Semua Bab PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Bab 301 - Bab 310

445 Bab

DARAH LEBIH KENTAL DARI AIR

301 "Jadi, sebenarnya aku dan Amanda tidak pernah memiliki perasaan menyimpang?” tantang Dewa kesal. “Kalian saja yang tega membuat kami berpisah,” lanjutnya penuh penekanan.” “Kenapa, Ma, Pa? Kenapa kalian lakukan ini padaku? Apa karena orang tua kandungku tidak jelas, miskin, atau aku hanya anak haram yang kalian adopsi karena kasihan?” Dewa tidak bisa mengendalikan dirinya. Berbagai perasaan yang sejak kemarin ia redam, rasanya ingin meledak seiring dengan kenyataan mengejutkan yang terkuak. “Cukup, De. Percayalah, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Kami mengambilmu anak karena menyukaimu. Kamu anak yang sangat manis. Mamamu bahkan sudah dekat dengan ibu kandungmu saat kamu masih dalam kandungan.” Sultan mencoba menjelaskan, hingga Dewa terdiam beberapa lama. Mencoba mencari kebenaran dari wajah Sultan. Sepi untuk beberapa saat, hanya deru napas Dewa yang terdengar memenuhi ruangan. Viola memanfaatkan situasi dengan meraih tangan Dewa. Tentu saja dengan sangat hati-hati, kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-28
Baca selengkapnya

TETAP MENIKAH

302“Bapak bicara apa?” Dewa bertanya setelah membalik badan dan kembali berhadapan dengan Anggara. Ditatapnya heran Pria yang juga kini menatapnya.Keduanya saling berhadapan dengan tatapan saling menilai satu sama lain. Cukup lama mereka dalam posisi ini hingga tangan Anggara terulur ingin menyentuh Dewa. Namun, gegas pemuda itu mundur. Perasaannnya tiba-tiba saja tidak enak. Ketakutan mendera. Ia merasa aneh dengan tatapan Anggara. Tidak seperti yang ia lihat sebagai ayah calon mertuanya seperti biasa. Lebih seperti ….“Aku ayah kandungmu Dewangga Raditya.”Senyap. Keadaan benar-benar sunyi pasca kalimat tersebut meluncur dari mulut pria paruh baya di hadapan Dewa. Dengan lancar kalimat tersebut terucap seolah tidak ada keraguan sedikit pun.Dewa menatap semakin dalam sepasang mata yang tatapannya terasa pernah ia dapatkan. Mencoba mencari keraguan atau kebohongan, bahkan mungkin guyonan. Namun, ia tak mendapatkan apa pun selain keseriusan penuh di sana. Hingga dada Dewa terasa ses
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya

SAMA-SAMA TERLUKA

303Semua mata membuka lebar. Semua terkejut. Semua memandang Endang dan Kirani bergantian dengan jantung yang terasa berhenti berdetak. Terlebih gadis pucat pasi di sebelah Endang. Untuk beberapa lama Kirani bahkan tak mengedipkan matanya. Hanya diam menatap tak percaya sang ibu. Gadis itu terlihat sangat shock.Endang yang menyadari perubahan sikap Kirani, meraih tangan gadis itu, kemudian menggenggamnya erat dan meletakkan di dadanya.“Kiran, Sayang ….” Endang juga menepuk pelan pipi sang anak yang semakin pucat. Dibelainya lembut dengan perasaan bersalah mendalam. Ia sangat tahu apa yang dirasakan sang anak saat ini. Karena sama seperti Sultan dan Viola, ia dan suami juga merahasiakan ini dari Kirani dan anak-anaknya yang lain. Mungkin alasan Endang sama dengan alasan sepasang suami istri calon besannya. Agar Kirani selalu menganggap jika ia anak Anggara.Endang yakin jika Kirani sangat terluka mendengar kenyataan ini, tetapi ia terpaksa mengatakannya karena takut Dewa membatalkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-30
Baca selengkapnya

