Raeli tidak punya pilihan lain. Ia menceritakan isi pertemuannya dengan Xain dan Ein tadi siang. Tentu saja isi dari pertemuan itu tidak bisa dianggap rahasia karena bersifat umum. Nyaris semua orang tahun tentang penjelasan sihir yang diberikan oleh Xain.
“Begitu,” gumam Rict. “Jadi, Yang Mulia Agung menawarkan sihirnya untuk dicoba kembali? Beliau lumayan kejam, ya.”
Raeli tidak bisa berkomentar apa pun terhadap ucapan Rict. Yang sekarang mereka bicarakan adalah Xain Kansafer Reid. Salah satu dari 2 yang memegang kekuasaan mutlak kekaisaran.
“Ternyata hanya aku yang sangat mengenal Raeliana.”
“Bisakah kau beritahu aku, apa hubunganmu dengan pemilik asli tubuh ini?” tanya Raeli. Ia sangat ingin tahu apa penyebab Raeliana sangat betah bersembunyi dari pangeran sejak kecil.
“Entahlah.” Rict menuangkan teh dari poci ke gel
Raeliana De Servant sebelum kematian.Raeliana De Servant hidup dengan opini publik yang bilang bahwa dirinya tidak punya teman, selalu menghindari orang-orang. Ia hanya dekat dengan keluarganya dan orang di toko roti yang jadi pegawainya. Lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, dapur atau ruang baca.Raeliana sebagai putri seorang duke sebenarnya adalah gadis biasa. Ia sejak kecil hidup dengan ucapan kaisar kalau dirinya akan jadi putri mahkota. Saat kecil ia tidak tahu apa artinya itu.Raeliana tumbuh dengan kasih sayang yang cukup. Orang tua dan kakak-kakak yang menyayanginya. Semua kebutuhannya terpenuhi. Ia senang sekali berkuda. Raeliana tumbuh menjadi gadis baik dan lembut. Bahkan saat tangannya terluka digigit kuda, ia tidak menangis dan tidak mau merepotkan orang lain.Lalu saat itulah ia pertama kali bertemu dengan anak laki-laki yang dipa
Ini gila!Raeli menyeka rambutnya ke belakang begitu bangkit dari tempat tidur. Sudah empat hari sejak terakhir ia bertemu Rict malam itu. Entah bagaimana ia bisa terbangun di tempat tidur besoknya dalam keadaan sakit. Yang jelas, gambar di buku malam itu masih menghantui tidur Raeli.Memangnya ada yang seperti itu, ya?Raeli ingin tubuh ini hidup karena sudah menyaksikan kisah tragis dalam novel. Sedangkan Raeliana yang asli merelakan jiwanya ditukar demi menyelamatkan diri dari kisah dalam buku Rict yang menyeramkan itu.Benar ‘kan?Saat bangun kemarin, Anne bilang Raeli sudah tidur tanpa bangun selama 2 hari. Dalam waktu itu ia merasa bertemu dengan Raeliana. Apakah karena melakukan praktek sihir terlarang makanya tubuh ini sangat takut pada sihir suci? Apa karena buku Rict penyebab segala kemalangan ini, makanya Raeliana juga takut?Semua hal ini me
Raeli menopang dagunya di meja, melihat pangeran masih asyik melatih Nero. Sebenarnya tujuan pria itu memelihara Nero untuk apa? Pertunjukan sirkus? Memangnya di sini ada pertunjukan semacam itu?Raeli menegakkan kepalanya ketika Nero mendarat di meja untuk yang entah keberapa kali. Ia sampai lupa menghitung. Elang itu menjatuhkan bola yang di lempar pangeran pada tangan Raeli. Elang ini juga sebenarnya kenapa? Yang melempar bola dan memberikan latihan itu pangeran, kenapa memberikan hasil tangkapannya pada Raeli?Ternyata seekor elang saja bisa sepintar ini.“Elang pintar,” puji Raeli sambil tersenyum pada Nero. Seakan mengerti, Nero menelengkan kepalanya dengan mata tertutup. Nero sedang tersenyum, ya?“Kau tidak pernah memujiku,” komentar Ein.“Kau mau dipuji pintar juga?” tanya Raeli tanpa menoleh. “Memangnya kau elang jenis apa?&rdqu
Ein turun dari kereta kuda dengan perasaan bercampur aduk. Kereta kuda umum yang dibuat dengan ukuran besar dan bisa menampung beberapa orang sekaligus. Ein dan Raeliana naik kereta itu, duduk bersama penumpang lainnya. Ein merasa napasnya direnggut paksa. Beruntungnya tidak ada dari mereka yang mengenalinya atau Raeliana.“Hahahaha!” Raeliana hebatnya malah tertawa girang melihat penderitaan Ein yang merasa akan muntah sebentar lagi. “Kau payah,” kata gadis itu di selah tawanya. “Itu umum digunakan oleh orang-orang seperti mereka.”“Kenapa memilih yang seperti itu? Kita bisa menyewa kereta kuda lain atau naik kereta kuda istana.”“Kalau begitu percuma saja aku menyebut ini kabur.” Raeliana tersungut.Kalau seperti ini bukankah lebih efisien menggunakan teleportasi sihir? Kenapa Ein sama sekali tidak memikirkannya, ya?&
