Semua Bab The Crown Prince's Fiancee: Bab 81 - Bab 90

134 Bab

BAB 80

“Tuanku.” Rict tersenyum kecil tanpa berbalik pada orang yang baru saja sampai di ruang kerjanya. Rambut pirang keputihan orang itu tergerai keluar dari jubah merah gelapnya. “Kali ini pun tidak berubah, ya.” “Dia tetap jatuh cinta dengan orang itu.” “Ya, karena memang itu takdirnya.” Orang berjubah merah itu membuka tudung dan bersimpu di lantai, menunggu Rict berbalik padanya. “Bukankah seharusnya kau mendatangiku dulu sebelum mengintai mereka berdua?” tanya Rict dengan senyum lebar yang nyaris membuat matanya hilang. “Putra mahkota menyelidikiku, bukan? Apa yang mereka dapatkan?” “Tidak banyak. Hanya cerita seperti biasa yang saya sampaikan.” “Kau menyampaikan semuanya termasuk urusan dosa masa laluku?” “Maafkan saya, Tuanku,” ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

BAB 81

Phak! “Nona!” Pintu toko roti terbuka dengan kuat bersama teriakan Anne yang memenuhi toko. Membuat tamu-tamu yang datang jadi menoleh padanya. Raeli yang berada di balik konter roti jadi melotot dan segera mendatangi wanita itu, menariknya melewati para pengunjung sambil membungkuk memohon maklum. “Anne, tidak sopan berteriak di depan pengunjung seperti itu,” kata Raeli setelah berhasil membawa Anne ke dapur. “Rumor apa yang baru saya dengar itu? Anda bisa menjelaskan?” tanya Anne dengan suara kencang yang menggebu-gebu. Aduh, orang ini bisa lebih dari Duchess jika sedang marah, batin Raeli. Sekarang bagaimana caranya agar bisa meredakan itu? Raeli melirik pada pegawainya yang ada di dapur, mereka sudah siap menyantap segala macam pembicaraan. Ia kemudian berbalik pada mereka. “Kami akan bicara di atas. Maaf
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-20
Baca selengkapnya

BAB 82

Raeli tercengang begitu memasuki ruangan besar yang berada—mungkin—di paling ujung bangunan katedral. Bahkan untuk sampai ke sana saja mereka harus menempuh jalan yang lumayan jauh dan berbelok. Kalau tidak salah ingat, Raeli dan Ein juga menuruni tangga spiral. Semakin berjalan masuk, maka semakin gelap. Lalu sampailah Raeli pada ruangan berpintu besar dan tinggi. Mungkin setengah kali lebih tinggi dari pintu ruangan katedral yang biasa Raeli kunjungi. “Menakjubkan,” lirih Raeli pada dirinya sendiri sambil melepaskan pegangan dari Ein. Ia perlahan melangkah ke tengah ruangan. Tempat ini berdinding pualam licin—dilihat dari sisi pintu. Bahkan langit-langitnya menjulang tinggi bagai tak terlihat, padahal mereka turun ke bawah katedral. Ada banyak sekali buku. Sampai raeli pusing harus mendeskripsikannya. Berbagai ukuran dengan barbagai sampul. Serta ruangan itu diterangi sinar biru yang meman
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya

BAB 83

“Yang Mulia, bisakah Anda memadamkan sihirnya?” pinta Raeli. Tubuhnya gemetar habis-habisan karena sihir yang dikeluarkan oleh Xain. “Tubuh itu bereaksi terhadap sihirku.” Xain akhirnya menghilangkan sihir dan kembali duduk. “Kegelisahan seperti itulah yang kurasakan dari tubuhmu sejak saat itu.” Raeli mengatur napasnya yang tersengal. Tubuhnya tidak mau menurut, masih gemetar dengan gelisah. Ein menarik tangannya untuk kembali duduk. “Ada banyak sekali hal yang tidak kita ketahui tentang Raeliana De Servant. Benar ‘kan, Pangeran Ein?” Raeli melirik Ein. Pria itu hanya diam dan menatap nanar pada Xain. Apa yang sekarang dirasakan pangeran, ya? Menyaksikan tubuh gadis yang menjadi tunangannya sejak kecil dirasuki oleh jiwa orang asing, kemudian gemetar ketakutan. “Maaf, tubuhnya bereaksi sendiri,” lirih Raeli.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya

BAB 84

Raeli mondar-mandir dengan gelisah di depan jendela kamarnya. Lalu mengangkat wajah untuk melihat jam di seberang kamar. Sudah tengah malam. Pada akhirnya ia tidak bisa menolak tawaran Rict. Ia menyambut uluran tangan pria itu. Bagaimanapun Raeli tetap harus mencari tahu semua tentang Raeliana, kenapa mereka bisa bertukar tempat? Informasi sekecil apa pun mungkin sangat berguna dan Rict memegang kunci informasi Raeliana yang tidak satu pun orang ketahui. Sekarang ini yang bisa mencari tahu hanyalah Raeli sendiri. Ia tidak bisa mengandalkan pengetahuan dari Pendeta Agung. Tubuh ini saja ketakutan setengah mati pada sihir pria itu. Bagaimana bisa Raeli terus-terusan mendekatkan diri pada Xain? Bisa-bisa ia mati sebelum tahu apa pun. Raeli melihat seisi kamar yang gelap karena pencahayaan dimatikan sejak ia bilang pada Anne ingin istirahat. Untung saja permaisuri memberikan tempat tinggal khusus untuk Anne. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-22
Baca selengkapnya

