Home / Rumah Tangga / Wanita yang Kau Sakiti / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Wanita yang Kau Sakiti : Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Nyari Kamu

Haya membelalakkan matanya. Bibirnya pun membulat membentuk huruf O. Wanita itu melongo saking tidak percaya dengan penglihatannya. Pria yang baru turun dari mobil SUV tersenyum saat melihat mimik kaget dari wanita beranak satu itu. "Hei, malah bengong. Ini tamu dari jauh. Bukannya disapa malah dipelototin," protes pria tersebut sesaat setelah berada di dekat Haya.Alih-alih menjawab ucapan lelaki tersebut, ibunya Govind malah mengucek matanya. Memastikan bahwa penglihatan tidak salah."Kenapa ngucek mata seperti itu? Tak percaya kalau ini aku?" tegur pemilik suara bas tersebut. Haya hanya nyengir kuda. Dia segera mengakhiri sambungan telepon dengan Kartika. "Pak. Kenapa bisa sampai sini?" tanya Haya sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, ketika pria itu hendak mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan."Nyari kamu," ucapnya tanpa beban sembari menarik tangannya yang terlanjur terulur. Dia tersenyum kikuk mendapati Hayana yang telah berubah. Wanita di hadapannya engg
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Ke Mana Istrinya?

Suami Berlagak Istri Bertindak 37.Wanita pemilik gigi gingsul itu teringat akan baksonya, meskipun tak yakin kalau bakso itu masih enak. Dia segera kembali ke depan. Perempuan itu pun ke luar dari kamar Govind. Mendatangi Baskoro dan ibunya, karena ada baksonya di sana. Dia ingin menyantap bakso.Baskoro melayangkan pandangan ke arah Haya yang sedang berjalan ke arahnya. Pria itu mengulas senyum. Wanita itu terlihat lebih cantik setelah menjadi janda. Tentu Haya sekarang banyak uang dan sering melakukan perawatan. Dulu ketika masih dengan Arik dia harus membagi uangnya. Sebagian besar kebutuhan hidup mereka Hayana yang membiayai.Haya memutuskan pandangan yang secara tidak sengaja bersirobok dengan tatapan Baskoro yang sedang duduk di kursi kayu itu."Enak baksonya, Pak?" tanya Haya sesaat setelah melihat mangkuk bakso milik Baskoro habis. Tinggal kuahnya."Enak makanya dihabiskan." Baskoro memang punya jabatan bagus di pabrik. Namun, pria itu tetap sederhana dalam keseharian. Dia
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Nggak Akan Menyesal

"Memangnya kamu belum tahu?" "Ya belumlah. Kalau tahu mana mungkin aku bertanya?" sewot Haya. "Oh iya aku lupa. Pak Baskoro itu sudah tak punya istri alias duda.""Serius? Kenapa? Bercerai? Dari kapan jadi duda?" tanya Haya penuh semangat."Cerai mati. Istrinya meninggal dunia empat bulan lalu. Sakit keras.""Innalillahi wa innalillahi rojiun. Terus anak-anaknya ikut siapa? Diurus sendiri?""Anak? Setahuku Pak Bas itu belum punya anak." Pak Bas adalah panggilan anak buahnya untuk Baskoro."Yang dibawa waktu family gathering itu. Anaknya Kan? Siapa kalau bukan anaknya?" "Dia keponakan dari istrinya, yang dari bayi diasuh oleh mereka. Namun, anak itu sekarang sudah diambil lagi oleh orang tuanya," terang Kartika."Tapi kenapa kemarin bilang anak-anak?" gumam Haya namun masih terdengar oleh Kartika di seberang sana."Mungkin anak-anakkan. Alias anak buah di tempat kerja. Termasuk kita. Bukankah dulu dia menjadi bapak untuk seluruh QA dan QC? Kan setiap pembukaan meeting selalu ada kat
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Ingin Menguasai Harta Istrinya