Ein benar-benar menghabiskan waktu seharian bersama Raeliana kemarin. Kalau dipikir-pikir jiwa yang mendiami tubuh Raeliana sekarang ini memang orang yang sangat berbeda dengan Raeliana De Servant.Ein memang tidak sempat mengenal Raeliana saat gadis itu tumbuh. Tetapi sedikit banyak Raeliana yang sekarang dan Raeliana asli memiliki kepribadian sama. Hanya saja Raeliana yang asli mungkin takkan mau mendatangi Ein.Kemarin piknik mereka berjalan lancar dan Ein belum pernah mengalami hari selancar itu selain bersama Raeliana.Tanpa sadar Ein menggeleng kecil sambil tersenyum, sementara kertas-kertas dokumen masih menumpuk di depannya. Ia bahkan tidak sadar kalau Charael dan Tristan saling pandang, mempertanyakan kondisinya. Sedangkan Charlotte terang-terangan dari rak buku menatap Ein.“Sepertinya kondisi hati Anda benar-benar bagus, ya, Yang Mulia,” tegur Charael. Pria itu tersenyum lebar
Xain bersandar di kursinya sambil menengadah. Semasa hidupnya, ia tidak pernah dibuat sebingung ini. Bahkan saat menghadapi Zelmehir. Tetapi setelah pertemuan terakhirnya dengan pangeran dan Raeliana, ia mengurung diri di perpustakaan terlarang—tempat pertemuan dengan Raeliana dan pangeran tempo hari.Sayangnya, meski Xain mengacak-acak semua buku yang ada di ruangan itu, sangat dikit sekali informasi yang didapat mengenai fenomena yang dialami Raeliana.Jiwa yang tertukar dan pertukaran jiwa.Mendadak saja Xain ingat sesuatu. Ia menegakkan tubuh. Hal ini pasti berkaitan. Tristan dan Charael bilang kalau pria yang pernah Xain hukum 35 tahun lalu di Zelmehir itu bisa melakukan pertukaran jiwa terhadap orang lain. Sedangkan Raeliana tertukar jiwanya dengan orang asing.Hal itu pasti ada kaitannya.Pria 35 tahun lalu itu adalah orang yang terlahir sebagai pemilik sihir kuno. H
“Jadi, apakah hal semacam itu apakah benar-benar rahasia?” tanya Raeli pada Liliane saat mereka meninggalkan taman setelah minum teh. Ia sengaja memancing pembicaraan ini.Raeli akui, sulit sekali mencari seseorang yang bisa berbagi informasi tentang para pengguna sihir di Easter. Sedangkan ia tidak mungkin langsung menodongkan pertanyaan tentang ini pada papanya atau pada Carry, jelas mereka akan curiga tentang kenapa ia mendadak tertarik.Beruntung sekali Raeli mendapat teman bicara seperti Liliane. Gadis itu mau berbagi banyak pengetahuan di istana padanya. Seperti sekarang ini. Mungkin sudah pembicaraan ketiga dengan topik yang sama sejak beberapa kali pertemuan. Hanya saja topik ini tidak pernah sampai usai. Saat mereka membicarakan pengguna sihir dari kalangan wanita, Charlotte menghentikan pembicaraan itu tanpa sengaja.“Hmm, aku pikir tidak terlalu,” jawab Liliane. “Salah satu dari k
Raeli mendadak diserang sakit kepala. Pasalnya, sejak kembali dari katedral bersama Liliane hingga sekarang ia masih memikirkan Rict. Alasan kenapa pria itu merahasiakan kekuatannya dari Easter dan katedral. Lalu apa pula Zelmehir?Raeli bangkit dari tempat tidur. Apa ia minta Anne membawakan obat saja?Raeli ingin tahu tentang Zelmehir dan orang pemilik terakhir sihir kuno.***“Gadis itu ke Katedral sore ini,” kata Charael.Tristan yang baru saja hendak merebahkan tubuhnya ke tempat tidur jadi urung dan kembali duduk. Sedangkan Ercher yang berdiri di samping tempat tidur jadi mematung. Mereka sama-sama menunggu apa lanjutan dari ucapan Charael.Meski kamar itu besar dan dihuni oleh 4 orang—termasuk Carry kalau harus menginap di istana, baru kali ini tempat itu dihuni secara bersamaan.“Siapa?” tanya Tristan
