“Dia bilang begitu?!”Asyraf mengangguk. Kemarahannya masih belum hilang meski pembicaraan itu sudah seminggu berlalu, beda dengan Naura yang bahkan bisa dengan cepat melupakan seolah pembicaraan tersebut tidak pernah terjadi. Di sekelilingnya, Fauzan, Arkan, Hana, Putri, dan Revan—sepupu Naura sekaligus sahabat lama ayahnya serta orangtuanya juga Habib, Fawwaz, dan Najwa memandangnya dengan sorot marah.“Terus?”“Ya aku marahin lah. Kubilang kalau dia gak punya urusan apapun sama Ning Alina. Mau gimanapun masa lalunya, itu urusan Ning Alina dan Njenengan. Bukan dia. Terus kayaknya dia sedih, karena dia langsung kabur begitu aja.”“Sebetulnya siapa dia?” tanya Revan serius.“Dulunya pengurus disini.” Fawwaz menjawab pendek.“Dulunya?” tanya Putri penuh penekanan.Fawwaz mengusap rambut, ekspresinya terlihat salah tingkah saat membalas, “I-iya. Enam bulan lalu dia izin keluar karena mau lanjut kerja sambil kuliah. Tapi setelah itu kami gak tahu lagi dimana keberadaannya.”“Dan ternyata
Terakhir Diperbarui : 2023-06-01 Baca selengkapnya