BAB 85

Raeli tidak punya pilihan lain. Ia menceritakan isi pertemuannya dengan Xain dan Ein tadi siang. Tentu saja isi dari pertemuan itu tidak bisa dianggap rahasia karena bersifat umum. Nyaris semua orang tahun tentang penjelasan sihir yang diberikan oleh Xain. “Begitu,” gumam Rict. “Jadi, Yang Mulia Agung menawarkan sihirnya untuk dicoba kembali? Beliau lumayan kejam, ya.” Raeli tidak bisa berkomentar apa pun terhadap ucapan Rict. Yang sekarang mereka bicarakan adalah Xain Kansafer Reid. Salah satu dari 2 yang memegang kekuasaan mutlak kekaisaran. “Ternyata hanya aku yang sangat mengenal Raeliana.” “Bisakah kau beritahu aku, apa hubunganmu dengan pemilik asli tubuh ini?” tanya Raeli. Ia sangat ingin tahu apa penyebab Raeliana sangat betah bersembunyi dari pangeran sejak kecil. “Entahlah.” Rict menuangkan teh dari poci ke gel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-22
Baca selengkapnya

BAB 86

Raeliana De Servant sebelum kematian.  Raeliana De Servant hidup dengan opini publik yang bilang bahwa dirinya tidak punya teman, selalu menghindari orang-orang. Ia hanya dekat dengan keluarganya dan orang di toko roti yang jadi pegawainya. Lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, dapur atau ruang baca. Raeliana sebagai putri seorang duke sebenarnya adalah gadis biasa. Ia sejak kecil hidup dengan ucapan kaisar kalau dirinya akan jadi putri mahkota. Saat kecil ia tidak tahu apa artinya itu. Raeliana tumbuh dengan kasih sayang yang cukup. Orang tua dan kakak-kakak yang menyayanginya. Semua kebutuhannya terpenuhi. Ia senang sekali berkuda. Raeliana tumbuh menjadi gadis baik dan lembut. Bahkan saat tangannya terluka digigit kuda, ia tidak menangis dan tidak mau merepotkan orang lain. Lalu saat itulah ia pertama kali bertemu dengan anak laki-laki yang dipa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya

BAB 87

Ini gila! Raeli menyeka rambutnya ke belakang begitu bangkit dari tempat tidur. Sudah empat hari sejak terakhir ia bertemu Rict malam itu. Entah bagaimana ia bisa terbangun di tempat tidur besoknya dalam keadaan sakit. Yang jelas, gambar di buku malam itu masih menghantui tidur Raeli. Memangnya ada yang seperti itu, ya? Raeli ingin tubuh ini hidup karena sudah menyaksikan kisah tragis dalam novel. Sedangkan Raeliana yang asli merelakan jiwanya ditukar demi menyelamatkan diri dari kisah dalam buku Rict yang menyeramkan itu. Benar ‘kan? Saat bangun kemarin, Anne bilang Raeli sudah tidur tanpa bangun selama 2 hari. Dalam waktu itu ia merasa bertemu dengan Raeliana. Apakah karena melakukan praktek sihir terlarang makanya tubuh ini sangat takut pada sihir suci? Apa karena buku Rict penyebab segala kemalangan ini, makanya Raeliana juga takut? Semua hal ini me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya

BAB 88

Raeli menopang dagunya di meja, melihat pangeran masih asyik melatih Nero. Sebenarnya tujuan pria itu memelihara Nero untuk apa? Pertunjukan sirkus? Memangnya di sini ada pertunjukan semacam itu? Raeli menegakkan kepalanya ketika Nero mendarat di meja untuk yang entah keberapa kali. Ia sampai lupa menghitung. Elang itu menjatuhkan bola yang di lempar pangeran pada tangan Raeli. Elang ini juga sebenarnya kenapa? Yang melempar bola dan memberikan latihan itu pangeran, kenapa memberikan hasil tangkapannya pada Raeli? Ternyata seekor elang saja bisa sepintar ini. “Elang pintar,” puji Raeli sambil tersenyum pada Nero. Seakan mengerti, Nero menelengkan kepalanya dengan mata tertutup. Nero sedang tersenyum, ya? “Kau tidak pernah memujiku,” komentar Ein. “Kau mau dipuji pintar juga?” tanya Raeli tanpa menoleh. “Memangnya kau elang jenis apa?&rdqu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-24
Baca selengkapnya

BAB 89

Ein turun dari kereta kuda dengan perasaan bercampur aduk. Kereta kuda umum yang dibuat dengan ukuran besar dan bisa menampung beberapa orang sekaligus. Ein dan Raeliana naik kereta itu, duduk bersama penumpang lainnya. Ein merasa napasnya direnggut paksa. Beruntungnya tidak ada dari mereka yang mengenalinya atau Raeliana. “Hahahaha!” Raeliana hebatnya malah tertawa girang melihat penderitaan Ein yang merasa akan muntah sebentar lagi. “Kau payah,” kata gadis itu di selah tawanya. “Itu umum digunakan oleh orang-orang seperti mereka.” “Kenapa memilih yang seperti itu? Kita bisa menyewa kereta kuda lain atau naik kereta kuda istana.” “Kalau begitu percuma saja aku menyebut ini kabur.” Raeliana tersungut. Kalau seperti ini bukankah lebih efisien menggunakan teleportasi sihir? Kenapa Ein sama sekali tidak memikirkannya, ya? &
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status