Beberapa bulan setelah Raeli bangun dan kembali menjalani hidupnya sebagai putri tunggal Servant dan putri mahkota, tiba-tiba saja istana jadi heboh. Beberapa orang datang silih berganti menemui Raeli dengan membawa berbagai macam gaun pengantin. Memangnya siapa yang mau menikah?Belum lagi para pelayan ditambah untuk mempersiapkan acara di istana terpisah yang biasanya dibuka untuk acara-acara besar saja. Beberapa kali Raeli dipanggil untuk mencicipi menu makanan. Lalu keamanan istana juga makin diperketat. Pasukan ditambah, baik dari keluarga Servant bahkan sampai keluarga Sharakiel yang diperintahkan langsung oleh Mareyya.Sebenernya ada apa, sih? Apa ada yang mau menikah di istana? Apa baginda kaisar mau menikah lagi?Sebenarnya sampai sekarang Raeli masih sulit memercayai bahwa Mareyya itu adalah anak kecil biasa. Anak itu terlihat seperti orang dewasa dengan naturalnya. Dia bahkan mengatur urusan rumah tangga Shara
“Ha ha ha!”Ein dan Xain menoleh pada Teja yang tiba-tiba saja tertawa keras setelah melihat apa yang terjadi pada Mareyya. Apa pria itu sebenarnya gila?“Lucu sekali, ya. Padahal ayahnya orang yang dikutuk dewa,” kata Teja dengan senyum lebar sambil mengawasi kotak tempat Raeliana dan Mareyya berada. “Sepertinya Reid sudah menentukan bayaran atas apa yang sudah si penyihir itu lakukan.”“Apa maksudmu?” tanya Xain.Teja menunjuk pada cahaya yang bersinar di bawah tangan Mareyya. “Kekuatannya mirip dengan pendeta agung pertama.”“Pendeta agung pertama?” ulang Ein.Kalau pendeta agung pertama itu berarti orang yang sudah membangun kekaisaran ini bersama kaisar pertama. Orang yang katanya bisa melihat kemakmuran pada Easter jika mereka membangun sebuah negara. Dengan kata lain, pendeta agung
Ein, Xain dan Teja melihat saja saat Mareyya bergerak mendekati kotak sihir di mana Raeliana terbaring di dalamnya. Anak itu hanya berdiri di sisi kotak sambil menatap Raeliana.Sulit dipercaya bahwa Mareyya cocok dengan sihir suci milik Xain. Ternyata anak itu memang anak normal. Hanya saja lebih cepat dewasa karena didikan ayahnya yang mendoktrin bahwa Mareyya harus bisa mengurus keluarga sejak dini. Itu berarti Mareyya sudah tahu bahwa ayahnya cepat atau lambat akan mati.Sebenarnya Ein tahu bahwa Xain tidak memercayai anak itu. Namun, Ein memintanya untuk mengizinkan Mareyya bertemu Raeliana. Anak kecil tidak akan bisa melakukan sesuatu yang aneh.Padahal baru saja Ein berpikir seperti itu, tiba-tiba saja Mareyya melirik dari balik bahunya pada mereka. Tersenyum kecil dan matanya terlihat bercahaya. Lalu sesaat kemudian anak itu melangkah lebar ke kotak di mana Raeliana melayang di dalamnya dan tertidur. 
Ein memberikan surat terakhir pada ajudan baginda kaisar. Sepertinya keributan yang terjadi di istana sampai menghancurkan kediaman pangeran cukup menggemparkan. Beberapa bangsawan yang memang setia pada keluarga kaisar dan negara tetangga pun mengirimkan surat untuk menanyai kabar atau apakah pangeran butuh bantuan.Namun, tidak Ein sangka bahwa pertarungan dengan Rict jadi sangat-sangat singkat. Bahkan seolah tidak pernah ada. Kabarnya juga Xain menggunakan sihir lama untuk menghapus kenangan tentang sebagian adu mulut Raeliana dan Kroma hari itu.“Yang Mulia?”Ein mengangkat kepala pada Charael dan Carry yang baru saja masuk ruangannya bersamaan.“Bagaimana keadaan di sana?” tanya Ein sambil berdiri dan mengitari meja. Bersandar pada bagian depan meja kerjanya, menatap dua kesatria itu.“Setelah melalui investigasi, tidak ada yang aneh di kediaman
“Bangunlah.”Raeli membuka mata yang sebelumnya berat karena mengantuk dan ia merasa lantai tempat dirinya berbaring sangatlah dingin. Setelah itu ia melihat seseorang tersenyum tipis padanya sambil berdiri.Raeli bangkit untuk duduk. “Apa kita sudah mati?” tanya Raeli pada orang itu.“Entahlah.”“Jadi … siapa aku harus memanggilmu? Thantiana atau Raeliana?”“Namaku Thantiana. Bukankah Raeliana itu dirimu?”Raeli mendengkus. Apa-apaan itu? Dirinya kan dipaksa masuk ke tubuh Raeliana karena perbuatan wanita itu juga yang sekarang mengaku sebagai Thantiana.“Aku bukan Raeliana,” sangkal Raeli dengan suara pelan.“Tapi ada orang yang ingin kau tetap hidup sebagai Raeliana yang dicintainya.”Ein.
