“Punya anak gadis, dapat suami yang baik, keluarganya baik, pekerjaannya baik, malah disia-siakan! Mau ditaruh di mana muka Papa sekarang? Kemarin aja, Papa banggain kamu nikah sama dokter. Sekarang, Papa harus bilang kamu selingkuh bahkan sampai hamil?”“Enggak tahu malu! Enggak tahu diuntung! Apa ini yang balasan kamu sama Papa juga Mama? Setidaknya kalau tidak bisa berbakti, ya jangan durhaka! Sama orang tua enggak ada baktinya, sama suami malah durhaka! Sekarang pulang, keadaan bunting anak orang lain.”Berada di rumah orang tuanya tak membuat keadaan Naya membaik. Hari pertamanya dipenuhi oleh omelan papanya yang kecewa akan kelakuannya. Padahal dirinya sedang mual dan lemas.Setelah pertemuan dengan kedua belah pihak, semuanya kembali ke posisi awal. Layaknya Naya yang masih lajang dan Ghiyas yang masih lajang. Namun bedanya, Naya tengah hamil.Karena papanya, Naya mengurung dirinya di kamar. Dia tak nafsu makan, dan hanya be
Read more