "Takutnya ntar dimarahin bundamu," kataku sembari menoleh. Tidak ingin Kahfi dapat masalah karena aku."Hahaha aku ini bukan anak kecil loh Mbak, udah biasa ke sana ke mari sendiri." Pria berusia 23 tahun itu tersenyum ke arahku, buru-buru aku berpaling. Takut tidak kuat menahan pesona Kahfi, bahaya kalau sampai suka sama brondong. Badannya tinggi besar, ditambah wajahnya yang tampan, aku yakin banyak wanita oleng karena pemuda ini."Syukurlah kalau nggak papa, aku cuma khawatir." "Nggak kok, tenang aja, Mbak." Ramaniya anteng berada di gendonganku, matanya terbuka dan beberapa kali berkedip. Pipinya gembul dan sebentar lagi bisa miring. Rambutnya mirip Mas Malik yang sedikit ikal, matanya mirip denganku yang sedikit sipit. Ramaniya berdarah Lampung yang khas berkulit putih."Waktu di rumahmu, ternyata kamu punya banyak nen
Last Updated : 2023-01-10 Read more