“Antar aku ke sana, Ercher,” kata Raeli.Lingkaran sihir Ercher menyala lagi. Pada saat itulah Raeli bisa melihat di sisi lain bangunan ada para kesatria yang terluka. Rict menyerang mereka. Lalu dalam sekejap mata mereka berpindah ke kamar pangeran yang hancur. Raeli bisa melihat Charael dan Tristan yang langsung bersiaga di dekat Ein.“Raeliana?” panggil Ein. “Jika kau bangun, seharusnya kau tetap tinggal di sana. Kenapa kau—”Raeli melirik sekilas dari balik bahunya. Saat membuat kesepakatan dengan Raeliana, ia sudah memilih keputusan. Semua kemalangan ini disebabkan oleh Raeliana sendiri. Bukankah wanita ini sudah tidak boleh hidup dan bersanding dengan putra mahkota?Raeli tidak ingin goyah, maka dari itu ia membuang wajah dari Ein.“Ah, Tuan Putri akhirnya bangun juga,” sindir Teja sambil berdiri.Ra
“Saat pertama kali bertemu, aku sudah tahu.”Orang-orang di ruangan itu mendadak syok mendengar suara Raeli. Bahkan Xain dan keluarga Servant pun nyaris melotot, tidak mengeluarkan suara saat mendengar dan melihat Raeli berdiri. Gadis itu seperti orang yang berbeda. Cara bicaranya yang dingin menyita perhatian.Raeli yang baru saja berdiri sedikit terhuyung karena kakinya yang sudah lama tidak digerakan malah dipaksa berdiri. Namun, sejak awal ia sudah membuat kesepakatan dengan Raeliana yang asli. Jika masalah ini selesai, ia bisa memilih meski dirinya sendiri tahu tidak ada pilihan yang lebih bagus dari yang Raeliana tawarkan.“Mareyya tidak mudah dekat dengan orang lain. Kalau ada orang yang dekat dengannya itu orang yang biasa bekerja di rumah Sharakiel,” kata Raeli sambil berjalan pelan menuruni mimbar singgahsana. “Apa itu tubuh barumu … Kroma?”Rosali
“Aku sudah bilang, aku tidak mau kembali ke sana,” kata Sheriel setelah sadar dari mimpi buruk kematian yang dialaminya untuk kedua kali. Saat membuka mata ia hanya tinggal bersama Raeliana. Lagi.“Aku tahu kau takut,” kata Raeliana. “Aku juga takut. Makanya aku melarikan diri. Tapi aku punya janji.”“Pada Ein?” Sheriel membuang muka. Entah kenapa membayangkan orang yang dicintai Ein berdiri di depannya itu terasa menjengkelkan.Raeliana menggeleng. “Pada Tuan Rict. Aku sudah berjanji untuk pergi pada Reid bersamanya. Itulah yang aku ingat setelah bereinkarnasi sebagai Raeliana. Ingatan terakhir pada kehidupan Thantiana.”“Aku tidak mau tahu.”“Jika kau tidak kembali ke Easter, Ein mungkin akan mati dan semua usahaku akan sia-sia.”“Kau yang menempatkan aku di situasi se
Berhari-hari sudah berlalu, ternyata benar kalau Sheriel hanya mengalami mimpi buruk yang panjang. Sebab, jangankan tertabrak truk, bahkan novel ‘Sang Permaisuri Pilihan’ itu saja tidak pernah terdaftar di dunia ini.Jadi, hidup Sheriel kembali normal. Ia pergi bekerja sambil mengantarkan Yuko ke sekolah. Saat pulang, Yuko akan menunggunya di tempat kerja.“Kakak sudah berhenti mencari tahu tentang mimpi aneh itu?” Yuko mendesah jenuh.“Lagi pula kan memang hanya mimpi semata. Jadi ... kupikir ya sudahlah. Aku akan melupakannya.”Tetapi anehnya setelah Sheriel mengatakan itu, hatinya jadi terasa sangat sakit. Hatinya merasakan rasa menyengat akan sesak. Ada yang kosong. Namun, Sheriel tidak ingin menghubungkannya dengan mimpi aneh itu. Justru ia gila kalau membawa-bawa perasaan cinta yang berasal dari mimpi itu ke dunia nyata.“Tapi, Yuko