TIDAK AKAN ADA YANG BERUBAH

304“Ibu mohon jangan membenci kami.” Endang berbicara lemah dengan kepala menunduk. Di hadapannya duduk Kirani ditemani Dewa.“Kami menutupi ini agar kamu tumbuh seperti anak-anak lain pada umumnya. Toh, ayahmu menyayangimu seperti anak kandungnya, bukan?”Dewa meremas tangan Kirani untuk memberinya kekuatan, saat gadis itu semakin menundukkan kepala. Ia sangat mengerti perasaan Kirani, karenanya terus mendampinginya mendengarkan cerita Endang.Awalnya gadis itu tidak mau kembali. Rasa kecewa karena dibohongi sekian lama membuatnya ingin pergi jauh dan tidak ingin bertemu orang tuanya lagi. Akan tetapi Dewa terus meyakinkannya tidak akan ada yang berubah meskipun tabir itu telah terbuka. Pada kenyataannya, Anggara sangat menyayangi Kirani. Kasih sayang pria tersebut untuknya dan adik-adiknya tidak ada perbedaan.Dewa terus meyakinkan gadis itu jika dirinya akan terus mendampinginya menghadapi semua ini. Dewa pun berhasil, Kirani mau kembali menemui ibunya.Dengan tangan saling mengge
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-01
Baca selengkapnya

SALING MENGUATKAN

305“De, apa kamu juga mau mendengarkan kami?” Sultan bertanya setelah semua tenang. Awaalnya ia dan Viola ingin keluar untuk memberi ruang keluarga itu menjelaskan semuanya, tetapi Endang melarang karena mungkin ada kaitannya dengan mereka. Alhasil Sultan dan Viola hanya duduk di pojokan mendengarkan semuanya tanpa ikut campur.Keduanya ikut menitikkan air mata saat adegan mengharukan antara ibu dan anak terjadi di depan mata. Mereka lega endingnya Kirani bisa menerima kenyataan, dan memaafkan orang tuanya walaupun yang menjadi kunci kerunyaman ini yaitu Anggara belum sadarkan diri.Kini, giliran ia dan Viola yang meluruskan semuanya kepada Dewa. Sultan mencari peruntungan dengan bertanya kepada pemuda itu, jika pun Dewa tidak lagi mau mendengar penjelasan mereka, ia dan Viola pasrah. Toh, mereka sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk hidup anak itu.Masih hening, Dewa tidak menjawab dan hanya desahan napas kasar berkali-kali keluar dari mulutnya, hingga Kirani meraih tangan Dew
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-01
Baca selengkapnya

SEHARUSNYA KAU MATI SAJA

306“Bu, sudahlah. Sebaiknya Ibu istirahat saja. Ibu tidak baik-baik saja.” Kirani berusaha menenangkan Endang yang terus meminta penjelasan dari Anggara. Padahal kondisi Endang sangat lemah. Kirani bahkan harus menahan tubuhnya yang terus melorot di sandaran sofa.“Tidak, Kiran. Dia harus menceritakan semua agar semuannya menjadi jelas,” tukas Endang dengan napas tersengal dan tubuh sangat lemas.“Tapi ini tidak baik untuk kesehatan Ibu. Aku takut Ibu kenapa-napa.” Kirani menatap cemas.Endang melirik dengan gerakan lemah, napasnya semakin tersengal.“Nak, apa kamu mau hidup selamanya dalam rasa pensaran? Tidak, bukan? Ibu mau semuanya menjadi jelas. Andai pun nyawa Ibu harus dicabut saat ini juga, tidak akan penasaran karena Ibu sudah mengetahui semuanya.”“Ibu bicara apa? Jangan bicara sembarangan. Jangan membuatku takut. Kalau Ibu pergi, aku sendirian, Bu.” Kirani tidak dapat menahan air mata yang lagi-lagi harus tumpah. Menyadari jika orang yang selama ini menjadi tempat berlindu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-02
Baca selengkapnya

PENGECUT

307 Suhu ruangan semakin panas. Keheningan berbalut ketegangan mendominasi ruangan. Suara napas memburu dari mulut Dewa dan rintihan kesakitan Anggara menjadi pelengkap rasa gerah. Tidak ada yang menyalahkan Dewa. Tidak ada yang berusaha menolong Anggara. Semua sibuk dengan pikiran dan perasaan masing-masing. Semua sibuk mengendalikan perasaan yang berkecamuk dalam hati masing-masing. Anggara bahkan tidak melawan atau menyalahkan Dewa sama sekali. Ia pasrah, bahkan jika pun Dewa ingin membunuhnya saat itu juga. Semua terjadi begitu cepat. Anggara membuka semuanya di saat semua orang benar-benar tidak siap dan tidak menyangka jika benar pria tersebut memamg Hisam. Dewa bangkit setelah sekian lama membungkukkan tubuhnya di depan jendela kaca. Sultan tidak menjauhinya karena khawatir Dewa kalap dan melakukan kekerasan lagi. Dewa bangkit dengan terus berusaha menetralkan napasnya yang memburu. Jika menuruti napsu, ingin rasanya terus memukuli pria itu hingga lumat. Bagaimana bisa seo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-02
Baca selengkapnya

