Pisah Terindah #14 "Aku mau ngantar ibu ke rumah teman lamanya. Kamu sama Shahna tunggu di sini aja, ya?" ujar Mas Danar setelah dia berdiri di sampingku Aku menatap Mas Danar dengan tatapan menyelidik. Cukup lama. "Nggak lama, kok. Kita juga mau balik langsung, kan?" lanjut Mas Danar lagi. Aku mengangguk pelan. "Papa, kita udah mau pulang?" Shahna setengah berlari mendekat. "Belum, Sayang. Kita sore aja pulangnya, ya. Shahna juga masih pengin main, kan?" "Papa temanin Shahna main," ujar Shahna sedikit menarik lengan papanya. "Nanti, ya. Sekarang Papa mau ngantar Oma dulu." "Shahna ikut, ya." "Ini acaranya nenek-nenek, Sayang. Nggak seru buat anak kecil. Nanti Shahna cepat bosan. Mending di sini aja, lebih asyik main di sini." Cukup lama Shahna terdiam. Entah apa yang sedang ada di pikiran bocah itu. Aku tetap setia menjadi pendengar. Tidak ada hasrat untuk ikut campur dalam hal tawar menawar antara ayah dan anak tersebut. "Ya, udah, deh, Shahna main di sini aja." Mas Da
Last Updated : 2023-06-03 Read more