Lantunkan doa, langitkan asa, biar para Malaikat mengamininya. Kamu tak tahu kapan akan tiba waktu berbahagia, yakni kala doa itu terwujud dalam mihrab cinta. ===Subuh ini, masih terlalu dini bagi penghuni rumah yang biasa beraktivitas pada pukul 6 pagi. Remang cahaya dalam mihrab kecil di sudut ruangan—tempat bermunajat—menghadirkan suasana sakral yang mendekap diri dalam berbagai keajaiban. Suamiku pulang.“Aku sekarang jelek, ya, kayak tengkorak,” selorohnya. “Atau kamu yang gemukan?”Tak menyangka, ia akan mengatakan hal-hal yang tak pernah dikatakan sebelumnya. Sejak kapan ia peduli penampilannya di depanku atau peduli penampilanku di depannya?Teringat pada perutku yang membuncit. Tak’kah terlihat?“Mas ... sebenarnya aku,” baru hendak kukatakan kabar kehamilan, ketika telunjukkan diletakkan di bibirku. "Kamu terlihat cantik, bodohnya aku tak pernah tahu itu sebelumnya," pujiannya membuat jantungku dag-dig-dug tak menentu."Di surga, banyak bidadari tak berparas. Kulihat kam
Baca selengkapnya