Jantan. Mungkin itulah satu kata yang bisa melukiskan sikap Athar saat ini. Setelah adegan kekacauan yang kubuat Athar berinisiatif mengajakku pergi menjauh dari rumah peninggalan bapaknya memakai motor Ducati yang sudah ia parkir di depan rumah.Dengan perasaan tak menentu, aku naik ke motor Athar. Secara perlahan, aku mencengkram ujung jaket Athar seolah sedang mencari kekuatan. Kuakui, malam ini hatiku teramat sedih dan tidak tahu harus menunjukannya seperti apa.Athar melirikku sekilas lewat spion. "Kita berangkat, ya?" ajaknya.Aku mengangguk dan motor pun melaju meninggalkan rumah megah nan pongah itu. Setelah setengah jam berlalu, tiba-tiba motornya berhenti di depan sebuah penjaja angkringan di sisi jalan yang nggak begitu ramai. Tumben. Ada angkringan di sini, aku kira hanya di daerah Geger Kalong saja bisa menemukan sate telur puyuh, nasi kucing dll."Kita makan dulu," ujarnya seraya memberi kode padaku untuk turun. "Mbak, lapar, kan?" "Lapar. Ayo!"Aku mengangguk menyetuj
Terakhir Diperbarui : 2023-05-16 Baca selengkapnya