"Arik harus memberi pelajaran pada perempuan itu. Sudah berani kurang ajar dia! "Memang harus begitu." Bu Sastra menatap lekat putranya. Orang yang ditatapnya pun mengangguk tanda sepakat. Bu Sastra meruncingkan bibirnya, mukanya memberengut ketika teringat kelakuan menantunya tadi. "Rik. Apakah kamu sudah jatuh cinta pada istrimu?" selidik wanita yang mengenakan daster polos itu, sambil mengalihkan pandangannya ke arah anak bungsunya.Bukan tanpa sebab, wanita paruh baya itu bertanya demikian. Awalnya Arik tidak mau menikah dengan Diana. Bahkan Bu Sastra mengancam Arik terlebih dahulu agar mau melanjutkan pertunangan mereka. Seminggu sebelum acara lamaran dilaksanakan. Pada waktu itu Bu Sastra mengatakan, tidak mau lagi mengakui Arik sebagai anak, apabila tidak mau menikah dengan Diana. Mantan suaminya Hayana yang tidak mau dicap sebagai anak durhaka, dengan terpaksa Arik pun terpaksa menikah dengan wanita yang telah lama mengejarnya. "Kan ini semua maunya, Ibu. Arik hanya mau
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Arik

POV Arik. Aku tidak bisa diperlakukan seperti ini oleh Diana. Perempuan itu tidak sadar diri. Kalau bukan aku yang menikahinya mungkin sampai saat ini masih menjadi perawan tua. Sudah berani kurang ajar dia! Wanita itu ternyata lebih susah dikendalikan ketika ketimbang Hayana. Memang dia lebih cantik secara fisik, tapi lebih licik dibandingkan mantan istriku dulu. Diana sangat pandai berkamuflase. Wanita itu dulu terlihat sangat baik dan bersikap ramah. Sehingga ibu selalu membanding-bandingkan Hayana dengan dia. Aku benar-benar pusing menghadapi sifat asli Diana. Ya, inilah kelakuan dia yang sesungguhnya! Karena selama ini keluarga Bu Neneng hanya pura-pura baik pada kami. Tujuannya adalah supaya ibu mau mengambil Diana sebagai menantu.Dari zaman masih sekolah, Diana sudah berusaha mengejar aku. Dia melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkan hatiku. Namun, aku tidak pernah punya perasaan lebih terhadap wanita itu hingga detik ini pun. Sampai saat ini aku heran dan masih men
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Paket Misterius

Haya menerima kotak persegi panjang yang dibungkus dengan kertas berwarna coklat itu dari tangan kurir. "Terima kasih, Mas," ucapnya sambil menimbang berat paket tersebut. Lumayan berat. Wanita itu mematung beberapa saat di tempatnya berdiri. Otaknya sibuk menerka-nerka siapa yang telah mengirim paket. "Mbak Haya, ini saya sudah selesai belanjanya. Tinggal dihitung," teriak salah satu pembeli. Haya pun mendongak sambil mengangguk."Iya." Gegas Haya menuju meja kasir. Paket pun hanya disimpan Hari ini toko Haya sangat sibuk. Sejak pagi banyak sekali orang yang berbelanja. Toko itu selain incaran para pedagang yang mencari harga miring, juga langganannya orang-orang yang mau hajatan. Haya hanya dibantu satu orang, yang satunya lagi tidak masuk kembali. Seharian berkutat dengan dagangan membuat Haya lupa dengan paket misterius tersebut. Usai menutup toko dia pun sibuk mengurus Govind.~~~~~~~~~~ Diana masuk ke kamar mereka setelah memastikan Arik ada di kamar mandi. Setelah menut
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Permintaan Arik

"Apalagi, Rik?" tanya Bu Sastra. Diana pun mengerutkan keningnya. Perempuan itu penasaran dengan permintaan selanjutnya. Namun, dia ikut menunggu jawaban dari suaminya."Buatkan aku toko. Aku ingin punya usaha sendiri dan berhenti bekerja." Lelaki itu berjalan dengan kemlinthi. Matanya melirik ke "Modal dari mana, A?" Diana terperangah mendengar jawaban suaminya."Mana aku tahu?" Arik mengangkat bahu ringan. Sangat menganggap gampang dan remeh. Menyepelekan. "Tapi Diana tidak punya tabungan yang cukup, A. Kan uang simpanan sudah habis buat beli mobil," sanggah wanita itu dengan suara bergetar. Kesal dengan sikap suami yang seakan sedang memorotinya."Warisan yang kamu terima berupa sawah itu masih, bukan? Kenapa tidak dijual saja? Jual itu!" perintah Arik tegas. Dari sorot matanya tidak ingin dibantah. Pria itu duduk tepat di depan isyrinya. Matanya menatap lekat indra penglihat Diana yang sudah mulai berkabut. Tertekan dengan permintaan Arik."Benar itu kata Arik. Mending jual saj
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Ada Apa dengan Sanjaya?