SURAT ITU

308“Apa yang terjadi, Pak Anggara?” Perawat yang memeriksa heran melihat ada banyak lebam di wajah pasien tersebut.Ruang rawat Anggara VIP, sangat privat hingga yang terjadi di dalamnya tidak akan mengganggu sekitar. Pun mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kamar lain di sekitar.“Suami saya jatuh di kamar mandi, Sus.” Endang yang tinggal sendiri di ruangan pun terpaksa berbohong. Ia tidak mungkin mengatakan jika itu adalah karya tangan Dewa yang marah dengan ayahnya. Karena sejatinya Endang pun sangat marah dengan pria tersebut.Namun, semarah-marahnya Endang, ia tidak mungkin meninggalkan Anggara sendiri di sini. Bagaimanapun, Anggara sudah membersamainya selama ini dengan kasih sayang yang walaupun dasarnya hanya rasa penyesalan, tetapi ia sudah memiliki dua anak dari pria tersebut.Bagaimanapun Anggara, ia tetap ayah dari dua anak gadisnya yang lain. Endang tetap menemaninya di sana karena yang lainnya pamit keluar. Tidak mungkin mereka semua tetap di sana saat kunjungan do
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-03
Baca selengkapnya

PENYESALAN TIADA GUNA

309Mengertilah Endang sekarang kenapa ia tidak pernah mendapat kabar itu, ternyata korban kecelakaan yang sudah tidak dapat dikenali itu dianggap sebagai Hisam, bukan Barjo, hanya karena jam tangan limited edition yang ditemukan di tangan korban.Endang menelan ludahnya karena lehernya terasa tercekik. Sesak di dadanya membuat asupan oksigen seolah tidak dapat masuk ke sana. Ingin rasanya berteriak untuk mengeluarkan segala yang bersarang di dadanya. Ingin rasanya memaki Hisam sampai suaranya habis dan tenaganya terkuras. Ingin ia pergi jauh meninggalkan pria itu dan tak menemuinya lagi. Namun, ia tak dapat melakukannya. Karena kenyataannya, Hisam tetap ayah dari kedua anaknya yang lain.“Bu.”Endang membuka mata saat terdengar suara lemah Hisam memanggilnya. Kemudian melirik malas pria tersebut. Sungguh, Endang sangat membencinya.“Jika ingin marah, marahlah. Pukul Ayah, maki, tampar, lakukan apa pun yang ingin kamu lakukan. Walaupun Ayah tahu itu tidak akan membuat dosa-dosa ayah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-03
Baca selengkapnya

NASIB SERUPA

310 “Percayalah, kamu tetap anak kami, De.” Wanita yang duduk di sofa itu mengusap kepala pemuda yang rebah di pangkuannya. Membelainya penuh kasih sayang yang tidak pernah berubah. Pemuda yang bersimpuh di lantai dan memeluk pinggang wanita itu, tidak menjawab. Ia hanya ingin seperti ini. Memeluk sang ibu dan merebahkan kepala di pangkuannya. Menikmati kenyamanan sebagai seorang anak. Menikmati kehangatan pelukan seorang ibu walaupun bukan dari rahim wanita itu ia terlahir. Sejak kecil, Dewa hanya mengenal Viola sebagai ibunya. Sebenarnya, itu lebih dari cukup, karena Viola tidak pernah bersikap seperti ibu angkat. Kasih sayang untuknya dan untuk Amanda juga Malvino tidak ada bedanya. Tidak ada keanehan dan kecurigaan apa pun, karenanya saat sang ibu mengatakan jika ia hanya anak adopsi, dunia terasa runtuh di atas kepala Dewa. Jika boleh memilih, ia ingin menjadi anak kandung keluarga itu saja. Tidak ingin mengenal pria bernama Anggara yang belakangan mengaku sebagi ayah kandungn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2930313233
...
45
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status