Arini sedang ada janji sama teman-temannya untuk makan di sebuah cafe. Ada salah satu temannya yang sedang ulang tahun. Mereka sengaja mau merayakan hari kelahiran temannya di tempat nongkrong tersebut.Baru saja Arini memarkirkan motornya. Tak sengaja pandangannya menyapu halaman cafe yang bergaya semi klasik itu. Mata Arini membulat sempurna ketika menatap sepasang kekasih yang sedang berjalan beriringan ke luar dari cafe. Pasangan itu terlihat mesra dengan bergandengan tangan. Sesekali diselingi cubitan manja dari sang wanita. Mereka berjalan ke arah parkiran mobil yang ada di seberang parkiran motor. Sejoli itu tak menyadari tatapan dari Arini karena mereka tak memandang ke arah parkiran motor.Dada Arini bergemuruh hebat saat melihat pemandangan di depannya. Berulang kali mencoba beristighfar. Namun, denyut nyeri di dadanya semakin menjadi.Bagaimana tidak? Cowok itu adalah suaminya. Dia sangat hafal bagaimana cara jalan suaminya. Katam cara memeluk pinggang perempuan itu. Sama
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Arini Pergi

"Sanjaya terjatuh dan pingsan. Sekarang sedang dibawa ke rumah sakit. Kamu di mana?" "Aku lagi menenangkan diri," jujur Arini."Pulang lah dulu. Tengok suami kamu barang sebentar," bujuk Tasya dengan lembut. Dia paham bagaimana perasaan sahabatnya itu. "Biarkan saja. Banyak orang yang bisa mengurus dia. Sudah, ya. Aku matikan dulu telponnya." Arini segera memutuskan sambungan teleponnya. Hatinya tak tersentuh sama sekali mendengar suaminya dibawa ke rumah sakit. Sepertinya hati Arini sudah mati rasa terhadap Sanjaya. Perempuan berparas cantik itu sudah selesai mengemasi barang yang ada di kontrakan. Saat ini sedang memesan taksi online yang akan membawanya ke tempat pemberhentian bus yang akan membawanya menuju pelabuhan Merak. Tujuannya satu. Ingin menenangkan diri di rumah neneknya yang ada di kampung halamannya — Lampung. Kebetulan tiga hari yang lalu kontrak kerja telah habis. Sehingga tidak terikat jam kerja.Ratusan kali teleponnya berdering. Namun, tak satu pun yang digubri
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Perdebatan Arini dengan Mertuanya

"Waalaikummussallam, Neng. Kamu di mana sekarang?" tanya Mama Rita ramah. "Rini di Lampung. Mama bagaimana kabarnya?" Arini tahu ibu mertua pasti akan menelponnya suatu saat. Untung saat ini hatinya sudah mulai tertata kembali. Sedikit banyak sudah bisa mengobati lukanya sendiri meskipun belum sembuh total."Mama baik, Sayang. Namun, suamimu sedang sakit parah! Dia butuh kamu saat ini! Tolong pulang rawatlah Sanjaya!" Tanpa rasa malu Mama Rita meminta."Memang Abang sakit apa, Ma?" "Sanjaya kena stroke. Kasihan dia. Pulanglah. Maafkan kesalahannya." Isak tangis mulai terdengar dari Mama Rita. Perempuan itu terdengar sangat sedih. Arini pun hanya bisa diam beberapa saat. Membiarkan mertuanya menangis meski mereka terpisah jarak. Mama Rita menangis karena benar-benar sedih atau sekedar mendramatisir keadaan? Entahlah hanya dia yang tahu."Maaf, Ma. Rini sudah tidak bisa pulang ke sana lagi. Rini ingin menetap di sini," tukas perempuan yang baru selesai menanam bunga di depan teras
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status